NEWS, ADVERTORIAL – Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Sumenep sukses melaksanakan Festival Ketupat dan Layangan LED 2024.
Seiring digelarnya salah-satu Calender Event of Sumenep 2024 selama dua hari sejak tanggal 15 hingga 16 April di Pantai Lombang ini, omset para pelaku usaha yang berjualan di area destinasi wisata alam tersebut mengalami peningkatan cukup signifikan.
Seperti yang dirasakan salah seorang pedagang asongan asal Desa Legung Kecamatan Batang-batang, Sittima (60). Perempuan paruh baya ini mengaku sejak hari pertama pelaksanaan festival, ikan panggang jualannya laris-manis.
“Bâ’âri’ (Senin, 15/4, red.) bulâ nyambi ghân saratos bigghi’ ḍukalè èyabi’ kabbhi, Na’. Sanonto neko’ alhamdulillah paju 100 bigghi’,” kata Sittima, saat diwawancara wartawan dimadura, Selasa (16/4) sore.
Ia mengatakan, Senin (15/4) kemarin, dirinya berhasil menjual ikan panggang bumbu jualannya sebanyak 200 ekor dan, hari ini Selasa (16/4), laku sebanyak 100 ekor.
BACA JUGA: Momen Festival Ketupat & Layangan LED 2024, Para Pedagang di Pantai Lombang Panen Cuan
Harga per ekor ikan panggang bumbu yang Sittima jual bervariasi, mulai dari harga Rp 10ribu hingga ukuran yang paling jumbo Rp 35ribu.
“Engghi mon are-are biyâsana kassa’ engghi sakonè’, Cong! Mon pojhur engghi pajhu mon ghun sapolo ka ḍupolo bigghi’. Mon pareppa’na seppè, palèngan ghuna pajhu sabâi’ tello bâi’,” utara Sittima menjelaskan dengan Bahasa Madura.
“Ya kalau hari-hari biasa itu ya (laku) sedikit, Nak! Kalau lagi untung, ya laku kalau cuma sepuluh hingga dua puluh ekor. Kalau pas lagi sepi, palingan hanya laku satu hingga tiga ekor,” demikian jika Sittima mengungkapkannya dalam Bahasa Indonesia.
Tak hanya itu, salah seorang pelaku usaha warung binaan BPRS Bhakti Sumekar di Pantai Lombang, Ayu Masatun, juga mengaku dapat omset lebih besar dibanding saat ia berjualan pada hari-hari biasanya.
“Tentu lebih besar ya mas, ketimbang hari biasanya. Mulai kemarin kan banyak sekali pengunjung,” utara Ayu kepada dimadura.id, Selasa 16 April 2024.
BACA JUGA: Sangat Mudah! Ini Syarat Dapat Pinjaman Al-Qardhul Hasan Program BPRS Bhakti Sumekar
Ayu tidak bisa menyebutkan jumlah total keuntungan yang ia peroleh selama momen festival karena belum sempat menghitungnya. “Belum kita hitung,” katanya.
“Intinya ya kalau pada hari biasanya kita dapat laba bersih hanya ratusan ribu kecil, dua hari ini insya Allah (untung, red.) jutaan. Ya, sekitar 3 sampai 5 jutaan itu lah,” tukas Ayu memperkirakan.
Menanggapi hal itu, Kepala Disbudporapar Sumenep Mohammad Iksan merasa bangga dan bersyukur karena kegiatan rutin tahunan ini menurutnya memang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
“Selain untuk meningkatkan PAD sektor pariwisata, dampak positif lain memang supaya bisa dirasakan oleh para pelaku UMKM di sekitar Pantai Lombang,” terang Kadis Iksan, Rabu (17/4).
“Kebetulan sekarang kan masih momen lebaran, jadi banyak diaspora yang pulkam ke Kabupaten Sumenep. Sebelum balik kembali mudik, pastinya mereka ingin rekreasi toh,” tukasnya menambahkan.
BACA JUGA: Hidupkan Tradisi Nenek Moyang, Pemkab Sumenep Gelar Lomba Merangkai Orong Ketupat
Hal serupa disampaikan Wakil Bupati Sumenep Dewi Khalifah saat memberikan sambutan sekaligus membuka Festival Ketupat dan Layangan LED 2024 ini.
Menurut Nyai Eva, rangkaian Calender Event of Sumenep ini merupakan ikhtiar pemerintah setempat untuk mempromosikan destinasi wisata Pantai Lombang.
“Agar para wisatawan, baik dari dalam daerah atau luar Madura, datang ke sini. Inilah Pantai Lombang, pasirnya putih dan halus, dan ada derai-derai daun cemara seperti kata penyair Khairil Anwar,” ucap Nyai Eva.
Sekadar diketahui, momen Festival Ketupat dan Layangan LED 2024 ini disemarakkan oleh Grup Musik Pamdas, Lomba Merangkai Orong Ketupat dan Penerbangan Layangan LED.
Lomba dan festival yang mengangkat tema “Sumenep Pentahelix” ini diikuti oleh 54 peserta, terdiri dari delegasi OPD, BUMD, pegawai kecamatan dan masyarakat umum.***
Respon (1)