AdvertorialSumenepTomang

Sukses Gelar Festival Ketupat dan Layangan LED 2024, Kadis Mohammad Iksan Bangga, Omset Para Pelaku Usaha di Pantai Lombang Meningkat

Avatar of dimadura
578
×

Sukses Gelar Festival Ketupat dan Layangan LED 2024, Kadis Mohammad Iksan Bangga, Omset Para Pelaku Usaha di Pantai Lombang Meningkat

Sebarkan artikel ini
BANGGA: Kadis Mohammad Iksan (dua dari kanan) saat momen pembukaan Festival Layangan LED 2024 (Foto: Mazdon/Arsip Dimadura)
BANGGA: Kadis Mohammad Iksan (dua dari kanan) saat momen pembukaan Festival Layangan LED 2024 (Foto: Mazdon/Arsip Dimadura)

cropped cropped dimadura logo2 1NEWS, ADVERTORIAL – Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Sumenep sukses melaksanakan Festival Ketupat dan Layangan LED 2024.

Seiring digelarnya salah-satu Calender Event of Sumenep 2024 selama dua hari sejak tanggal 15 hingga 16 April di Pantai Lombang ini, omset para pelaku usaha yang berjualan di area destinasi wisata alam tersebut mengalami peningkatan cukup signifikan.

KONTEN PROMOSI | SCROLL ...
Pasang iklan bisnis dimadura
PASANG BANNER, HUBUNGI KAMI: 082333811209

Seperti yang dirasakan salah seorang pedagang asongan asal Desa Legung Kecamatan Batang-batang, Sittima (60). Perempuan paruh baya ini mengaku sejak hari pertama pelaksanaan festival, ikan panggang jualannya laris-manis.

“Bâ’âri’ (Senin, 15/4, red.) bulâ nyambi ghân saratos bigghi’ ḍukalè èyabi’ kabbhi, Na’. Sanonto neko’ alhamdulillah paju 100 bigghi’,” kata Sittima, saat diwawancara wartawan dimadura, Selasa (16/4) sore.

Ia mengatakan, Senin (15/4) kemarin, dirinya berhasil menjual ikan panggang bumbu jualannya sebanyak 200 ekor dan, hari ini Selasa (16/4), laku sebanyak 100 ekor.

BACA JUGA: Momen Festival Ketupat & Layangan LED 2024, Para Pedagang di Pantai Lombang Panen Cuan

Sittima (60), penjual asongan ikan panggang bumbu di Pantai Lombang, penduduk asal Desa Legung Timur, saat menjajakan dagangannya (Foto: Mazdon/Arsip Dimadura)
Sittima (60), penjual asongan ikan panggang bumbu di Pantai Lombang, penduduk asal Desa Legung Timur, saat menjajakan dagangannya (Foto: Mazdon/Arsip Dimadura)

Harga per ekor ikan panggang bumbu yang Sittima jual bervariasi, mulai dari harga Rp 10ribu hingga ukuran yang paling jumbo Rp 35ribu.

“Engghi mon are-are biyâsana kassa’ engghi sakonè’, Cong! Mon pojhur engghi pajhu mon ghun sapolo ka ḍupolo bigghi’. Mon pareppa’na seppè, palèngan ghuna pajhu sabâi’ tello bâi’,” utara Sittima menjelaskan dengan Bahasa Madura.

“Ya kalau hari-hari biasa itu ya (laku) sedikit, Nak! Kalau lagi untung, ya laku kalau cuma sepuluh hingga dua puluh ekor. Kalau pas lagi sepi, palingan hanya laku satu hingga tiga ekor,” demikian jika Sittima mengungkapkannya dalam Bahasa Indonesia.

Tak hanya itu, salah seorang pelaku usaha warung binaan BPRS Bhakti Sumekar di Pantai Lombang, Ayu Masatun, juga mengaku dapat omset lebih besar dibanding saat ia berjualan pada hari-hari biasanya.

“Tentu lebih besar ya mas, ketimbang hari biasanya. Mulai kemarin kan banyak sekali pengunjung,” utara Ayu kepada dimadura.id, Selasa 16 April 2024.

BACA JUGA: Sangat Mudah! Ini Syarat Dapat Pinjaman Al-Qardhul Hasan Program BPRS Bhakti Sumekar

Ayu tidak bisa menyebutkan jumlah total keuntungan yang ia peroleh selama momen festival karena belum sempat menghitungnya. “Belum kita hitung,” katanya.

Potret Suasana di Warung Ayu Masatun pada malam Festival Layangan LED, Senin malam tanggal 15 April 2024 (Foto: Mazdon/Arsip Dimadura)
Potret Suasana di Warung Ayu Masatun pada malam Festival Layangan LED, Senin malam tanggal 15 April 2024 (Foto: Mazdon/Arsip Dimadura)

“Intinya ya kalau pada hari biasanya kita dapat laba bersih hanya ratusan ribu kecil, dua hari ini insya Allah (untung, red.) jutaan. Ya, sekitar 3 sampai 5 jutaan itu lah,” tukas Ayu memperkirakan.

Menanggapi hal itu, Kepala Disbudporapar Sumenep Mohammad Iksan merasa bangga dan bersyukur karena kegiatan rutin tahunan ini menurutnya memang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

“Selain untuk meningkatkan PAD sektor pariwisata, dampak positif lain  memang supaya bisa dirasakan oleh para pelaku UMKM di sekitar Pantai Lombang,” terang Kadis Iksan, Rabu (17/4).

“Kebetulan sekarang kan masih momen lebaran, jadi banyak diaspora yang pulkam ke Kabupaten Sumenep. Sebelum balik kembali mudik, pastinya mereka ingin rekreasi toh,” tukasnya menambahkan.

BACA JUGA: Hidupkan Tradisi Nenek Moyang, Pemkab Sumenep Gelar Lomba Merangkai Orong Ketupat

Hal serupa disampaikan Wakil Bupati Sumenep Dewi Khalifah saat memberikan sambutan sekaligus membuka Festival Ketupat dan Layangan LED 2024 ini.

Wabup Dewi Khalifat saat sambutan pada pembukaan Festival Layangan LED 2024 (Foto: Mazdon/Arsip Dimadura)
Wabup Dewi Khalifat saat sambutan pada pembukaan Festival Layangan LED, Senin malam tanggal 15 April 2024 (Foto: Mazdon/Arsip Dimadura)

Menurut Nyai Eva, rangkaian Calender Event of Sumenep ini merupakan ikhtiar pemerintah setempat untuk mempromosikan destinasi wisata Pantai Lombang.

“Agar para wisatawan, baik dari dalam daerah atau luar Madura, datang ke sini. Inilah Pantai Lombang, pasirnya putih dan halus, dan ada derai-derai daun cemara seperti kata penyair Khairil Anwar,” ucap Nyai Eva.

Sekadar diketahui, momen Festival Ketupat dan Layangan LED 2024 ini disemarakkan oleh Grup Musik Pamdas, Lomba Merangkai Orong Ketupat dan Penerbangan Layangan LED.

Momen lomba merangkai orong ketupat pada Festival Ketupat Sumenep 2024 di Pantai Lombang, Selasa siang ranggal 16 April 2024 (Foto: Arif for Dimadura)
Momen lomba merangkai orong ketupat pada Festival Ketupat Sumenep 2024 di Pantai Lombang, Selasa siang ranggal 16 April 2024 (Foto: Arif for Dimadura)

Lomba dan festival yang mengangkat tema “Sumenep Pentahelix” ini diikuti oleh 54 peserta, terdiri dari delegasi OPD, BUMD, pegawai kecamatan dan masyarakat umum.***

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *