NEWS, SUMENEP – Kepala Unit Donor Darah PMI Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, dr Suci Ernawati mengatakan, kebutuhan stok darah setiap bulan untuk kabupaten paling timur Pulau Madura kini mencapai 800 hingga 1000 kantong.
“Jadi kebutuhan stok darah di kami, rata-rata tiap bulan itu sampai 800 kantong, kadang 900 bahkan tidak jarang, kadang sampai butuh 1000-an kantong,” kata dr Suci, saat melaksanakan kegiatan donor darah bersama pimpinan dan karyawan BRI Branch Office Sumenep, Selasa (7/5) sore.
Untuk memenuhi target tersebut, pihaknya sering melakukan kegiatan donor darah secara mobile. “Artinya kita melakukan kegiatan jemput bola ya, dalam rangka memenuhi kebutuhan stok darah di PMI Kabupaten Sumenep,” jelasnya.
BERITA TERKAIT: Gandeng PMI, Pinca BRI Branch Office Sumenep Ajak Karyawan Rutin Donor Darah
Program donor darah secara mobile tersebut dilakukan dengan cara menjalin kerjasama dan mendatangi sejumlah instansi, perbankan, organisasi, komunitas, dan lembaga.
“Kalau untuk sekolah itu SMA, karena usia pendonor minimal 17 tahun. Kemudian juga kecamatan, desa dan, dua hari yang lalu itu kami di Kecamatan Bluto, kerjasama Puskesmas dengan Pemdes,” sebut dr Suci.
Hal itu ia lakukan untuk mengenalkan kepada para pendonor pemula atau masyarakat Sumenep secara umum, bahwa siapa saja bisa melakukan aksi kemanusiaan; menyelamatkan nyawa sesama dengan cara donor darah.
Selain program jemput bola, pihak PMI Kabupaten Sumenep juga melayani masyarakat yang ingin mendonorkan darahnya secara nonstop. “Kita membuka layanan donor darah di kantor itu full 24 jam nonstop,” ujarnya.
Ia mengaku pihaknya tidak hanya melayani rumah sakit yang ada di daratan, PMI Sumenep menurutnya juga bertannggungjawab memenuhi kebutuhan stok darah untuk rumah sakit di kepulauan.
“Seperti Rumah Sakit Abuya di kepulauan itu, termasuk rumah sakit swasta dan klinik juga kita layani semua,” sebut dr Suci Ernawati.
BACA JUGA: 14 Kata-kata Menyentuh Sayyidina Ali dalam Bahasa Madura
“Jika bukan dari masyarakat dan relawan, maka darimana kita bisa memenuhi kebutuhan itu? Karena darah itu kan ndak ada ya, mau beli di Pasar Anom, mau beli atau nangghâ’ (borong, red) ke Surabaya juga ndak ada,” tukasnya menambahkan.
Sebab itu, dr Suci berharap kegiatan rutin donor darah seperti yang dilakukan BRI cabang Sumenep ini juga dapat dilakukan oleh instansi atau perbankan lain yang ada di Kabupaten Sumenep.
“Jadi saya sangat berterima kasih, hari ini BRI telah membantu kami dalam tugas kemanusiaan. Semoga kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi terus ada,” pungkas dr Suci Ernawati.***
Respon (2)