dimadura
Beranda Tomang Sampang Stok Terbatas, Disperta KP Sampang Fokuskan Vaksinasi PMK ke Wilayah Rawan

Stok Terbatas, Disperta KP Sampang Fokuskan Vaksinasi PMK ke Wilayah Rawan

Petugas kesehatan hewan saat melakukan vaksinasi pada hewan ternak (Dok. dimadura.id)

Cropped Cropped Dimadura Logo2 1 150X150 1NEWS DIMADURA, SAMPANG – Program vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap hewan ternak di Kabupaten Sampang, Madura, sempat mengalami kendala akibat keterbatasan pasokan vaksin dari pemerintah pusat.

Setelah terhenti sejak November 2024, distribusi vaksin baru kembali diterima pada Januari 2025 dengan jumlah yang jauh lebih sedikit dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Ketahanan Pangan (Disperta KP) Sampang, Arif Rahman Hakim, mengungkapkan bahwa meskipun jumlah vaksin yang diterima tidak mencukupi kebutuhan seluruh populasi ternak, pihaknya tetap memprioritaskan wilayah-wilayah yang dinilai rawan atau sempat terdampak PMK.

“Kegiatan vaksinasi sempat terhenti karena sejak November 2024 lalu tidak ada bantuan vaksin dari pemerintah pusat. Baru pada Januari 2025 kami menerima lagi, namun jumlahnya jauh lebih sedikit dari tahun sebelumnya,” ujar Arif, Selasa (20/5/2025).

Ia menjelaskan bahwa tahun-tahun sebelumnya, Kabupaten Sampang bisa mendapatkan jatah puluhan ribu dosis vaksin. Namun kali ini, hanya sekitar 8.500 dosis yang diterima untuk disalurkan ke seluruh wilayah.

“Kalau dulu kita mendapatkan jatah puluhan ribu dosis, sekarang hanya sekitar 8.500. Jumlah ini tentu sangat sedikit jika dibandingkan dengan jumlah ternak yang ada. Tapi paling tidak, vaksin tersebut cukup untuk mencakup wilayah-wilayah yang sebelumnya sempat terkena PMK,” jelasnya.

Meski demikian, progres vaksinasi di lapangan menunjukkan hasil positif. Hingga pertengahan Mei ini, sekitar 95 persen hewan ternak di Kabupaten Sampang telah mendapatkan vaksinasi.

Arif menyebutkan bahwa sisanya hanya terdiri dari ternak baru yang belum sempat dijangkau petugas.

“Sampai saat ini sudah sekitar 95 persen ternak yang divaksin. Sisa yang belum divaksin umumnya adalah sapi atau hewan baru yang masuk belakangan dan masih dalam proses pendataan serta penjadwalan vaksinasi,” pungkasnya.

Disperta KP Sampang terus mendorong para peternak untuk melapor jika memiliki hewan ternak baru yang belum divaksin, sebagai upaya mencegah penyebaran PMK menjelang musim kurban dan meningkatkan kekebalan ternak secara menyeluruh.***

Follow akun TikTok dimadura.id untuk update video berita terbaru.

Follow
Komentar
Bagikan:

Konten Iklan