EssaiLonglongan

Pengaruh Negatif Medsos terhadap Remaja

Avatar of dimadura
140
×

Pengaruh Negatif Medsos terhadap Remaja

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi Pengaruh Medsos terhadap Remaja (Sumber: Pixabay)

IMG 20230304 014921 202 e1680177139947TARÈKA DIMADURAID – Perkembangan teknologi memberkati manusia dengan perangkat dan fasilitas canggih yang telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari.

Internet secara praktis membuat dunia berputar dengan menciptakan jejalur komunikasi dan kolaborasi yang demikian masif untuk orang-orang di seluruh dunia.

KONTEN PROMOSI | SCROLL ...
Pasang iklan bisnis dimadura
PASANG BANNER, HUBUNGI KAMI: 082333811209

Ironinya, hal megah dalam dunia maya membuat remaja candu; terlena karena terlalu dimanjakan dan, tanpa terasa, hal megah itu telah mempengaruhi kesejahteraan mereka secara keseluruhan.

Orang dewasa dengan wawasan luas akan mengakui bahwa usia remaja adalah masa yang begitu rentan, yakni saat dihadapkan pada berbagai aspek kehidupan.

Sadar Dampak Medsos

Dampak media sosial terhadap remaja seharusnya mendapatkan perhatian lebih oleh para pendidik dan orangtua.

Media sosial dapat mempercepat dan mendukung pembelajaran, namun juga memuat efek negatif yang dapat merusak berbagai aspek kehidupan remaja.

Berikut ini beberapa contoh dampak negatif media bagi remaja, antara lain:

1. Depresi

Depresi adalah gangguan emosional paling umum terjadi karena faktor penggunaan media sosial. Tidak sedikit remaja merasa rendah diri dan sering menderita depresi karena berbagai pengaruh dari rekan-rekannya di alam raya medsos.

Kebutuhan untuk berbaur, diperhatikan, dan diterima oleh teman-teman di medsos dapat mendorong remaja masuk ke dalam gangguan emosi jenis ini.

2. Penindasan

Pengganggu dunia maya dapat memanfaatkan situs media untuk menyebarkan informasi palsu serta membuat pengguna tertentu jadi canggung atau cemas berlebihan.

Penindasan di dunia maya adalah kejahatan yang menimbulkan masalah kognitif seperti kecemasan, rendahnya harga diri, kesepian, hingga kecenderungan bunuh diri oleh pengguna tertentu.

Pengaturan privasi pada akun medsos baiknya hanya mengizinkan kontak terpilih untuk melihat konten tertentu yang diposting pengguna.

Faktanya, pengaturan privasi medsos bisa dikatakan hampir tidak ada. Media sosial mengkompromikan privasi, yang menghadapkan anak muda pada masalah lain seperti, pelecehan berbasis gambar yang mempermalukan tubuh.

Ya, tubuh manusia. Sehingga eksistensi, privasi, dan harga diri anak muda menjadi terbongkar dan, NAIF.

3. Kecanduan

Penggunaan media yang tidak terkontrol menyebabkan kaum remaja lupa waktu dan candu untuk rutin berselancar di dunia maya.

Ketika anak-anak kecil menghabiskan lebih banyak waktu di internet, mereka pun tanpa terasa telah terpapar ide atau cerita baru yang menarik mereka untuk terus mengeksplorasi lebih jauh.

Jika tidak dikendalikan sejak dini, eksplorasi ini berkembang menjadi kecanduan, kemudian memengaruhi perkembangan pribadi, kesehatan mental, dan kinerja akademik anak.

Media dapat merusak perkembangan otak anak dengan memengaruhi caranya menangani informasi, merespons situasi, dan menyimpan informasi.

Kecanduan internet dapat mengakibatkan perubahan struktural di otak dan turunnya penguasaan mereka terhadap materi-materi penting di kehidupan nyata.

Multitasking dengan media menjadi salah sekian alasan remaja butuh waktu lebih lama untuk menyelesaikan tugas yang, itulah pula, yang menghambat kualitas belajar dan pekerjaan rumah mereka.

4. Kurang tidur

Salah sekian penyebab utama remaja sulit tidur di zaman ini adalah media sosial. Para remaja senantiasa aktif berpacu dalam situs internet, terutama pada jam tidur. Ini mengganggu jadwal tidur mereka dan memperburuk risiko fisik bahkan pada mental mereka.

Penggunaan media sosial seringkali memaksa remaja agar tetap terjaga sepanjang malam walau hanya sekadar untuk melihat notifikasi.

Fakta bahwa remaja membutuhkan 7-8 jam tidur lalu tidak mendapatkan jumlah tidur yang tepat dapat membahayakan kesehatan.

Mereka bakal mengalami kesulitan dalam belajar berkonsentrasi dan, pada gilirannya, mereka akan merasa stres atau gelisah.

Mereka mungkin akan menjadi mudah tersinggung dan menderita masalah kesehatan seperti terjangkit virus, jerawat, dan penambahan berat badan.

5. Harga diri

Remaja menemukan beberapa gambar yang menggambarkan kesempurnaan. Internet kini sesak oleh fitur atau suguhan yang memamerkan tipe tubuh ideal dimana hal itu mungkin telah dimodifikasi secara kosmetik.

