Kosa KataPangkèng

Lanjhâng Omor

Avatar Of Dimadura
572
×

Lanjhâng Omor

Sebarkan artikel ini
Lanjhâng Omor

Img 20230304 014921 202 E1680177139947KOSAKATA MADURA – Di antara kita tentu sudah sering mendengarkan frasa “lanjhâng omor” dalam percakapan orang Madura sehari-hari. Tapi apa makna dan kemanakah sebenarnya maksud kata tersebut diucapkan?

Nah, mari kita bahas satu per satu makna kata dalam frasa lanjhâng omor. Istilah ini memuat dua kata, yakni kata sifat (lanjhâng–yang berarti panjang) dan kata benda tak kasat (omor–yang berarti umur, bukan usia).

KONTEN PROMOSI | SCROLL ...
Pasang Iklan Bisnis Dimadura
PASANG BANNER, HUBUNGI KAMI: 082333811209

Sekilas lalu, lanjhâng omor atau panjang umur tidak perlu kita bahas. Tetapi tidak salahnya jika coba kita telisik lebih detail makna perpaduan dua kata tersebut.

Ya, lanjhâng omor. Istilah tersebut biasanya diucapkan sebagai doa oleh seseorang kepada temannya, kerabat atau orangtua kepada anak, dan sebaliknya.

Istilah ini juga biasa disandingkan dengan frasa lain serupa yakni, lanjhâng partobhâdhân–yang bermakna lama kesempatan untuk bertaubat.

Baca Juga:

Contoh okara atau kalimat yang memuat dua istilah di atas seperti: “Malar moghâ bhâdhân kaulâ sareng panjhenengan sadhâjâ èparèngana lanjhâng omor tor lanjhâng partobhâdhân”, merupakan kalimat pengandaian atau okara pangambri dalam bahasa Madura–yang berarti sebuah harapan.

Artinya: Mudah-mudahan saya bersama Anda semua diberi (–Allah rezeki–) panjang umur dan lama kesempatan untuk bertubat.

Kata “panjang” dalam istilah tersebut sebenarnya lebih pas dimaknai sebagai kata sifat untuk benda-benda kasatmata seperti tali, sungai, jalan dan lain sebagainya.

Nah, di sini ia malah mengandaikan benda yang tak kelihatan mata namun dapat dihitung menggunakan penanggalan dalam kalender: UMUR.

Umur tentu beda makna dengan usia. Umur berarti seluruh waktu yang ditempuh manusia selama hidupnya, berikut semua amal baik dan buruk yang mengisinya. Sementara usia adalah sebatas hitungan waktu yang telah dilalui oleh manusia.

Maka di sinilah sebenarnya arah makna istilah tersebut diucapkan oleh seseorang kepada sesamanya dalam wujud doa; bahwa okara yang ia ucapkan mengandaikan umur yang penuh kebaikan dan barokah.

Bahwa setiap detik, menit, jam dan hari yang ia lalui hingga usianya kini telah menginjak 40 tahun misalnya, penuh dengan kebaikan dan kebermanfaatan. Sehingga orang-orang di sekitarnya pun akan senantiasa terkenang atasnya; bahwa dia sungguh orang baik! Ya, bukan orang jahat.

Pertanyaan mengejar: bisakah lanjhâng omor diartikan secara terbalik, bahwa dia adalah orang jahat selama hidup? Jawabannya tentu tidak.

Maos Jhughân:

Kenapa? Karena frasa lanjhâng omor lebih pas dan banyak kali bersanding dengan tema se-frasa-an dengannya, yakni lanjhâng partobhâdhân, yakni mengandaikan kita menjadi orang yang mendapat ridha dan ampunan Allah.

Sampai di sini, maka saya doakan dan doakanlah saya lanjhâng omor dan lanjhâng partobhâdhân. Semoga kita semua termasuk hamba yang senantiasa mendapatkan hidayah dan inayahNya dalam mengarungi samudera hidup ini.

Malar moghâ bhâdhân kaulâ sareng panjhenengan sadhâjâ èparèngana lanjhâng omor tor lanjhâng partobhâdhân. Possa’ bâkto salanjhângnga oḍi’ kalabân manfaat tor barokah. Amiin..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *