CongkopSumenepTokohTomang

Orasi Kebangsaan, Cawapres Mahfud MD Ajak Masyarakat Sumenep ‘Jemput Sejarah’

Avatar Of Dimadura
603
×

Orasi Kebangsaan, Cawapres Mahfud MD Ajak Masyarakat Sumenep ‘Jemput Sejarah’

Sebarkan artikel ini
Menkopolhukam Prof Dr H Mahfud Md, Saat Menyampaikan Orasi Kebangsaan Di Lapangan Gor A Yani Sumenep, Sabtu (18/11) Malam. Foto: Dok. Dimaduraid
Menkopolhukam Prof Dr H Mahfud MD, saat menyampaikan orasi kebangsaan di Lapangan GOR A Yani Sumenep, Sabtu (18/11) malam. Foto: Dok. DimaduraID

Logo DimaduraTOMANG, SUMENEP – Hadir di acara Istighosah Kebangsaan, Calon Wakil Presiden (Cawapres) RI, Mahfud MD, mengajak masyarakat Sumenep, Madura untuk menjaga bangsa dan negara dengan cara ‘jemput sejarah’.

Acara istighosah yang dihadiri ribuan jamaah ini bertempat di GOR A Yani, Panglegur, Kabupaten Kota, Sumenep, Jawa Timur.

Sebelum menyampaikan orasi kebangsaan, Mahfud MD mengajak masyarakat baca shalawat thibbil qulub dan menyanyikan lagu Madura, Tandhuk Majâng dan Pajjhâr Lagghu.

Dua lagu itu ia nyanyikan untuk memperkuat cinta masyarakat Sumenep terhadap seni dan tradisi Madura dimana di dalamnya sarat akan pesan nilai kesederhanaan dan semangat hidup orang Madura.

“Ngapote, wa’ lajârrâ ètangalè, abhântal ombâ’ sapo’ angèn salanjhângnga. Rèng majâng tantona la paḍâ molè…,” lantang Mahfud, diikuti segenap jamaah istighosah.

Usai menyanyi bersama, Mahfud kemudian menyampaikan orasi tentang bagaimana sikap rakyat Indonesia dalam menyelamatkan bangsa dan negara? Mengapa pula menurutnya doa bersama itu penting dilakukan?

Rasa Simpati dan Persaudaraan

Pertama, Mahfud MD menyinggung soal rasa simpati dan persaudaraan antar bangsa dan negara. Menurutnya, masyarakat Indonesia punya tanggungjawab untuk berdoa agar perang antara Rusia dan Ukraina, juga Israel dan Palestina, tidak terus berlanjut.

“Karena apa, selama ini kita mengimpor minyak, kemudian juga gandum untuk keperluan kita, seperti bakmie dan lain-lain yang perlu gandum, itu mengimpornya 80 persen dari Uni Soviet dan Ukraina,” jelasnya.

Jika perang terus berkelanjutan, maka Indonesia tidak akan mendapatkan sumber barang impor yang sama murahnya ketimbang dua negara tersebut, dimana ini menurutnya akan mengancam perekonomian di Indonesia.

Ancaman Bencana Alam

Kedua, adalah doa agar masyarakat Indonesia selamat dari bencana alam. “Ancaman dari bencana alam, ada El Nino, panas yang ekstrem dan mudah-mudahan segera berlalu,” ucapnya.

“Kemudian ada wabah, ada letusan gunung, ada tsunami,” imbuh Mahfud.

Semua itu menurutnya butuh langkah antisipasi dan penanganan tidak hanya dari pemerintah, melainkan juga dari masyarakat Indonesia secara umum.

“Kita ini orang Indonesia, orang Madura ini, punya tanggungjawab menjemput sejarah, datang untuk menyelamatksn Indonesia ini dari ancaman dan segala macam kebangsaannya,” pesan Menkopolhukam Mahfud MD.

Ketahanan Negara

Selain dua hal di atas, Cawapres RI pasangan Ganjar Pranowo itu juga menyampaikan soal ketahanan negara pada sektor hukum dan keadilan. Menurut dia, negara Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja.

“Saudara, negara ini juga sedang mengalami banyak masalah,” ujarnya.

Atas dasar itu, Mahfud menegaskan bahwa kedatangannya ke Sumenep kali ini tidak hendak menyampaikan kampanye politik walaupun momennya saat ini sedang menghadapi pesta demokrasi Pemilu 2024.

“Saya tidak ingin menyampaikan kampanye politik atau kampanye pemilu, tetapi saya akan menyampaikan kampanye politik kebangsaan, bahwa bangsa kita ini sekarang sedang diancam oleh perpecahan dan kemunduran,” tuturnya.

Perpecahan dan kemunduran ini menurutnya akibat masih banyaknya tindak korupsi di tubuh pemerintahan Indonesia.

“Karena di Indonesia ini, diakui atau tidak, sangat banyak korupsi. Saudara melihat ke arah manapun di Indonesia ini selalu ada korupsi,” sebut Mahfud.

“Coba di sini Saudara lihat ke atas, ada pesawat, ada korupsi di atas pesawat terbang. Lihat ke laut, ada pencurian ikan. Lihat ke hutan ada korupsi di bidang kehutanan. Lihat ke rumah sakit, ada korupsi di bidang penyelenggaraan kesehatan. Dimana-mana ada korupsi,” imbuhnya mencontohkan.

Sementara penegakan hukum di Indonesia menurutnya harus diakui masih lemah. Mereka yang ditindak secara hukum atas kasus korupsi atau kesalahan adalah karena apes saja, bukan karena sebuah program yang terencana.

“Hampir semua orang korupsi tapi yang kena hanya sedikit, itu berarti mereka memang karena apes,” katanya.

Mahfud MD lalu mengisayaratkan contoh pemerintahan pada zaman nabi-nabi terdahulu, bahwa hancurnya tatanan kepemerintahan adalah sebab tidak ditegakkannya hukum dengan benar.

“Kalau ada orang kuat kaya raya, dia orang punya jabatan lalu punya salah, mereka bisa, membayar, menteror atau menyuap,” ungkapnya.

Sementara jika ada orang kecil yang berbuat salah, acapkali mereka langsung ditangkap dan dihukum, bahkan terkadang diadili di tengah jalan.

“Jadi kalau saudara ingin menyelamatkan bangsa ini maka solusinya adalah hukum harus ditegakkan,” pungkasnya.

***