SumenepTomang

Ketua DPC PPP Sumenep Belum Dapat Rekom Maju Pilkada, Kenapa?

Avatar Of Dimadura
343
×

Ketua DPC PPP Sumenep Belum Dapat Rekom Maju Pilkada, Kenapa?

Sebarkan artikel ini
Logo Ppp Terbaru (Istimewa)
Logo PPP Terbaru (Istimewa)

Logo Dimadura.idNEWS SUMENEP – Menjelang Pilkada Sumenep 2024, publik masih bertanya-tanya akan situasi yang dialami Ketua DPC PPP KH. Ali Fikri yang hingga kini belum juga mendapatkan rekomendasi dari partainya, PPP. Situasi ini memicu spekulasi di kalangan masyarakat.

Di sisi lain, santer isu bahwa Ketua DPD PDIP Jatim, MH Said Abdullah, diduga memborong rekomendasi partai di Jakarta untuk penentuan calon di Pilkada Sumenep 2024.

KONTEN PROMOSI | SCROLL ...
Harga Booking Di Myze Hotel
Contact Me at: 082333811209

Kepada media, Said mengaku tidak memiliki kapasitas untuk membeli rekom semua partai agar calon lain melawan kotak kosong di Pilkada Sumenep.

Ketua Banggar DPRD RI itu mengungkapkan bahwa beberapa waktu lalu, dirinya memang sempat duduk bersama para petinggi partai besar. Tetapi momen tersebut menurutnya hanya sebatas pertemuan untuk membahas visi dan misi bakal calon kepala daerah.


BACA JUGA: 


“Partai bukan barang dagangan. Saya tidak punya kemampuan untuk memborong partai. Tapi dengan partai-partai besar, kami duduk bersama, membicarakan visi dan misi yang sama,” tegas Said dalam konferensi pers di Hotel Odaita, pada 27 April 2024.

Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI tersebut menambahkan bahwa dirinya tidak pernah ikut campur dalam urusan pemerintahan di Sumenep.

“Pernahkah kalian mendengar saya ikut campur di Sumenep? Meminta seseorang untuk menjadi kepala dinas? Tidak pernah. Dari zaman Kiai Busyro dua periode hingga sekarang keponakan saya Achmad Fauzi menjabat, saya tidak pernah terlibat. Saya nyaman di Jakarta,” jelasnya.

“Yang penting, jangan ada yang mencoba melakukan cara-cara pragmatis dan transaksional, karena itu akan membunuh idealisme kita. Saya tidak punya kapasitas untuk memborong partai,” tambah Said menegaskan.

Menanggapi kondisi di atas, Hamsun, seorang pengamat politik lokal, menduga bahwa Kiai Fikri mengalami kesulitan mendapatkan rekomendasi sama sekali tidak ada hubungannya dengan isu yang beredar. Ia balik menduga itu terjadi karena Kiai Fikri dianggap gagal dalam memimpin PPP Sumenep.

“Ini adalah bukti nyata bahwa kursi PPP Sumenep menurun saat beliau memimpin,” kata Hamsun, yang juga aktif sebagai Wakil Ketua KNPI Sumenep, pada media, Selasa (30/7).

Diketahui, jumlah kursi PPP menurun pada Pemilu 2024 dibandingkan dengan Pemilu 2019 ketika dipimpin oleh Kiai Muhammad Solehudin, adik Kiai Ali Fikri. PPP memperoleh 7 kursi pada Pemilu 2019 dan hanya 6 kursi pada Pemilu 2024.

Selain itu, viral di media sosial bahwa Kiai Ali Fikri diduga membelot dari keputusan DPP PPP yang mendukung Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024. Kiai Fikri terlihat mendampingi Anies Baswedan saat berkunjung ke Sumenep. “Kalau PPP tidak merekomendasikan Kiai Fikri, bisa dibilang itu adalah konsekuensi politik,” terka Hamsun.

Terpisah, Kiai Ali Fikri sendiri mengaku kesulitan mendapatkan rekomendasi dari partainya untuk mencalonkan diri sebagai bupati di Pilkada 2024.


BACA JUGA:


Ia sudah dua kali berusaha mendapatkan surat rekomendasi dari DPP PPP sepanjang Juli 2024. Pada 3 Juli 2024, DPP PPP mengajukan tiga pertanyaan kepadanya.

Pertama, akan berkoalisi dengan partai apa? Kedua, siapa yang akan menjadi wakilnya? Ketiga, bagaimana dengan dana Pilkada?

Kiai Fikri meminta surat tugas untuk menyelesaikan tiga pertanyaan tersebut dengan batas waktu yang diberikan DPP, tetapi tidak ada respons.

Pada pertengahan Juli 2024, Kiai Fikri kembali ke kantor DPP PPP untuk tujuan yang sama. Namun, menurutnya, sikap DPP semakin memperjelas bahwa DPC PPP Sumenep hanya dijadikan alat untuk kepentingan Pilkada di kabupaten lain, terutama di Pamekasan. “Perkataan sekjen waktu itu semakin memperjelas bahwa DPP PPP tidak berpihak kepada kami,” tutur Kiai Ali Fikri beberapa waktu lalu.

Pria yang akrab disapa Mas Kiai ini mengaku tidak mengerti apa yang diinginkan DPP terhadap DPC PPP Sumenep. “Seharusnya DPP sebagai orang tua memberikan bimbingan dan dukungan kepada kami sebagai anaknya,” tandasnya.***

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *