dimadura
Beranda Tomang Sumenep Revitalisasi Kios Pasar Anom Sumenep Mulai dikerjakan, DKUPP Targetkan Rampung dalam Dua Bulan

Revitalisasi Kios Pasar Anom Sumenep Mulai dikerjakan, DKUPP Targetkan Rampung dalam Dua Bulan

Foto: 20 kios baru di Pasar Anom Sumenep sedang dikerjakan. (Ari/Doc. Dimadura).

Cropped Cropped Dimadura Logo2 1 150X150 1NEWS DIMADURA, SUMENEP–Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mulai mengerjakan revitalisasi Pasar Anom Baru dengan membangun 20 kios baru senilai lebih dari Rp800 juta.

‎Proyek peningkatan fasilitas pasar tersebut menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah memperkuat sektor perdagangan rakyat dan menata kembali ruang aktivitas ekonomi masyarakat.

‎Pekerjaan pembangunan dimulai Rabu (8/10/2025) setelah proses tender dimenangkan oleh CV Adhima Group.

‎Selama proses konstruksi, sebanyak 16 pedagang yang sebelumnya berjualan di area terdampak direlokasi sementara ke bagian depan pasar.

‎Kepala Bidang Perdagangan DKUPP Kabupaten Sumenep, Idham Halil, mengatakan proyek revitalisasi itu bertujuan memperbaiki infrastruktur dan kenyamanan pedagang maupun pembeli.

‎“Pekerjaan sudah dimulai hari ini. Seluruh pedagang yang terdampak sudah kami relokasi sementara ke depan kios asal agar tetap bisa berjualan selama pembangunan berlangsung,” ujarnya.

‎Idham menambahkan, proyek tersebut dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Sumenep tahun 2025, dengan masa pengerjaan selama 60 hari kalender.

‎“Kami targetkan selesai tepat waktu, pengerjaannya selama 2 bulan, yakni 60 hari kalender,”jelasnya.

‎Sementara itu, Kepala UPT Pasar Anom Baru Sumenep, Ibnu Hajar, menjelaskan bahwa total kios yang akan dibangun sebanyak 20 unit dengan ukuran masing-masing 3 x 4 meter.

‎Jumlah tersebut disesuaikan dengan tata ruang baru dan luas lahan yang tersedia.

‎“Sebelumnya ada 16 pedagang yang menempati area tersebut. Dalam penataan baru, jumlah kios ditambah menjadi 20 unit agar lebih proporsional dan tertata rapi,”ujarnya.

‎Ibnu menuturkan, relokasi sementara ke depan area pasar dilakukan karena keterbatasan lahan kosong di sekitar lokasi proyek.

‎Meski demikian, kata dia aktivitas perdagangan tetap berjalan seperti biasa.

‎“Kami pastikan tidak ada pedagang yang kehilangan tempat berjualan selama proses pembangunan,” katanya.***

Follow akun TikTok dimadura.id untuk update video berita terbaru.

Follow
Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Konten Iklan