NEWS DIMADURA, SAMPANG – Anas Mahfudz dan Mohammad Wahab, warga asal Jalan Pajudan, Kelurahan Rong Tengah, Kecamatan/Kabupaten Sampang, Madura, nekat ingin berjalan kaki ke Mekah. Tanpa persiapan matang, mereka tetap bertekad menempuh perjalanan panjang ini.
Mohammad Wahab awalnya menganggap ajakan temannya hanya lelucon biasa. Namun, semakin lama, kata-kata itu terus terngiang di pikirannya hingga membuatnya gelisah.
“Saya pikir awalnya cuma iseng, tapi kok malah jadi kepikiran terus. Jujur, saya belum siap karena perjalanan ini berat. Tapi Anas meyakinkan saya dan berjanji akan menanggung semua biaya. Saya hanya diminta menyiapkan dokumen dan bekal seadanya,” ujar Wahab, Jumat (31/01/2025).
Keputusan besar ini sempat membuat Wahab jatuh sakit karena banyak berpikir. Bagi ayah tiga anak itu, pergi ke tanah suci Mekah adalah impian lama yang hampir mustahil diwujudkan. Namun, dorongan kuat dari hatinya akhirnya membulatkan tekadnya. Setelah berdiskusi dan meminta restu dari istri serta orang tuanya, ia akhirnya siap berangkat.
“Alhamdulillah, keluarga saya merestui. Saya langsung memberi tahu Anas bahwa saya siap berjalan kaki ke Mekah,” tambahnya.
Meski mendapat dukungan penuh, Wahab tetap merasa sedih dan khawatir meninggalkan keluarganya untuk waktu yang tak menentu.
“Ini bukan keputusan yang mudah, tapi saya yakin Allah SWT telah menyiapkan rencana besar untuk saya,” ungkapnya penuh haru.
Perjalanan mereka akan dimulai pada Sabtu (01/02/2025) pukul 07.00 WIB dari Alun-alun Trunojoyo, Sampang. Mereka hanya membawa tas ransel berisi surat identitas, bendera Indonesia, pakaian, sarung, dan sepatu olahraga. Target mereka adalah tiba di Mekah sebelum musim haji tiba.
Saat keberangkatan, masyarakat Sampang berkumpul di Alun-alun Trunojoyo untuk memberikan dukungan dan doa.
“Perjalanan ini bukan hanya untuk beribadah, tetapi juga sebagai motivasi bahwa impian tidak harus bergantung pada materi,” ujar Anas Mahfudz di tengah antusiasme warga.
Dengan keyakinan dan semangat tinggi, mereka meminta doa agar perjalanan panjang ini lancar tanpa hambatan. Estimasi perjalanan mereka bukan hitungan bulan, melainkan bisa mencapai satu tahun.
“Kami benar-benar tak menyangka banyak yang mendukung dan mendoakan kami. Terima kasih atas semua support yang diberikan,” pungkas mereka sebelum memulai langkah pertama menuju tanah suci.***