NEWS DIMADURA, SUMENEP– Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, kini punya aplikasi digital bernama “Silangtani Sumenep” untuk memperluas pasar hasil pertanian. Aplikasi ini diharapkan dapat mendukung efisiensi pemasaran hasil tani sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Inovasi ini berpeluang bisa membuka akses pasar yang lebih luas bagi petani di Kabupaten Sumenep pada khususnya. Dengan Silangtani, petani dapat langsung memasarkan hasil pertaniannya ke berbagai daerah, bahkan hingga ke luar daerah tanpa terkendala jarak atau batasan geografis.
Platform Digital untuk Percepat Distribusi Hasil Pertanian
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep, Chainur Rasyid, menjelaskan bahwa aplikasi ini merupakan salah satu langkah maju Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep dalam hal modernisasi pertanian.
“Kami ingin memudahkan petani memasarkan hasil pertanian mereka dengan akses yang lebih luas. Dengan Silangtani, petani bisa langsung menjual produk mereka, bahkan ke luar daerah,” ujarnya pada Jumat (31/01/2025).
Sumenep, sebut Kadis Inong, memiliki lahan pertanian seluas 131.000 hektare yang tersebar di 27 kecamatan. Melalui aplikasi ini, petani dapat mengunggah informasi tentang produk mereka dengan mudah.
“Sehingga pembeli dapat mencari langsung di situ untuk memilih dan beli hasil pertanian mereka,” katanya.
Perluas Jangkauan Pemasaran Komoditas Unggulan
Saat ini, aplikasi Silangtani telah digunakan untuk memasarkan komoditas unggulan Sumenep, seperti bawang merah RBR dan cabai merah.
Pemkab Sumenep berencana untuk memperluas jangkauan pemasaran komoditas lainnya. “Ke depan, kami akan menambah lebih banyak produk pertanian yang dipasarkan melalui aplikasi ini,” tambah Chainur, yang lebih akrab disapa Inong.
Aplikasi ini juga mengutamakan keamanan data dan transaksi pengguna. “Keamanan adalah prioritas utama kami. Kami terus memperbarui dan memantau sistem ini agar transaksi petani dan pembeli tetap aman,” tegasnya.
Maksimalkan Penggunaan Aplikasi
Untuk memastikan aplikasi ini dimanfaatkan secara maksimal, DKPP Sumenep bekerja sama dengan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di tingkat kecamatan untuk memberikan sosialisasi kepada petani.
Dengan bantuan pendampingan, diharapkan petani dapat segera menguasai aplikasi ini dan memanfaatkannya untuk meningkatkan hasil pertanian mereka.
“Kami akan terus mendampingi petani hingga aplikasi ini benar-benar menjadi solusi utama untuk pemasaran hasil pertanian,” tutup Kepala DKPP Sumenep, Chainur Rasyid.
Sebelum menutup keterangan, ia berharap hadirnya aplikasi Silangtani dapat menggugah para petani di Kabupaten Sumenep agar semakin melek digital dan memanfaatkan aplikasi ini semaksimal mungkin.