NEWS DIMADURA, SUMENEP–Seorang pria lanjut usia di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, dilaporkan meninggal dunia setelah diduga menjadi korban pengeroyokan, usai terlibat kecelakaan lalu lintas di kawasan Jalan Pantura, Desa Sergang, Kecamatan Batuputih.
Korban berinisial M (60), warga Desa Batuputih Daya, Kecamatan Batuputih, alami kecelakaan saat dalam perjalanan menuju tempat kerja pada Senin (21/4/2025) pagi.
Berdasarkan keterangan keluarga, kecelakaan terjadi sekitar pukul 06.30 WIB, saat M menyenggol menabrak seorang perempuan paruh baya (sebut saja B, red).
“Jadi kakek saya itu berangkat dari rumah sekitar pukul 06.00 WIB untuk bekerja. Tiba di TKP itu sekitar 06.30 WIB. Kemudian, di TKP ada perempuan agak tua mau ke sawah naik sepeda ontel tiba-tiba nyebrang tidak melihat ke belakang dan kena serempet oleh kakek saya,” ujar Ach. Zainul Hasan Arobi (27), cucu korban, saat ditemui di RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, usai proses autopsi.
Usai insiden tersebut, M diduga menjadi sasaran amuk warga sekitar. Pihak keluarga menyatakan korban sempat dikeroyok sebelum akhirnya dilarikan ke rumah sakit. Namun, nyawanya tidak tertolong.
Setelah kejadian itu, kata Zainul, terjadilah adanya indikasi pengeroyokan oleh warga setempat.
Menurut penuturan Zainul, M sempat dilarikan ke Puskemas Dasuk dan dirawat di sana selama 1 hari, hingga akhirnya harus dirujuk ke RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, sebab mengalami pendarahan yang cukup parah.
Sementara B, dirujuk ke Puskesmas Manding. Kabar yang diterima Zainul, B juga sempat dibawa ke tempat urut di Desa Dempo Barat, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan.
Di sisi lain, di rumah sakit, M dirawat selama kurang lebih 1 Minggu hingga akhirnya ia menghembuskan nafas terakhirnya pada Senin (28/4/2024), tepat adzan subuh atau sekitar pukul 04.06 WIB.
“RSUD sebenarnya sudah menyarankan kakek saya untuk dirujuk ke rumah sakit Surabaya. Cuma dari keluarga kami itu tidak berkenan, inginnya di rawat di sini saja,” kata Zainul.
Hasil keterangan Zainul yang ia terima dari RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, M mengalami gagar otak.
“Jadi informasi yang saya dapat, kakek saya itu sampai keluar darah dari telinga, dan muntah darah saat di TKP. Sementara untuk hasil medis dari rumah sakit kami belum tahu, karena hasil autopsi masih akan keluar 3 hari lagi,” ucapnya.
Atas peristiwa yang dialami M, Zainul akhirnya melaporkan insiden tersebut ke Mapolres Sumenep pada Kamis (24/4/2025).
Sementara personel Lakalantas Polres Sumenep sudah mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP.
“Infonya, B yang ditabrak oleh kakek saya langsung dilarikan ke puskesmas juga saat itu, karena mengalami luka memar,” tuturnya.
Saat ini Zainul hanya ingin mencari keadilan atas meninggalnya M. Sebab menurutnya, masih banyak kejanggalan atas kematian M.
“Kalau cuma luka aspal itu nggak mungkin sampai separah ini. Soalnya wajah bagian kiri memar. Karena saat kejadian itu kakek saya masih sadar sebelum akhirnya mendapatkan pertolongan pertama,” terangnya.
Pantauan media ini di lokasi, M masih menjalani proses autopsi sebelum akhirnya dipulangkan untuk dikebumikan dirumah duka.
Sementara, saat kejadian, polisi sudah mengamankan barang bukti baik kendaraan yang dipakai oleh M serta sepeda engkol yang digunakan oleh B.
Zainul berharap, penegak hukum di Kabupaten Sumenep agar mengusut tuntas perkara ini.
“Korban yang memberikan pertolongan pertama kali kepada kakek saya adalah keluarga besar,” tandasnya.***