Jenis standar kecantikan yang tidak realistis ini juga memengaruhi harga diri remaja yang tubuhnya mengalami perubahan tak terduga.

Gambar model yang memamerkan kulit mulus dapat menimbulkan rasa tidak aman pada kalangan remaja tertentu.

Paparan terus-menerus terhadap standar yang tidak realistis tersebut dapat memengaruhi cara remaja mengamati tubuh mereka sendiri.

Pengamatan ini dapat meninggalkan dampak negatif pada kesehatan mental bahkan terhadap fisik remaja.

6. Keterampilan Sosial

Keterampilan sosial membantu remaja untuk membentuk dan memelihara hubungan persahabatan dengan rekan-rekan mereka.

Namun, jika para remaja menghabiskan banyak waktu di situs jejaring sosial, mereka akhirnya akan mengembangkan keterampilan interaksi yang mungkin tidak dapat diterapkan di dunia nyata.

Sementara untuk memperkuat keterampilan sosial, remaja harus belajar menjalin interaksi bermakna yang melibatkan keseluruhan dirinya dengan orang lain di sekitarnya.

Remaja yang lebih banyak menghabiskan waktu di situs jejaring sosial daripada berinteraksi dengan orang-orang nyata di dunia offline akan sulit untuk mengembangkan keterampilan publik secara efektif dan, mereka pun akan rentan terhadap masalah psikologis.

Dampak terburuk, keterisolasian seseorang di dunia nyata dapat mengakibatkan depresi bahkan kecenderungan untuk bunuh diri.

7. Perilaku seksual

Tidak hanya pada lawan jenis, gambar perempuan puber yang terlalu seksual di media sosial dapat berdampak besar terhadap gadis remaja yang masih anak-anak.

Konten erotis yang menggambarkan perilaku seksual berbahaya dapat berdampak negatif pada remaja yang hampir menemukan identitas seksual mereka.

Hal ini dapat memicu terhambatnya ekspektasi irasional remaja, bahkan bisa mempersulit mereka untuk membangun hubungan seksual yang sehat. Sebaliknya, malah berdampak pada perilaku seksual yang tidak aman.

Oleh karena itu, pendekatan terbaik untuk mengurangi dampak negatif media pada remaja adalah dengan membekali mereka sistem etika yang kuat. Selain itu, juga perlu mendorong mereka untuk menciptakan solusi yang memungkinkan agar mereka melakukan navigasi platform sosial dengan orientasi pengguna yang aman.

Demi kepentingan terbaik generasi muda, segenap orang tua mesti mampu memantau agar anak-anak muda, utamanya remaja, tidak sampai terpapar efek negatif media sosial.

Solusi antisipatif

Berikut adalah beberapa tawaran solusi bagaimana orangtua dapat mengelola dampak media pada remaja:

1. Komunikasi aktif

Jalinan komunikasi yang aktif dan baik oleh orang tua dengan anak remajanya dapat menjauhkan mereka dari kejahatan media sosial.

2. Identifikasi konten

Sejak dini, orang tua sudah harus mencoba melakukan identifikasi konten-konten medsos untuk mengetahui berbagai efek yang ditimbulkan.

Dengan cara ini, orang tua akan mampi memilah mana hal yang dapat membahayakan kebugaran fisik serta mental anak-anak mereka, dan mana yang baik untuk dikonsumsi.

3. Integritas kelimuan dan keimanan

Para orang tua dapat membiasakan diri dengan situs jejaring sosial untuk memahami bagaimana sesuatu hal (konten) bisa mendorong mental remaja agar tidak kecanduan medsos.

Untuk itu, orang tua di era ini juga dituntut punya integritas kelimuan dan keimanan yang mumpuni sehingga mereka tidak malah terikut arus.

4. Aplikasi pemantau

Orang tua dapat memasang aplikasi pemantau pada perangkat anak-anak mereka untuk melacak penggunaan media sosial. Jika perlu, orang tua dapat menetapkan beberapa aturan dasar dalam penggunaan platform sosial.

Sebanyak media sosial tampil sebagai alat jejaring yang hebat, tidak mungkin untuk mengabaikan bahaya yang dapat ditimbulkannya.

5. Penanganan tepat waktu

Remaja sangat rentan terhadap potensi risiko yang ditimbulkan oleh penggunaan media sosial. Jika tidak dikenali dan ditangani tepat waktu, efek negatif media ini dapat berisiko bagi kesejahteraan sosial dan kesehatan anak remaja Anda.

Demikian pembahasan tentang pengaruh negatif medsos terhadap remaja dan beberapa solusi yang bisa dilakukan oleh orang tua.

Penulis melihat orang tua memiliki peran utama dalam menjaga anak-anak mereka dari usia yang mudah dipengaruhi dari efek buruk media sosial.


Diterjemahkan secara bebas dari artikel berjudul “The Negative Affects of the Media on Teens”, terbit di Ezine Artikel 10 April 2018


Penulis: Abhishekh Sharma
Penerjemah: Moh Sumardono

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *