SumenepTomang

UNESCO Catat Ribuan Bahasa Daerah Punah, Disdik Sumenep Perkuat Kompetensi Guru Bahasa Madura Tingkat SD

Avatar Of Dimadura
423
×

UNESCO Catat Ribuan Bahasa Daerah Punah, Disdik Sumenep Perkuat Kompetensi Guru Bahasa Madura Tingkat SD

Sebarkan artikel ini
Perkuat Kompetensi: Bimtek Guru Mapel Bahasa Madura Yang Digelar Bidang Gtk Disdik Sumenep Di Gedung Sbk Batuan (Mazdon/Doc. Dimadura)
PERKUAT KOMPETENSI: Bimtek Guru Mapel Bahasa Madura yang Digelar Bidang GTK Disdik Sumenep di Gedung SBK Batuan (Mazdon/doc. dimadura)

Cropped Cropped Dimadura Logo2 1 150X150 1NEWS DIMADURA, SUMENEP – Ancaman kepunahan bahasa daerah semakin nyata dengan data UNESCO yang menunjukkan lebih dari 3.000 bahasa dari total 7.000 bahasa di dunia terancam punah. Di tengah krisis ini, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep melalui Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) mengambil langkah cepat dengan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi para guru mata pelajaran (mapel) Bahasa Madura tingkat Sekolah Dasar (SD).

Bimtek ini direncanakan berlangsung selama 3 hari, mulai tanggal 18 hingga 20 September 2024, bertempat di Gedung Sarana Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (SKB) Batuan, Sumenep.

KONTEN PROMOSI | SCROLL ...
Harga Booking Di Myze Hotel
Contact Me at: 082333811209

Kepala Bidang GTK Disdik Sumenep, Akhmad Fairusi, SPd, M.AP, menegaskan pentingnya program ini untuk menjaga keberadaan Bahasa Madura, yang semakin jarang digunakan oleh generasi muda.

“Bimtek ini sangat penting dalam menyiapkan guru yang kompeten di bidang Bahasa Madura, khususnya di Kabupaten Sumenep. Kami berharap guru-guru ini dapat mengajarkan Bahasa Madura dengan lebih baik kepada siswa,” jelas Fairusi.

Pada tahap ini, lanjut Fairusi, Disdik Sumenep melibatkan 50 guru Bahasa Madura dari berbagai sekolah dasar di Kabupaten Sumenep, seperti SDN Ambunten Timur III, SDN Kapedi I Bluto, dan SDN Talango IV.

Para guru dibekali materi terkait pembelajaran Bahasa Madura, termasuk aspek paramasastra, carakan, ondhagga basa, pidato, dongeng, dan sastra Madura.

Program ini sejalan dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 19 Tahun 2014 tentang Mata Pelajaran Bahasa Daerah sebagai Muatan Lokal Wajib di Sekolah. “Jadi kami mengajak para guru untuk serius mengikuti Bimtek ini agar dapat melestarikan Bahasa Madura sebagai warisan budaya lokal,” tegasnya.

Kabid Fairusi kemudian mengutarakan rilis UNESCO yang memperkirakan bahwa dalam 30 tahun terakhir, sekitar 200 bahasa telah punah. Bahasa daerah yang tidak lagi digunakan dalam kehidupan sehari-hari, terutama oleh generasi muda, berada dalam ancaman kepunahan. “Hal ini menjadi perhatian besar bagi Indonesia, yang memiliki lebih dari 700 bahasa daerah, termasuk Bahasa Madura,” ujarnya menambahkan.

Sebab itu, Bimtek ini menurutnya menjadi salah satu langkah nyata Disdik Sumenep untuk memastikan Bahasa Madura tetap hidup di tengah perkembangan zaman, terutama melalui pendidikan formal di sekolah-sekolah dasar.

“Jadi kami harap, para guru yang mengikuti Bimtek ini, bisa belajar bersama, dan benar-benar serius memahami materi yang disampaikan, kita dukung upaya pemerintah dalam hal pelestarian Bahasa Madura,” pungkas Kabid GTK Disdik Sumenep.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *