NEWS DIMADURA, SUMENEP-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Jawa Timur, terus mendorong percepatan perluasan layanan listrik di Pulau Giliraja.
Melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Pemkab menggandeng semua elemen pemerintahan desa untuk memperkuat sinergi bersama PT PLN demi meningkatkan durasi aliran listrik dari enam jam menjadi dua belas jam per hari.
Kepala DPMD Sumenep, Anwar Syahroni Yusuf, menegaskan bahwa keberhasilan program ini tidak bisa hanya bergantung pada PLN.
Menurutnya, keterlibatan aktif dari seluruh unsur, mulai dari pemerintah desa hingga masyarakat, sangat diperlukan untuk menciptakan sistem kelistrikan yang berkelanjutan di wilayah kepulauan tersebut.
“PLN tidak mungkin bekerja sendirian. Diperlukan kolaborasi yang terintegrasi agar distribusi listrik bisa berjalan lancar,” ujar Anwar dalam forum koordinasi yang dihadiri juga oleh Wakil Bupati Sumenep Imam Hasyim dan jajaran PLN UP3 Madura.
Salah satu tantangan yang disebutkan Anwar adalah keberadaan pohon-pohon yang berisiko mengganggu jaringan listrik. Untuk itu, peran serta warga dan aparatur desa sangat penting dalam menjaga keandalan jaringan.
Ia juga menekankan pentingnya komunikasi yang baik di antara semua pihak. Salah satu gagasan yang diajukan adalah pembentukan media komunikasi bersama, seperti grup WhatsApp yang melibatkan kepala desa, aparat dusun, hingga perwakilan PLN.
“Dengan komunikasi yang terbuka dan sinergi yang kuat, masyarakat akan merasa dilibatkan dan ikut menjaga fasilitas listrik yang sudah ada,” ujarnya pada Senin (21/4),
Anwar menambahkan, kecepatan penyampaian informasi menjadi kunci, khususnya saat terjadi gangguan atau pemeliharaan jaringan listrik. Peran kepala desa sebagai penghubung dengan masyarakat sangat krusial dalam kondisi seperti itu.
“Kalau masyarakat cepat menerima informasi, mereka bisa memahami situasinya dan tidak salah paham,” imbuhnya.
Dukungan terhadap inisiatif ini juga datang dari Kepala Desa Banbaru, Zainal Abidin. Mewakili para kepala desa di Pulau Giliraja, ia menyatakan kesiapan penuh untuk mendukung kelancaran program.
“Kami menyambut baik ajakan dari DPMD. Empat desa di Giliraja siap berkontribusi, mulai dari pemangkasan pohon, pengawasan jaringan, hingga penyebaran informasi,” kata Zainal.
Ia pun mengapresiasi kehadiran Wakil Bupati dan pihak PLN dalam pertemuan tersebut, yang dinilainya sebagai bukti komitmen pemerintah terhadap pembangunan di wilayah kepulauan.
Zainal optimistis bahwa penambahan jam layanan listrik akan membawa dampak signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Mulai dari mendukung kegiatan ekonomi warga, proses belajar-mengajar anak-anak, hingga kelancaran layanan publik.
“Kalau listrik menyala lebih lama, aktivitas masyarakat akan lebih produktif. Ini langkah penting bagi kemajuan Giliraja,” tuturnya.
Para narasumber menyampaikan pandangannya dalam Dialog Publik Forum Lintas Tokoh (FLT) Giliraja bertema “Listrik Giliraja: Antara Terang dan Gelap”, yang digelar di salah satu balai desa setempat.***