SumenepTomang

Presiden Prabowo Soroti Tarif Impor Donald Trump, Indonesia Akan Berdiri di Atas Kaki Sendiri

Avatar Of Ari Si
1077
×

Presiden Prabowo Soroti Tarif Impor Donald Trump, Indonesia Akan Berdiri di Atas Kaki Sendiri

Sebarkan artikel ini
Presiden Republik Indonesia (Ri) Prabowo Subianto Saat Menghadiri Peluncuran Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) Di Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (23/4/2025). (Foto. Istimewa/Doc.dimadura).
Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto saat menghadiri peluncuran Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (23/4/2025). (Foto. Istimewa/Doc.dimadura).

Cropped Cropped Dimadura Logo2 1 150X150 1NEWS DIMADURA, SUMENEP–Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto menyoroti kebijakan tarif impor yang diberlakukan Amerika Serikat di bawah pemerintahan Donald Trump.

Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa Indonesia tidak akan gentar menghadapi tekanan eksternal dan akan mengandalkan kekuatan sendiri untuk mewujudkan kemandirian nasional, terutama di bidang pangan.

Hal tersebut disampaikan Presiden saat menghadiri peluncuran Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (23/4/2025).

Prabowo menekankan pentingnya membangun ketahanan pangan mulai dari desa dan menyerukan agar Indonesia tidak lagi bergantung pada impor dari negara lain.

“Kalaupun mereka tidak membuka pasar mereka kepada kita, kita akan survive. Kita akan tambah kuat. Kita akan berdiri di atas kaki kita sendiri. Kita tidak akan pernah menyerah, tidak akan pernah berlutut, dan tidak akan minta-minta kasihan. Bangsa Indonesia tidak perlu dikasihani,” ujar Prabowo dalam sambutannya, ujar Prabowo dalam sambutannya, dilansir dari kanal YouTube Kompas TV.

Pernyataan itu merupakan respons terhadap kebijakan proteksionis yang kembali mencuat menjelang pemilihan umum di Amerika Serikat, di mana presiden Trump kembali mengampanyekan tarif tinggi bagi sejumlah produk asing, termasuk dari negara berkembang.

Dalam kesempatan yang sama, Prabowo juga menyoroti potensi besar lahan rawa di Sumatera Selatan yang selama ini tidak produktif.

Ia menjelaskan bahwa lahan tersebut kini mulai dikembangkan menjadi sawah melalui penerapan teknologi pertanian modern, termasuk penggunaan drone untuk penebaran benih.

“Salah satu lokasi yang dulunya dikenal sebagai habitat buaya, sekarang sudah kita jadikan sawah seluas 100.000 hektar. Ke depan, kita targetkan bisa mencapai satu juta hektar,” katanya.

Prabowo menyampaikan apresiasi terhadap seluruh pihak yang berkontribusi dalam transformasi pertanian, mulai dari teknokrat, ulama, hingga petani.

Ia secara khusus memuji peran Ustaz Adi Hidayat sebagai inisiator Gerina, yang dianggap mampu menjembatani peran agama dan kemajuan teknologi pertanian.

“Kalau ulama-ulama seperti Ustaz Adi Hidayat ada 100 orang saja, luar biasa. Kita bisa bangun 100 pusat pertanian seperti ini, bekerja sama dengan TNI, Polri, mahasiswa, dan lintas agama,” ucapnya.

Prabowo juga menyampaikan capaian peningkatan produksi pertanian dalam tiga bulan terakhir. Hal ini, menurutnya, mendorong pemerintah untuk membangun infrastruktur penyimpanan seperti gudang dan fasilitas pendingin di setiap desa guna menjaga kualitas hasil panen.

Tak hanya fokus pada peningkatan produksi, Presiden menekankan pentingnya pemenuhan gizi anak-anak dan ibu hamil melalui program Makan Bergizi (MBG).

Menurutnya program itu bertujuan memastikan setiap keluarga, terutama di pedesaan, mendapat akses terhadap makanan bergizi yang dikirim langsung ke rumah.

“Saya ingin memastikan tidak ada anak Indonesia yang kelaparan, tidak ada yang tumbuh kerdil karena kekurangan gizi,” tegasnya.

Di akhir sambutan, Prabowo menyatakan keyakinannya bahwa Indonesia mampu mencapai swasembada pangan dan bahkan menjadi salah satu negara penyuplai pangan global.

“Kita akan swasembada pangan, dan kita akan punya kekuatan di segala bidang,” katanya.

Turut mendampingi Presiden dalam acara tersebut sejumlah pejabat tinggi negara, antara lain Menteri Koordinator Bidang Pangan, Menteri Pertanian,

Menteri Desa, serta Gubernur Sumatera Selatan. Peluncuran Gerina menjadi tonggak komitmen pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional melalui kolaborasi lintas sektor.***