Kades Masalima Sambut Positif Program Santri Entrepreneur Disbudporapar Sumenep
NEWS SUMENEP, DIMADURA – Program Santri Entrepreneur 2025 hadir di Pondok Pesantren Darussalam, Desa Masalima, Kecamatan Masalembu, membawa semangat baru dalam dunia kewirausahaan santri, Selasa (10/6).
Kegiatan ini menyasar 30 peserta dari kalangan santri, alumni pesantren, dan tenaga pendidik. Pantauan di lapangan, mereka tampak antusias mengikuti pelatihan usaha angkringan dan strategi pemasaran.
Program ini menjadi momentum penting bagi santri di kepulauan untuk belajar berwirausaha dari nol. Materi yang disampaikan meliputi praktik membuka usaha angkringan, teknik pemasaran modern, dan strategi pengelolaan usaha kecil berbasis potensi lokal.
Kepala Desa Masalima, Darussalam, menyambut baik kehadiran program tersebut. Ia menilai pelatihan ini sebagai upaya konkret membangkitkan semangat ekonomi kerakyatan di Masalembu.
“Kami sangat mengapresiasi. Ini bukan hanya pelatihan, tapi peluang nyata bagi santri dan pemuda desa untuk membangun kemandirian ekonomi,” tegasnya.
Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Disbudporapar Sumenep, Syaifuddin Anshari, menambahkan bahwa pelatihan ini disiapkan secara khusus untuk membekali santri dengan keterampilan bisnis yang sesuai dengan kondisi kepulauan.
“Tujuannya adalah membuka cakrawala bisnis bagi santriwan dan santriwati di wilayah kepulauan, khususnya Masalembu,” ujarnya.
Kepala Disbudporapar Kabupaten Sumenep, Moh. Iksan, menaruh harapan besar pada hasil pelatihan ini. Ia percaya, santri memiliki peran strategis sebagai penggerak ekonomi lokal di desa-desa.
“Santri adalah basis kepemudaan di setiap daerah. Kami berharap ilmu yang didapat dari pelatihan ini bisa langsung diterapkan, bahkan ditularkan ke masyarakat sekitar,” ungkapnya.
Kehadiran program Santri Entrepreneur 2025 membuktikan bahwa pendidikan kewirausahaan bisa dan harus menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk wilayah kepulauan yang terisolasi.
Dengan dukungan kolaboratif dari pemerintah desa dan dinas terkait, pelatihan ini menjadi langkah awal lahirnya wirausaha-wirausaha santri yang siap membangun dari daerah terpencil.
“Harapan kami, pelatihan ini benar-benar menjadi bekal santri untuk terjun ke dunia usaha, sekaligus menjadi agen perubahan di tengah masyarakatnya masing-masing,” tutup Kadis Mohamad Iksan.***
Follow akun TikTok dimadura.id untuk update video berita terbaru.
Follow







