— untuk sahabatku, mh efendi
Sahabat! Ada kalanya hidup memang membawa kita ke titik terendah— di mana segala yang kita usahakan tampak seperti berusaha menentang kita.
Di saat-saat seperti itu, rasanya langkah kita menjadi lebih berat, dan suara hati seolah bertanya, “Apa yang bisa kita upayakan lagi?” Toh ternyata, meski perjalanan terasa sunyi dan penuh rintangan, di dalam setiap detik perjuangan, aku masih percaya, ada kekuatan yang tak tampak, yang sedang membentuk kita menjadi lebih tegar.
Mungkin saat ini dunia seakan meminta terlalu banyak darimu, dan kamu merasa seperti harus memikul beban yang tak berujung.
Ada keluarga yang bergantung padamu—orang-orang yang engkau cintai dan yang selalu ada di sampingmu. Istrimu, yang tak pernah lelah mendukungmu; orangtua yang kini semakin renta, yang mungkin tak lagi bisa membantumu seperti dulu; adikmu yang sedang berjuang untuk meraih mimpinya, dan anak-anak yang setiap harinya menanti pelukanmu, penuh harap.
Semua itu, ada di bahumu, walaupun terkadang, rasanya memang hampir tak mungkin untuk kita hadapi. Namun, dalam diam, dalam keheningan malam yang panjang, sempatkah kau terhentak, bahwa setiap langkah yang kamu putuskan, sekecil apapun itu, adalah perjuangan yang tidak sia-sia.
Ada sebuah kekuatan yang tidak terlihat oleh mata, tetapi terasa dalam setiap detak jantungmu, yang membawamu untuk terus maju meskipun jalan terasa terjal.
Mungkin hari ini, kamu, aku, kita, merasa terjatuh, merasa kesalahan dan kegagalan yang berulang kali itu, begitu mencengkeram. Tapi bukankah kita semua, dalam perjalanan ini, pernah membuat salah langkah?
Apa yang penting bukanlah seberapa sering kita jatuh, melainkan bagaimana kita memilih untuk bangkit.
Aku mengenalmu sebagai sosok yang tegar. Meskipun dunia menekan, tetap bertahan dan terus berjuang. Mungkin tidak ada sorak sorai yang terdengar, namun dalam hatimu, ada perlawanan yang tak kasat mata, ada doa-doa yang terus terpanjatkan.
Cinta yang tulus tidak pernah menghitung apa yang telah hilang, melainkan apa yang bisa kita berikan, meski dalam kesulitan.
Dalam kepedihan, dalam kerja keras yang kadang tak berbalas, engkau telah memberikan yang terbaik. Itu yang akan tetap tinggal, dan yang akan membimbingmu menuju hari-hari yang lebih cerah.
Kamu tidak pernah meragukan diri, bahwa waktu yang kau miliki, sebentar lagi akan mengungkapkan segala usaha dan setiap doa yang kau panjatkan.
Tidak ada langkah yang sia-sia. Setiap tetes keringatmu adalah bagian dari kisah yang tak hanya milikmu, tapi juga milik mereka yang kamu cintai.
Semua yang kau berikan kepada siapapun, terutama untuk keluargamu, meskipun tak tampak hasilnya sekarang, akan kembali pada waktunya dengan cara yang mungkin tidak kita duga.
Hidup ini memang tak selalu mudah, namun dalam setiap kesulitan, ada harapan yang tetap hidup. Dan di dalam dirimu, entah kenapa, aku selalu merasa yakin, ada keberanian yang tak pernah mati. (*)
