NEWS DIMADURA, SUMENEP – Ajang pencarian bakat musik terbesar di Kabupaten Sumenep, Madura Top Talent 2025, akan digelar di Universitas Bahaudin Mudhary (UNIBA) Madura, nanti tanggal 16 Februari 2025. Namun, pemilihan lokasi ini menuai kritikan, mengingat kampus tersebut tengah diterpa berbagai isu tak sedap.
Belakangan ini, UNIBA Madura menjadi pusat perhatian akibat berbagai dugaan kasus, mulai dari penyelewengan Dana KIP Kuliah tahun 2023, penggelapan uang Pakaian Dinas Harian (PDH) dan uang pendaftaran mahasiswa baru 2024.
Bahkan, baru-baru ini mahasiswi UNIBA Madura melaporkan seniornya atas kasus dugaan pelecehan. Ditambah juga dua mahasiswanya yang dikabarkan terlibat dalam dugaan peredaran pil ekstasi.
Di tengah situasi tersebut, Madura Top Talent 2025 tetap diharapkan menjadi wadah bagi pelajar berbakat dari jenjang SMP/MTS/SLTA/MA untuk menunjukkan kemampuan mereka di dunia musik.
Dengan membawakan lagu wajib “Orang Biasa” ciptaan Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, para peserta akan bersaing di ajang prestisius yang diklaim dapat melahirkan talenta baru dari Madura.
Pesan Bupati Fauzi
Bupati Achmad Fauzi menegaskan bahwa generasi muda harus memiliki keberanian untuk berkarya dan berkembang sesuai dengan bakat mereka.
“Mulai sekarang, generasi muda harus berani berkarya, asah skill dan kreativitas. Pemerintah telah memberikan berbagai pelatihan dan dukungan, tinggal bagaimana anak muda memanfaatkannya dengan sungguh-sungguh,” pesannya dalam keterangan yang diterima media ini, Jumat (24/1).
Meski UNIBA Madura tengah dalam sorotan, Pemkab Sumenep tampaknya tetap yakin bahwa ajang ini akan menjadi momentum penting bagi perkembangan seni musik di Madura.
Ajang Bergengsi di Tengah Kontroversi

Kabupaten Sumenep telah melahirkan banyak penyanyi dan musisi berbakat, seperti Jhony Iskandar, Yus Yunus, Imam S Arifin, hingga Irwan Sumenep. Ajang ini digadang-gadang bisa menjadi titik awal bagi para pelajar untuk mengukir prestasi serupa.
Namun, dengan kontroversi yang menyelimuti UNIBA Madura, tidak sedikit pihak yang mempertanyakan apakah pemilihan kampus ini sebagai lokasi penyelenggaraan merupakan keputusan yang tepat.
Terlepas dari polemik yang ada, Madura Top Talent 2025 tetap menjadi ajang yang ditunggu-tunggu.
Apakah acara ini akan sukses mengorbitkan talenta muda Madura, atau justru terseret dalam pusaran masalah kampus yang menaunginya? Waktu yang akan menjawab.***