SumenepTomang

Disbudporapar Sumenep Dorong Tour Guide Kuasai Bahasa Inggris Lewat Pelatihan Digital

Avatar Of Dimadura
615
×

Disbudporapar Sumenep Dorong Tour Guide Kuasai Bahasa Inggris Lewat Pelatihan Digital

Sebarkan artikel ini
Pose Bareng Peserta Dan Tutor Pelatihan Bahasa Inggris Melalui Platform Digital Bagi Tour Guide Di Aula Diskominfo Sumenep (Foto: Fendi Chovi For Dimadura)
Pose Bareng Peserta dan Tutor Pelatihan Bahasa Inggris melalui Platform Digital bagi Tour Guide di aula Diskominfo Sumenep (Foto: Fendi Chovi for dimadura)

Cropped Cropped Dimadura Logo2 1 150X150 1NEWS DIMADURA, SUMENEP – Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep menggandeng berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas pemandu wisata lokal (tour guide). Salah satu upayanya diwujudkan melalui “Pelatihan Bahasa Inggris Melalui Platform Digital” yang berlangsung di Aula Diskominfo Sumenep.

Pelatihan ini diikuti 30 peserta yang terdiri dari pemandu wisata, duta pariwisata, dan pengelola destinasi wisata, Kamis tanggal 5 Desember 2024.

KONTEN PROMOSI | SCROLL ...
Harga Booking Di Myze Hotel
Contact Me at: 082333811209

Kegiatan ini diinisiasi Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Komunikasi dan Digital (Komdigi) bekerja sama dengan Disbudporapar Sumenep, Diskominfo, dan Inlingua International Indonesia.

Dengan metode pembelajaran interaktif berbasis platform digital, pelatihan ini dirancang untuk membantu peserta berkomunikasi lebih baik dengan wisatawan asing.

Bahasa Inggris Kunci Daya Saing Pariwisata

Kabupaten Sumenep memiliki potensi pariwisata besar yang terus berkembang, tetapi tantangan dalam melayani wisatawan asing masih menjadi pekerjaan rumah. Bahasa Inggris, sebagai bahasa internasional, menjadi kebutuhan mendesak bagi para pelaku industri pariwisata lokal.

“Pelatihan ini sangat penting karena banyak pemandu wisata yang belum percaya diri menggunakan bahasa Inggris,” ujar Kabid Pariwisata Disbudporapar Sumenep, Andrie Zulkarnain, sebagaimana dilansir detikInet, Kamis (5/12/2024).

Ia menyebutkan bahwa pelatihan ini adalah bagian dari upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas pelayanan wisata dan menjadikan Sumenep lebih ramah terhadap wisatawan asing.

Pose Bersama: Fendi Chovi (Kiri) Dengan Dua Tutor Utama (Mr. Mike Dan Mrs. Natasya) Dari Inlingua International Indonesia (Fendi Chovi For Dimadura)
Pose bersama: fendi chovi (kiri) dengan dua tutor utama (mr. Mike dan mrs. Natasya) dari inlingua international indonesia (fendi chovi for dimadura)

Fendi Chovi, salah satu peserta pelatihan, mengaku sangat antusias. “Saya bangga bisa ikut kegiatan ini. Pelatihan ini tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga praktik langsung seperti menyambut tamu dan memperkenalkan tempat wisata,” aku Fendi kepada media ini, Jumat (6/12/2024).

Fendi juga menjelaskan bahwa pelatihan ini mencakup sesi offline di Museum Keraton Sumenep, serta sesi daring melalui platform digital. Peserta diwajibkan menyelesaikan berbagai tugas berbahasa Inggris yang menantang, tetapi sangat membantu meningkatkan kompetensi peserta dalam konteks pariwisata.

“Saya bisa mendapatkan banyak insight baru tentang bahasa Inggris, terutama dalam konteks pariwisata. Ini membantu saya menjadi lebih profesional sebagai pemandu wisata,” tutur Fendi.

Senada dengan Fendi, Meinarny Ferdiantina, menyampaikan, bahwa Pemerintah Kabupaten Sumenep selalu siap untuk menerima tamu internasional. Oleh karena itu, kemampuan bahasa Inggris yang mumpuni menurutnya sangat dibutuhkan, terutama untuk menangani tamu internasional yang datang secara mendadak.

Freelance tour guide yang sehari-hari juga bertugas sebagai staf di kantor Disbudporapar Sumenep ini mengaku dapat manfaat besar dari pelatihan.

“Setelah mengikuti pelatihan, saya lebih percaya diri menghadapi tamu internasional. Kalau dulu sering kagok, sekarang saya lebih siap menangani mereka,” akunya.

Lonjakan Kunjungan Wisatawan ke Sumenep

Pose Peserta Pelatihan Bahasa Inggris Digital Di Depan Labang Mesem Keraton Sumenep (Foto: Fendi Chovi For Dimadura)
Pose peserta pelatihan bahasa inggris digital di depan labang mesem keraton sumenep (foto: fendi chovi for dimadura)

Disbudporapar Sumenep mencatat peningkatan signifikan dalam jumlah kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman) dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2020, Sumenep menerima 168.775 wisnus dan 58 wisman. Angka ini terus melonjak hingga 2023, dengan catatan 1.388.922 wisnus dan 444 wisman.

Andrie menjelaskan, strategi promosi pariwisata yang melibatkan komunitas lokal serta penyelenggaraan berbagai acara budaya telah menarik minat wisatawan.

“Kami terus berupaya meningkatkan angka kunjungan ini dengan fokus pada kualitas pelayanan, salah satunya melalui pelatihan bahasa Inggris,” katanya.

Ia menambahkan, dari 124 pemandu wisata resmi yang tercatat di Sumenep, baru 30 yang mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan ini.

“Kami berharap program serupa dapat dilanjutkan dan menjangkau lebih banyak pemandu wisata,” tuturnya.

Reputasi Sumenep di Kancah Internasional

Pelatihan yang berlangsung selama satu bulan ini dirancang tidak hanya untuk meningkatkan kemampuan teknis berbahasa Inggris, tetapi juga membangun kepercayaan diri peserta.

Dengan adanya sesi praktik langsung, para peserta belajar menyampaikan informasi tentang destinasi wisata menggunakan bahasa Inggris, sehingga lebih siap menghadapi wisatawan asing.

Dengan pelatihan ini, Disbudporapar Sumenep berharap wisatawan asing yang berkunjung merasa lebih nyaman dan puas dengan pelayanan yang diberikan.

Selain itu, hal ini juga diharapkan dapat meningkatkan citra Sumenep sebagai destinasi wisata unggulan di tingkat internasional, sekaligus memberikan kontribusi positif pada ekonomi lokal.

“Pariwisata adalah wajah daerah, dan pelayanan kepada wisatawan adalah kuncinya. Kami percaya bahwa dengan membekali pemandu wisata lokal dengan kemampuan bahasa Inggris yang baik, Sumenep akan semakin dikenal sebagai destinasi wisata yang profesional dan ramah,” tutup Andrie.

Melalui program-program seperti ini, Pemkab Sumenep tidak hanya mempromosikan destinasi wisatanya, tetapi juga mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten, menjadikannya lebih siap bersaing di dunia pariwisata global.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *