SumenepTomang

Benarkah Ledakan di Sumenep Itu Meteorit?

Avatar of dimadura
1040
×

Benarkah Ledakan di Sumenep Itu Meteorit?

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi meteor jatuh pasca terjadi ledakan dahsyat di daerah Padangdangan, Kecamatan Pasongsongan, Sumenep, Madura, Rabu malam tanggal 26 Juni 2024 (Istimewa)
Ilustrasi meteor jatuh pasca terjadi ledakan dahsyat di daerah Padangdangan, Kecamatan Pasongsongan, Sumenep, Madura, Rabu malam tanggal 26 Juni 2024 (Istimewa)

Logo dimadura.idNEWS SUMENEP – Warga Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, dikejutkan oleh suara ledakan dahsyat pada Rabu (26/06/2024) malam.

Ledakan ini terdengar sekitar pukul 22.40 WIB oleh Moh. Ainul, warga Desa Gadding, Kecamatan Manding. “Suara ledakan hanya sekali saya dengar. Saking dahsyatnya, kaca rumah bergetar,” ujarnya kepada jurnalis.

KONTEN PROMOSI | SCROLL ...
Pasang iklan bisnis dimadura
PASANG BANNER, HUBUNGI KAMI: 082333811209

Tidak hanya di Desa Gadding, suara ledakan ini juga terdengar di Kecamatan Ambunten dan Guluk-guluk. “Ledakan ini didengar juga oleh teman saya di Ambunten dan Guluk-guluk,” tambah Ainul.

Selain itu, suara ledakan juga terdengar di beberapa desa di Kecamatan Batuputih. “Suara ledakan cukup nyaring, sekitar pukul 22.30 WIB,” ungkap Fawaid, warga Desa Juruan Daya, Kecamatan Batuputih.

Didik, warga Batuputih Laok, juga mendengar ledakan yang sama, “Kaca bergetar agak lama. Kabar ledakan ini juga terdengar ke Desa Badur, Kecamatan Batuputih,” ungkapnya.

Sebelum ledakan terdengar, ada cahaya raksasa yang mengkilat dari arah langit barat Sumenep. Cahaya tersebut diduga berasal dari meteor yang jatuh di Desa Padangdangan, Kecamatan Pasongsongan.

Baca Juga: PHS 2024, Total Kredit Mikro BRI Sumenep Tembus Rp 1,2 Triliun

Seorang warga Desa Prancak, Bang Jazz, yang menyaksikan cahaya tersebut, pulang ke rumahnya karena ketakutan.

“Sebelum terjadi ledakan, saya melihat langsung ada cahaya sangat terang dari arah barat. Demi Allah, sungguh kaget, karena cahayanya membuat langit menyerupai siang hari,” ujarnya dalam pesan WhatsApp grup Galimpo’ Saleng Estoh.

Lanjut Bang Jazz mengisahkan kesaksiannya, bahwa saat itu dia sedang berada di sawah.

“Bâkto ghânèka kaulâ pareppa’na bâdâ è tegghâl, nyamsam bhâko,. Bânnè ghun jeddhemman, tapè tèra’ molos roo pah, billahi dheng di bârâ’ ro pah, billahi taker asompa ya’ ko’ pah,” ucapnya menggunakan bahasa Madura.

Waktu itu, Bang Jazz mengaku sedang menyiram tembakau, bukan hanya berbunyi jedder tapi mengkilat dahsyat. Ia pun bersumpah melihat dengan mata sendiri cahaya raksasa besar yang berujung ledakan dahsyat itu muncul dari arah langit barat.

Kejadian ini menimbulkan keresahan di masyarakat Sumenep. Jurnalis media ini melakukan konfirmasi ke Kepala BMKG Kabupaten Sumenep, Usman Khalid. Dia mengaku baru mengetahui kabar tersebut.

Baca Juga: Wanita di Sumenep Ini Buang Bayi Hasil Hubungan Gelap dengan Driver Ojol

Menurutnya, jika itu memang meteor jatuh, saat ini warga sekitar lokasi kejadian, yang dalam hal ini diduga terjadi di daerah Desa Padangdangan Pasongsongan, maka pasti akan ada yang melaporkannya.

“Hingga saat ini tidak ada laporan apa-apa dari warga, misal di sawahnya, di kebunnya, tentang sesuatu yang baru saja terjadi,” katanya.

Menurut Usman, tidak ada informasi terkait getaran yang terjadi pada seismograf milik BMKG setempat. “Alat-alat kita tidak ada yang mencatat adanya getaran, karena jika misalnya ada getaran gempa, alat-alat kita akan menginformasikannya,” terang dia.

Namun demikian, Usman lanjut mengungkapkan bahwa alat-alat BMKG Kabupaten Sumenep hanya mencatat getaran yang terjadi di dalam bumi. “Jika itu dari atas ya, jatuh ke laut apa ke darat,” Usman balik bertanya.

“Ya, jadi sampai saat ini masih belum ada laporan apa-apa. Nanti kalau ada, kita kasih tahu lah,” pungkasnya menambahkan.

Sekadar diketahui, meteoroid, meteor, dan meteorit adalah tiga istilah yang sering terkait dengan benda jatuh dari angkasa. Meteoroid adalah objek kecil di luar angkasa.

Ketika meteoroid memasuki atmosfer Bumi dan terbakar, itu disebut meteor atau “bintang jatuh”. Jika meteoroid tersebut berhasil mencapai permukaan Bumi, maka disebut meteorit. Perbedaan ini penting untuk memahami fenomena alam yang terjadi di Sumenep.

Respon (3)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *