NEWS DIMADURA, SUMENEP – Dalam upaya melestarikan warisan budaya lokal, Media Lensa Madura bersama Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Esensi Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Aqidah Usymuni menggelar kegiatan pelatihan membatik bagi generasi milenial.
Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan seni batik khas Sumenep, Madura, sekaligus menanamkan nilai budaya pada generasi muda.
Kegiatan bertajuk “Generasi Milenial Masa Depan Indonesia Emas 2045” ini dilaksanakan selama dua hari, 7-8 Desember 2024, di Kampus STITA dan Wirausaha Muda Sumenep (WMS). Pelatihan diikuti oleh 34 peserta yang terdiri dari generasi Z dan milenial.
Mereka diajarkan teknik membatik mulai dari mendesain pola, mencanting, pewarnaan, hingga pelorotan malam. Desain khas Madura seperti keris dan kerapan sapi menjadi tema utama dalam karya para peserta.
Salah satu peserta, Aulia Safitri, mengungkapkan pengalaman pertamanya mengikuti pelatihan ini. “Alhamdulillah, meski masih agak kaku, saya berharap ini bisa menjadi pengalaman berharga,” ujar Aulia, yang berasal dari Kepulauan Sapeken.
Batik Sebagai Identitas dan Peluang Ekonomi
Direktur Utama Lensa Madura, Abd Muksidyanto, menegaskan pentingnya mengenalkan budaya batik kepada generasi muda. “Kami ingin generasi milenial tidak hanya belajar membatik, tetapi juga melihat potensi ekonomi dari keterampilan ini,” ujar Muksidyanto pada Sabtu (7/12/2024).
Ia menjelaskan bahwa batik bukan sekadar warisan budaya, tetapi juga identitas yang harus dilestarikan. Menurutnya, Sumenep memiliki kekhasan tersendiri dalam batik yang bisa dikembangkan menjadi produk unggulan. “Batik telah diakui UNESCO sejak 2009 sebagai warisan budaya. Ini kewajiban kita untuk menjaga dan mengembangkannya,” tambahnya.
Muksidyanto juga menyampaikan terima kasih kepada sponsor kegiatan, seperti SKK Migas, Kangean Energy Indonesia (KEI), Petronas, Husky-CNOOC Madura Limited (HCML), Medco Energy, Pertamina EP, dan Pelindo, atas dukungan mereka terhadap pengembangan sumber daya manusia di Sumenep.
Melahirkan Generasi Kreatif dan Mandiri
Lebih jauh, Muksidyanto berharap pelatihan ini tidak hanya mengedukasi peserta tentang nilai-nilai budaya, tetapi juga menciptakan peluang usaha baru.
“Dengan pelatihan ini, kami berharap generasi milenial dapat memicu kreativitas untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru yang berdampak positif bagi masyarakat daerah,” pungkasnya.
Melalui inisiatif ini, Media Lensa Madura tidak hanya berperan sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai fasilitator pengembangan potensi generasi muda.
Dengan semangat melestarikan budaya sekaligus membangun kemandirian ekonomi, kegiatan ini menjadi langkah konkret menjaga identitas batik khas Sumenep tetap hidup di tengah arus modernisasi.***