SampangTomang

Wabah PMK Merebak Lagi di Sampang, Harga Sapi Terjun Bebas

Avatar Of Dimadura
280
×

Wabah PMK Merebak Lagi di Sampang, Harga Sapi Terjun Bebas

Sebarkan artikel ini
Harga Sapi Di Sampang Terjun Bebas Akibat Wabah Pmk (Dok. Dimadura.id)
Harga Sapi di Sampang terjun bebas akibat wabah PMK (Dok. dimadura.id)

Cropped Cropped Dimadura Logo2 1 150X150 1NEWS DIMADURA, SAMPANG – Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali melanda Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur.

Para peternak mengalami kerugian besar akibat harga sapi yang turun drastis.

KONTEN PROMOSI | SCROLL ...
Harga Booking Di Myze Hotel
Contact Me at: 082333811209

Tidak hanya itu, Permintaan di pasar hewan pun ikut menurun tajam, sehingga menggoyahkan roda perekonomian daerah yang bergantung pada peternakan sapi.

Jusek, salah satu peternak sapi asal Desa Rabasan, Camplong, mengungkapkan bahwa dampak dari wabah PMK membuat harga sapi menurun drastis dalam pekan terakhir ini.

“Harga sapi yang biasanya mencapai Rp19 juta per ekor kini hanya dihargai sekitar Rp12 juta. Turunnya sangat drastis, mencapai Rp6 juta per ekor. Situasi ini membuat kami bingung karena harga jual jauh dari harapan,”ucapnya.

Selain penurunan harga, kata dia, permintaan sapi juga merosot. Para pengepul dan pedagang sapi berhati-hati membeli ternak karena khawatir penularan PMK.

“Juragan-juragan yang biasa jadi langganan sekarang tidak berani membeli sapi. Pasar hewan pun sepi pembeli, bahkan ketika ada sapi warga yang terjangkit PMK, harganya hanya sekitar Rp 2 juta hingga Rp 3 juta,” tambah Jusek.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta KP) Sampang, Suyono, mengakui pihaknya belum mengetahui secara pasti asal mula penyebaran PMK di daerah tersebut.

“Asalnya dari mana kita belum tahu persis. Sementara masuknya sapi ada yang dari Pamekasan, Sumenep, Bangkalan. Kita tidak tahu mana yang membawa virus,” ujar Suyono, Senin (6/1/2025), kemarin.

Suyono mengaku, sebagai langkah penanganan, Disperta KP Sampang mengedukasi peternak dan melakukan pengobatan serta sosialisasi.

“Kami menghimbau kepada peternak untuk menjaga kebersihan kandang, porsi makan, agar imunitasnya tetap terjaga. Jika ada kasus atau gejala, segera laporkan ke kami dengan by name by address, sehingga tim kami dapat langsung mendatangi lokasi tersebut,” tegas Suyono.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *