SampangTomang

Mabruroh, Perempuan Inspiratif Sampang yang Sukses Merintis Usaha Buket Berawal dari Modal Rp30 Ribu

Avatar Of Dimadura
447
×

Mabruroh, Perempuan Inspiratif Sampang yang Sukses Merintis Usaha Buket Berawal dari Modal Rp30 Ribu

Sebarkan artikel ini
Mabruroh Perempuan Inspiratif Sampang Yang Sukses Merintis Usaha Buket (Dimadura.id)
Mabruroh Perempuan Inspiratif Sampang yang Sukses Merintis Usaha Buket (dimadura.id)

Cropped Cropped Dimadura Logo2 1 150X150 1NEWS DIMADURA, SAMPANG – Menjamurnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kabupaten Sampang tak menyurutkan niat Mabruroh, perempuan asal Jalan Kramat 1 Gang F, Desa Kasenih, Kecamatan Sampang, untuk merintis usaha Buket.

Meskipun perempuan kelahiran 24 April 1999 ini tidak memiliki keterampilan merangkai sesuatu menjadi barang berharga, dengan modal Rp30 ribu dan keberanian, ia berhasil merintis usaha buket bernama “Meebb Buket” yang sukses berjalan hingga hari ini.

KONTEN PROMOSI | SCROLL ...
Harga Booking Di Myze Hotel
Contact Me at: 082333811209

Perempuan berusia 26 tahun tersebut mengungkapkan telah merintis usaha Buket sejak tahun 2021.

“Modal awal tiga puluh ribu. Uang itu hasil saya magang di Badan Amil Zakat Nasional (Baznaz),”ucapnya, Minggu (12/01/2025).

Setelah anak pertamanya, Moh. Yuzarsif, lahir, Mabruroh memilih berhenti dari Baznaz untuk fokus mengembangkan usahanya sembari merawat anak kesayangannya.

“Sebelum berhenti dari Baznaz, saya sudah dulu usaha Buket dan sudah berjalan juga,” ucapnya.

Istri dari Zaiful Bahar (31), warga Kabupaten Pamekasan, ini mengaku mulai menekuni keterampilan meracik kertas menjadi barang menarik sejak masa kuliah di Institut Agama Islam Nazhatut Thullab (IAI NATA) Sampang. Motivasi itu semakin kuat ketika lulus pada tahun 2021.

“Waktu itu saya mengikuti sidang kelulusan, saya melihat banyak orang memberi buket, bunga, dan sebagainya. Saya pikir kok bagus, ya, cantik?” ingatnya.

Sejak itu, Mabruroh mulai mencoba meniru buket yang ia dapat dari teman-temannya. Ia membeli bahan dan memulai merangkai buket, kemudian memposting hasilnya di media sosial seperti WhatsApp. Respon positif pun bermunculan, dan beberapa orang mulai membeli.

Kesadaran akan pentingnya digitalisasi membuat Mabruroh memanfaatkan platform seperti WhatsApp, Facebook, TikTok, dan Instagram untuk memasarkan produknya. Meski dalam sehari pembeli hanya dua hingga tiga orang, ia tetap optimis.

Menariknya, usaha Buket memiliki momen keberuntungan, seperti pada Hari Guru, acara wisuda, dan musim pernikahan.

“Jika dikalkulasikan selama sebulan, penghasilan saya sebesar Rp satu juta,” tuturnya.

Mabruroh memilih menjalankan usaha dari rumah agar tidak perlu menyewa lahan atau membayar karyawan, sekaligus dapat menjaga anak.

“Karena kalau Buket tidak setiap hari ramai pembeli,”ujar perempuan yang menikah tahun 2022 ini.

Ia belajar membuat Buket secara otodidak, namun sesekali meminta bantuan YouTube untuk desain yang sulit. Alat-alat yang digunakan meliputi We reptil, gabus, kardus, bunga, pita, serta tambahan lain seperti boneka, snack, dan uang kertas sesuai permintaan pelanggan.

“Tapi yang pasti tergantung permintaan,” katanya.

Usaha ini dijalankan untuk menambah pendapatan rumah tangga sekaligus membantu beban suami dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Kalau harga dari kisaran Rp lima belas ribu hingga Rp delapan puluh lima ribu. Variannya, ada buket uang, bunga, dan request. Kami juga menerima pesanan jasa desain, undangan, dan kartu nama,” pungkasnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *