NEWS DIMADURA, SUMENEP – Pada debat publik kedua Pilkada 2024 yang berlangsung hangat di aula pesantren UNIBA Madura, Sabtu (09/11) malam, Paslon Bupati dan Wakil Bupati Sumenep 2024, Fauzi-Imam (FAHAM), memaparkan upaya mereka untuk memodernisasi sektor pertanian.
Dalam kesempatan tersebut, Achmad Fauzi Wongsojudo menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui pemanfaatan teknologi dan alat pertanian modern.
Fauzi menjelaskan bahwa selama 3,5 tahun kepemimpinannya, Pemkab Sumenep telah berusaha memperkenalkan teknologi baru di sektor pertanian, termasuk distribusi alat dan mesin pertanian (Alsintan), seperti hand traktor, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas hasil pertanian.
“Dengan hand traktor, para petani dapat bekerja lebih cepat dan efisien,” kata Fauzi.
Dibeberkan, bahwa pada rentang kepemimpinannya sejak 2021 hingga 2024, Pemkab Sumenep telah mendistribusikan 402 unit hand traktor.
Dengan rincian, 95 unit pada 2021, 113 unit pada 2022, 122 unit pada 2023, dan 72 unit pada 2024. Selain itu, 209 unit kendaraan roda tiga juga telah disalurkan untuk mendukung mobilitas petani.
Selain peralatan pertanian, Pemkab Sumenep juga menyediakan pupuk bersubsidi melalui kelompok tani. Sejak 2022, sebanyak 614.300 kilogram pupuk telah disalurkan, dengan rincian 73.800 kilogram pada 2022, 281.000 kilogram pada 2023, dan 259.000 kilogram pada 2024.
Fauzi kemudian menyoroti peran penting kelompok tani (Poktan), yang menurutnya sangat vital dalam keberhasilan program pertanian. Oleh karena itu, pihaknya berkomitmen untuk memperkuat Poktan melalui pemberian peralatan dan pelatihan.
Dalam kesempatan itu, Fauzi juga mengungkapkan upaya mereka untuk mempromosikan energi terbarukan dengan menyediakan pompa air berbasis panel surya.
Program ini bertujuan membantu petani menghemat biaya operasional dan meningkatkan efisiensi, terutama pada musim kemarau.
“Bantuan pompa air berbasis solar sel ini dapat mengurangi ketergantungan pada listrik, sehingga lebih efisien,” jelas Fauzi.
Tidak hanya itu, Paslon FAHAM juga menekankan pemanfaatan limbah pertanian, seperti pengolahan kotoran sapi menjadi biogas yang bisa digunakan sebagai pupuk organik.
Program ini akan didukung dengan pendampingan penyuluh pertanian agar petani bisa mengimplementasikannya dengan baik.
“Penerapan teknologi ini, didampingi oleh penyuluh, akan membantu petani meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan pertanian,” kata Achmad Fauzi Wongsojudo.***