SumenepTomang

Pernyataan Sekretaris PCNU Sumenep Soal Gerakan Radikalisme by design Tuai Kontroversi

Avatar Of Dimadura
180
×

Pernyataan Sekretaris PCNU Sumenep Soal Gerakan Radikalisme by design Tuai Kontroversi

Sebarkan artikel ini
Sekretaris Pcnu: Zainul Hasan, Saat Menyampaikan Pesan Dari Masyaikh Nu, Sebelum Memimpin Doa Penutupan Acara Pelantikan Pengurus Cabang Isnu Sumenep
Sekretaris PCNU Sumenep: Zainul Hasan, saat menyampaikan pesan dari masyaikh NU, sebelum memimpin doa penutupan acara Pelantikan Pengurus Cabang ISNU setempat, Senin 13 Maret 2023 (Foto/Arsip)

Logo DimaduraidDIMADURA.ID — Pernyataan Sekretaris PCNU Sumenep, Zainul Hasan, soal gerakan radikalisme by design menuai kontroversi.

Kontoroversi tersebut lahir karena kepada sejumlah wartawan, Zainul Hasan menyebut bahwa gerakan radikalisme di Kabupaten Sumenep itu ada karena ada yang mendesain.

KONTEN PROMOSI | SCROLL ...
Pasang Iklan Bisnis Dimadura
PASANG BANNER, HUBUNGI KAMI: 082333811209

“Sebenarnya kalau saya memandang radikalisme di Sumenep itu tidak sebagai apa ya, jadi kayak by desaign gitu saya melihat,” ujarnya, diwawancara usai memimpin doa penutup acara Pelantikan Pengurus Cabang ISNU Sumenep, di pendopo Keraton setempat, Senin 13 Maret 2023.

Saat dicecar lebih jauh soal pernyataan tersebut, Zainul Hasan menyatakan bahwa sebenarnya gerakan radikalisme di Sumenep tidak ada.

Kalaupun ada, lanjut dia, kabar berkembangnya paham radikal di Sumenep menurutnya adalah karena pemberitaan yang tidak faktual.

“Ya ada sih, tapi tidak seheboh yang diberitakan di media-media itu ya,” ucapnya.

Baca Juga: Banyak Tumbuh di Madura, Ternyata Ini Nama Latin dan Manfaat Buah Leng-malengan

Menanggapi hal tersebut, Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (JMI), Gus Islah Bahrawi, sebagaimana dilansir Sinergi Madura, Selasa (14/3), menegaskan, kemunculan aliran radikal di Tanah Air, termasuk di Sumenep, tidak satupun ada yang by design meski dihubung-hubungkan dengan iklim politik.

Gus Islah meminta penjelasan lebih lanjut soal maksud pernyataan Sekretaris PCNU Sumenep, Zainul Hasan.

“Maksudnya by design ini apa? Apakah ada yang merancang, seolah-olah gerakan radikal yang ada di Sumenep ini sengaja ada yang melepas, kalau saya nggak percaya,” tanggapnya.

Sekretaris PCNU Sumenep itu menurutnya harus melakukan tabayun agar tidak menimbulkan prasangka yang tidak baik di tengah-tengah masyarakat.

“Yang dimaksud dengan by design ini harus diperjelas, apakah sebenarnya ini tidak ada tapi dikatakan ada seolah-olah negara ini membuat hoaks? Nah ini saya nggak setuju,” lanjut Gus Islah.

“Tapi kalau kelompok radikal ini bergerak entah di Pamekasan entah di Sumenep, dan digerakkan oleh kekuatan tertentu untuk mengacak-ngacak Madura, iya, saya setuju itu,” imbuhnya.

Berita Terkait:

PC ISNU Sumenep Bakal Hadapi 3 Tantangan Besar

3 Tantangan Besar Ini Jadi Acuan Program PC ISNU Sumenep 2023-2026

Jika yang dimaksud adalah secara literleks, bahwa kelompok radikal di Sumenep tidak ada atau hanya dibesar-besarkan, maka menurutnya berarti Sekretaris PCNU, Zainul Hasan, menampik semua kabar tentang adanya gerakan radikalisme.

“Seolah-olah kita ini berbuat bohong, melakukan hoaks untuk menipu masyarakat. Nah ini saya nggak setuju,” tegasnya.

Jika memang keberadaan radikalisme di Sumenep dianggap by design, kata Gus Islah, mengapa Densus 88 sejauh ini masih terus melakukan penyelidikan, menangkap gerombolan orang yang diduga berpaham radikal kemudian memasukkannya ke penjara?

“Mohammad Asy’ari itu kalau gak salah bonusnya 5 apa 6 setengah tahun. Nah ini kan orang kalau untuk dirancang lalu kemudian dihukum dipenjara mana mungkin dipenjara untuk sebuah design,” jelasnya.

“Jadi ini saya nggak tahu maksud dari Sekretaris PCNU by design apa, itu harus diperjelas,” pungkasnya.

Hal senada datang dari Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sumenep, KH Qusyairi Zaini.

Kiai Qusyairi juga menyayangkan pernyataan yang dimunculkan oleh salah satu tokoh penting di lingkung NU Sumenep itu.

“Saya sebagai Ketua FKUB menyayangkan statemen itu dan perlu diluruskan oleh Sekretaris PCNU,” katanya.

Hal tersebut menurutnya telah mencederai upaya dan usaha FKUB yang selama ini konsisten melaksanakan tugas pokok serta merawat keragaman.

Demi menjaga kerukunan antar umat beragama, sambung dia, pihaknya selama ini telah menggandeng sejumlah elemen masyarakat untuk melawan gerakan radikalisme.

“Termasuk NU sudah sepakat dan satu suara untuk melawan munculnya paham radikal yang dapat merongrong keutuhan berbangsa dan bernegara,” ungkapnya.

“Itu dibuktikan dengan kemarin teman-teman GP Ansor mengadakan acara sosialisasi untuk menangkal radikalisme di Batang-Batang dengan mendatangkan Gus Islah,” tegasnya menambahkan.

Namun dengan adanya pernyataan bahwa radikalisme di Sumenep adalah by design, maka menurutnya semua apa yang FKUB lakukan hanyalah sia-sia.

“Kok tiba-tiba Sekretaris PCNU membuat statemen seperti itu, kan akhirnya itu apa ya, bertolak belakang atau ambigu atau anomali itu kan,” ujarnya.

Berita Terkait: Sekretaris PCNU Sebut Gerakan Radikalisme di Sumenep by design

Disampaikan, bahwa dalam rangka menekan berkembangnya paham radikal dan intoleran di Indonesia, tahun 2022 lalu Densus 88 Polri telah melakukan pembinaan kepada sejumlah khatib di Kabupaten Sumenep.

“Kalau memang itu by design, ngapain ada kegiatan seperti itu,” pungkasnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *