NEWS SUMENEP – Warga Desa Batang-Batang Laok, Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep, dikejutkan oleh penemuan sumur bor yang diduga mengeluarkan air bercampur minyak bumi. Fenomena ini memicu perhatian serius baik dari masyarakat setempat maupun pihak berwenang.
Kasi Humas Polres Sumenep mengonfirmasi bahwa peristiwa ini baru jelas diketahui oleh si tuan tanah, M. Suhayu, seorang petani berusia 54 tahun yang tinggal di Dusun Koplong, Desa Batang-Batang Laok, Sabtu malam 31 Agustus 2024.
Widi menuturkan kisah berdasarkan laporan yang diterima. Sumur bor yang semula digali pada November 2023 dengan kedalaman 65 meter ini, awalnya hanya menghasilkan sedikit air sehingga pengeboran dihentikan.
Namun, si tuan tanah Suhayu kemudian mencoba mengecek kembali sumur tersebut dan menemukan air dengan kedalaman sekitar 3 meter.
“Ketika air diambil menggunakan botol, ia terkejut melihat air tersebut berwarna hitam dan berbau seperti minyak tanah,” ujarnya.
Rasa penasaran mendorong Sahayu untuk melakukan eksperimen sederhana, yakni menyulut air tersebut dengan korek api, dan seketika air itu terbakar.
“Kejadian ini kemudian segera dilaporkan oleh warga kepada Kepala Desa Batang-Batang Laok, Haris, dan diteruskan ke pihak kepolisian,” ungkap Widi.
Lanjut AKP Widiarti menyatakan, bahwa saat ini pihak kepolisian telah mengambil langkah-langkah preventif.
“Kami telah mendatangi TKP, memasang garis polisi, dan mengambil sampel air untuk dianalisis lebih lanjut. Kami juga mengimbau masyarakat agar menjauh dari lokasi demi keselamatan mereka,” ujarnya.
Secara ilmiah, penemuan seperti ini bisa mengindikasikan keberadaan kantong minyak bumi atau gas alam di bawah tanah. Namun, tanpa analisis lebih lanjut, masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan pasti.
Dalam beberapa kasus, fenomena serupa bisa saja disebabkan oleh percampuran air tanah dengan material organik yang mudah terbakar.
Fenomena ini mengingatkan pada kejadian serupa di beberapa daerah lain di Indonesia, di mana sumur bor mendadak mengeluarkan cairan yang mudah terbakar, sering kali memicu kekhawatiran dan spekulasi di kalangan warga.
Meskipun potensi penemuan sumber energi baru bisa menjadi berita baik, AKP Widiarti menegaskan bahwa keselamatan warga adalah prioritas utama.
“Kami terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan area tersebut aman dan mengetahui lebih lanjut tentang apa yang sebenarnya terjadi,” tambahnya.
Hingga analisis lebih lanjut dilakukan, warga diminta untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
Apakah ini merupakan fenomena langka atau pertanda adanya potensi bahaya di bawah tanah Sumenep, hanya waktu dan penelitian lebih lanjut yang akan menjawabnya.***
Respon (1)