DIMADURA.ID–Judul 41 Kumpulan Paparegan Madura Jenis 4 Baris di atas adalah lanjutan dari artikel sebelumnya, Mengenal 2 Jenis Paparegan Madura.
Dalam artikel tersebut telah redaksi jelaskan pengertian dan sekilas uraian tentang paparegan Madura jenis 2 baris dan 4 baris.
Sementara pada artikel kali ini, redaksi hendak lebih fokus pada pembahasan paparegan atau paparekan Madura jenis 4 baris.
Kita ingat-ingat sekilas saja, bahwa paparegan 4 baris, sebagaimana paparegan 2 baris, mesti mengandung giru lagu atau rima yang sepadan antar baris per baris.
Jika sampiran (bhibhidhân) paparegan 2 baris ada yang terdiri atas 7 bahkan 4 sukukata, maka dalam paparegan 4 baris hal yang demikian bisa dikatakan tidak boleh terjadi.
Artikel Sebelumnya: Mengenal 2 Jenis Paparegan Madura: Definisi, Ciri, Contoh dan Cara Merangkainya
Paparegan 4 baris lebih pas jika kita sebut pantun klasik. Jadi, susunan kalimat dalam setiap barisnya lumrah terdiri atas 8 sukukata. Ada juga yang lebih hingga 9 atau 10 sukukata, tapi jarang.
1
Karato' nèko wa-towa
Bâḍḍhâi pèrèng sarombân
Bârinto dhika taowa
Bhidhâna orèng bi' kèbân
2
Ajâm tao sakè' kèya
Kocèng toman tèḍung kèya
Kèbân sarombân pokalla
Manossa angghuy akkalla
3
Ajâm panḍâ' èco-pecco
Wa' lobur bâḍḍhâi kèrèng
Mon ta' enḍâ' èco-koco
Jhâ' lèbur co-ngocowan orèng
Jika kita perhatikan 3 pantun di atas, maka kita pun akan mendapatkan beberapa macam rima atau yang dalam paramasastra Madura disebut ghuru laghu.