SumenepTomang

Disdik Sumenep Genjot Pemerataan Guru dan Fasilitas di Kepulauan

Avatar Of Ari Si
756
×

Disdik Sumenep Genjot Pemerataan Guru dan Fasilitas di Kepulauan

Sebarkan artikel ini
Kepala Disdik Sumenep, Agus Dwi Saputra, Diruang Kerjanya. (Foto.ari/Doc. Dimadura).
Kepala Disdik Sumenep, Agus Dwi Saputra, diruang kerjanya. (Foto.Ari/Doc. Dimadura).

Cropped Cropped Dimadura Logo2 1 150X150 1NEWS DIMADURA, SUMENEP–Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, memperkuat komitmennya untuk mengurangi kesenjangan kualitas pendidikan antara wilayah daratan dan kepulauan.

Upaya tersebut dilakukan melalui peningkatan infrastruktur, penambahan tenaga pengajar, serta program beasiswa bagi siswa dari keluarga kurang mampu.

Kepala Disdik Sumenep, Agus Dwi Saputra, mengakui adanya disparitas tersebut. Namun, ia menegaskan bahwa pemkab sumenep terus berupaya mempersempit kesenjangan dengan mengajukan pembangunan infrastruktur sekolah dan penambahan guru berstatus ASN atau PPPK di wilayah kepulauan sebagaimana tagline Bupati Sumenep adalah Bismillah Melayani.

“Semua kebutuhan diajukan berdasarkan laporan sekolah melalui aplikasi. Namun, beberapa kendala masih ditemui, seperti status tanah yang belum jelas atau jumlah siswa yang belum memenuhi syarat,” kata Agus, saat ditemui diruang kerjanya, Senin (5/5/2025).

Selain itu, sekolah-sekolah di Sumenep juga menerima dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang dikelola secara mandiri.

“Jika anggaran lebih banyak dialokasikan di daratan, hal ini karena persentase kecamatan terbanyak memang berada di wilayah darat,” jelasnya.

Kebijakan lainnya, seperti penyaluran bantuan pemerintah pusat, disesuaikan dengan data yang dilaporkan oleh masing-masing satuan pendidikan.

Langkah ini diharapkan dapat mempercepat pemerataan kualitas pendidikan, sehingga tidak ada lagi wilayah yang tertinggal hanya karena letak geografisnya.

Di sisi lain, anggota komisi IV DPRD Kabupaten Sumenep, Syamsul Bahri, sebelumnya mengingatkan pentingnya pemerataan akses pendidikan.

Menurutnya, ketimpangan dalam penyediaan guru dan fasilitas sekolah antara wilayah pulau dan daratan harus segera diatasi.

“Kami tidak ingin ada generasi yang tertinggal hanya karena lokasi geografis mereka. Setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang layak, terlepas dari apakah mereka tinggal di darat atau di pulau,” tegas Syamsul dalam keterangannya, Jumat (2/5/2025).

Ia mendorong pemerintah daerah untuk memperbanyak program beasiswa, terutama bagi anak-anak nelayan dan buruh tani yang kerap menghadapi keterbatasan ekonomi.***