SumenepTomang

Kredit Palsu, Nasabah Nyata: Dugaan Skandal BNI Sumenep Bikin Warga Takut

Avatar Of Dimadura
795
×

Kredit Palsu, Nasabah Nyata: Dugaan Skandal BNI Sumenep Bikin Warga Takut

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi Kredit Fiktif Makro-Mikro Bni Sumenep (Istimewa)

Logo Dimadura.idNEWS SUMENEP – Dugaan skandal manipulasi data kredit makro dan mikro di BNI 46 Cabang Sumenep, Madura, Jawa Timur, menimbulkan ketakutan mendalam di kalangan warga setempat.

Dugaan kolusi antara beberapa oknum dengan petinggi Kantor Cabang Pembantu (KCP) BNI Sumenep ini mengguncang masyarakat usai terungkapnya kisah seorang nasabah yang tiba-tiba dituding punya hutang (kredit makro) miliaran rupiah.

KONTEN PROMOSI | SCROLL ...
Pasang Iklan Bisnis Dimadura
PASANG BANNER, HUBUNGI KAMI: 082333811209

“Ngeri itu,” ujar J (inisial), salah seorang warga asal Kecamatan Kota Sumenep kepada media ini, Jumat (19/07).

“Untunglah tidak ada nama keluarga dan para kerabat saya dalam data itu. Semoga kami selamat dari praktik seperti itu,” imbuhnya, usai diperlihatkan sekilas data kredit mikro fiktif BNI Sumenep yang berhasil dihimpun media ini.

Dugaan manipulasi data kredit makro dan mikro yang menyeret nama ratusan warga Sumenep ini mulai terungkap saat seorang nasabah yang tidak berani disebutkan namanya, mengungkapkan penderitaannya saat dipaksa pihak BNI agar menjual aset berharganya demi melunasi kredit fiktif yang tak pernah ia nikmati.

“BNI memaksa saya untuk menjual tanah, padahal hasil penjualan tanah yang dibalik nama atasnama saya itu, saya kira tidak akan cukup untuk membayar hutang fiktif yang tak saya gunakan itu,” ujar nasabah nahas tersebut kepada media ini beberapa waktu lalu.


BACA JUGA:


Kisah mengejutkan ini dimulai pada tahun 2014, ketika nasabah diminta mengajukan pinjaman Rp1,5 miliar di BNI oleh seorang pejabat Sumenep. Namun, nasabah hanya menerima Rp1 miliar, yang kemudian diserahkan kepada istri pejabat bersama dokumen-dokumen palsu.

Skandal semakin meruncing ketika pihak BNI Jawa Timur mulai menanyakan pinjaman tersebut beberapa tahun kemudian kepadanya, dan debt collector BNI Cabang Sumenep bahkan mendatangi rumahnya.

Manajer KCP BNI Sumenep, Elliyus, menolak memberikan konfirmasi, “Kami di sini cabang pembantu, kami konfirmasikan dulu ke cabang,” ujarnya melalui pesan WhatsApp.

Enggannya pihak KCP BNI Sumenep untuk memberikan klarifikasi telah memicu kecurigaan akan adanya dugaan praktik tak etis di bank tersebut.

Pimpinan BNI Cabang Pamekasan, Eri Prihartono, juga menolak memberikan komentar dan tidak merespons panggilan telepon dari pewarta.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *