NEWS ADVERTORIAL, SUMENEP – Seminggu menjelang Pilkada serentak 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumenep menggelar debat publik terakhir untuk pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati. Bertempat di Aula Universitas Bahaudin Mudhary (UNIBA) Madura, debat sesi ketiga ini menjadi ajang pamungkas bagi masyarakat untuk menilai visi, misi, dan program kerja masing-masing paslon.
Debat yang berlangsung Rabu (20/11) malam itu mengusung tema besar, “Harmonisasi Pembangunan dari Pusat hingga Daerah serta Penguatan Nilai Kebijaksanaan dan Wawasan Kebangsaan”. Tema ini diharapkan dapat menggambarkan bagaimana setiap paslon merancang strategi pembangunan yang selaras dari tingkat daerah hingga nasional.
Komisioner KPU Sumenep Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat, Muhlis, menyatakan bahwa debat publik ini merupakan puncak dari tiga rangkaian debat selama masa kampanye.
“Debat ini memberikan kesempatan terakhir bagi paslon untuk menyampaikan program kerja mereka secara komprehensif kepada masyarakat,” ungkap Muhlis.
Ia juga menekankan pentingnya momen ini sebagai bahan pertimbangan masyarakat dalam menentukan pilihan pada hari pencoblosan, Rabu, 27 November 2024.
“Dengan acara ini, masyarakat diharapkan lebih memahami program dan komitmen masing-masing paslon sehingga dapat menentukan pilihan yang tepat,” imbuhnya.
Teknis debat tetap konsisten seperti sesi-sesi sebelumnya. Setiap paslon diberikan waktu untuk memaparkan ide-ide strategis mereka, diikuti dengan sesi tanya jawab antar kandidat. Meski diizinkan membawa tim sukses, jumlahnya tetap dibatasi untuk menjaga kondusivitas acara.
Muhlis juga menegaskan bahwa pelaksanaan tahapan Pilkada di Sumenep berjalan aman dan damai. “Kami berterima kasih kepada masyarakat Sumenep yang tetap menjaga moralitas dan kondusivitas. Ini bukti nyata bahwa Sumenep menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi,” katanya.
Selain masyarakat umum, penyelenggara pemilu seperti PPK, PPS, dan KPPS juga diingatkan untuk terus menjalankan tugas dengan jujur dan adil.
“Buktikan bahwa pelayanan kita terhadap dua paslon ini sama rata tanpa tendensi kepada salah satu paslon,” pungkas Muhlis.
Debat publik terakhir ini menjadi penutup masa kampanye sekaligus pengingat akan pentingnya memilih pemimpin yang dapat membawa perubahan bagi Sumenep. Dengan suasana demokrasi yang tetap kondusif, masyarakat diharapkan dapat menggunakan hak pilihnya secara bijak demi kemajuan bersama.***