NEWS SUMENEP – Direktur BPRS Bhakti Sumekar, Hairil Fajar, tengah melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci dengan penuh khidmat.
Selain menjalankan rangkaian ibadah wajib, Hairil Fajar juga aktif mengikuti berbagai kegiatan spiritual demi memperkaya pengalaman rohaninya.
Setiap pagi, usai melaksanakan sholat subuh, Hairil Fajar bergabung dalam kegiatan Tahsin Al-Qur’an. Kegiatan ini berlangsung hingga waktu dhuha dan fokus pada memperbaiki serta memperindah bacaan Al-Qur’an.
“Melalui Tahsin Al-Qur’an, para jamaah dibimbing untuk melafalkan huruf-huruf Arab dengan benar dan memahami makna yang terkandung dalam ayat-ayat suci,” tuturnya kepada media ini, Senin (15/7/2024).
Pada waktu malam, setelah melaksanakan sholat maghrib, Hairil Fajar menyempatkan diri hadir ke pengajian yang diisi oleh Ustadz Dr. Ariful Bahri MA dari Indonesia.
Pengajian ini diadakan di pintu 19 Masjid Nabawi, menyediakan kesempatan bagi jamaah untuk memperdalam ilmu agama dan mendapatkan pencerahan dari penceramah berpengalaman.
“Ustadz Ariful Bahri MA dikenal karena ceramahnya yang inspiratif dan mudah dipahami, mampu mengajak jamaah untuk mengaplikasikan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.
Selain kegiatan di dalam masjid, Hairil Fajar juga memanfaatkan fasilitas Careem Bike yang memungkinkan para jamaah untuk berkeliling Masjid Nabawi dan Masjid Quba dengan sepeda jelajah.
Menurutnya, aktivitas ini tidak hanya untuk menjaga kebugaran fisik para jemaah, tetapi juga untuk memperkaya pengalaman spiritual.
“Bersepeda di sekitar masjid-masjid suci memberikan kesempatan untuk menikmati keindahan dan kedamaian lingkungan sambil merenungkan kebesaran Allah dan sejarah penting dari tempat-tempat tersebut,” katanya.
Dengan mengikuti berbagai kegiatan spiritual tersebut, Hairil Fajar berharap dapat meningkatkan kualitas ibadahnya dan membawa berkah serta manfaat bagi BPRS Bhakti Sumekar serta masyarakat luas setelah kembali dari Tanah Suci.
Sebelum menutup keterangan, Hairil Fajar menyatakan bahwa perjalanan hajinya tidak hanya merupakan ibadah pribadi tetapi juga sumber kekuatan untuk memberikan yang terbaik bagi institusi dan komunitasnya.
“Semoga berkah dan keberkahan dari Tanah Suci ini dapat saya bawa pulang dan bagikan kepada semua pihak di BPRS Bhakti Sumekar dan masyarakat Sumenep,” ujar Hairil Fajar penuh harap.
Untuk diketahui, jamaah haji asal Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, saat ini berada dalam kloter 96, 97, dan 98 di Madinah Al-Munawwarah.
Mereka sedang menunggu jadwal kepulangan setelah menyelesaikan ziarah ke berbagai tempat suci seperti Masjid Quba, Jabal Uhud, dan Kebun Kurma. Jabal Uhud, sebagai lokasi Pertempuran Uhud, dan Kebun Kurma, tempat favorit untuk membeli oleh-oleh khas sekaligus sebagai destinasi yang penuh makna bagi para jamaah.
Kasubbag TU Kementerian Agama Sumenep, Rifa’i Hasyim, mengkonfirmasi bahwa kloter 96 dijadwalkan pulang ke Indonesia pada Kamis (18/7).
“Sementara kloter 97 dan 98 dijadwalkan tiba di Sumenep pada Sabtu (20/7) dengan perbedaan waktu keberangkatan,” ungkapnya, sebagaimana keterangan yang diterima media ini, Senin (5/7).**”
Respon (2)