NEWS SUMENEP — Menjelang dua ajang bergengsi tingkat provinsi dan nasional, INOTEK Jawa Timur dan Innovative Government Award (IGA), BRIDA Kabupaten Sumenep sedang giat mempersiapkan inovasi-inovasi terbaik yang akan mewakili daerah.
Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Sumenep, Benny Irawan menjelaskan, bahwa BRIDA memiliki tanggung jawab besar dalam meningkatkan inovasi dan teknologi di Kabupaten Sumenep, sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Bupati Nomor 70 Tahun 2023.
Dalam hal ini, BRIDA telah melaksanakan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas penelitian dan inovasi di daerah, salah satunya dengan merangkul 12 perguruan tinggi di Sumenep.
BACA JUGA: Akankah Legislatif Baru DPRD Sumenep Jadi Boneka Petahana?
“Kami telah melakukan diskusi dengan sejumlah perguruan tinggi seperti UNIJA, STKIP, UNIBA, dan Al-Amien. Kami berusaha merangkul semua, ada sekitar 12 perguruan tinggi yang terlibat,” ujar Benny dalam wawancara khusus dengan media ini, Senin 26 Agustus 2024.
Dari hasil kolaborasi ini, BRIDA Sumenep berhasil menyaring tujuh judul penelitian yang dianggap implementatif dan sesuai dengan kebutuhan daerah.
Penelitian yang dihasilkan oleh perguruan tinggi itu menurutnya harus bersifat implementatif, artinya dapat diterapkan secara langsung dalam kebijakan daerah. “Kebijakan daerah harus berdasarkan hasil kajian yang berbasis bukti, dan itulah yang menjadi tugas BRIDA sebagai fasilitator penelitian,” jelasnya.
BACA JUGA: Anḍhâp Asor dan Tatakrama dalam Adat Keraton Sumenep
Untuk memastikan bahwa hasil penelitian tersebut layak diimplementasikan, BRIDA mewajibkan agar hasil riset dipublikasikan terlebih dahulu. Diseminasi hasil penelitian dilakukan melalui berbagai media seperti jurnal, workshop, seminar, dan live podcast.
“Sudah ada dua pola diseminasi yang kita lakukan. Salah satunya adalah live podcast, yang telah kami lakukan sebanyak tiga kali dengan topik-topik seperti pendidikan, pertanian, dan pariwisata pedesaan,” ungkap Benny.
Dengan pendekatan ini, BRIDA tidak hanya mempublikasikan hasil penelitian, tetapi juga melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan melalui koreksi dan saran yang mereka berikan.
BACA JUGA: Naskah Contoh Pidato Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 Tahun 2024
Selain fokus pada penelitian, BRIDA juga mengembangkan ruang lingkup inovasi dengan melibatkan berbagai pihak, mulai dari OPD, puskesmas, hingga masyarakat umum.
Benny menjelaskan bahwa BRIDA telah mengajak sejumlah tenaga ahli Bupati untuk merumuskan inovasi yang sesuai dengan kebutuhan Pemkab. Inovasi-inovasi ini kemudian dinilai berdasarkan kategori perangkat daerah, puskesmas, dan masyarakat.
“Kami sedang dalam tahap evaluasi dan penilaian terhadap inovasi lokal yang telah dilakukan,” katanya.
Dalam ajang IGA yang baru-baru ini diikuti, BRIDA Sumenep membawa beberapa inovasi unggulan dari perangkat daerah, seperti Puskesmas, BAPPEDA, dan BKPSDM.
Pihaknya berharap, inovasi yang dibawa ke IGA ini dapat meningkatkan indeks inovasi dan daya saing Kabupaten Sumenep. “Kita akan tahu seberapa baik indeks inovasi daerah kita melalui hasil dari IGA tersebut,” jelas Benny menambahkan.
Selanjutnya, pada ajang INOTEK Award Jawa Timur yang akan digelar pada 14 September 2024, sambung dia, BRIDA Sumenep berencana mengikutsertakan pemenang inovasi daerah yang sedang dievaluasi saat ini. Benny berharap bahwa Sumenep bisa meraih predikat sebagai daerah “Sangat Inovatif” dalam kompetisi tersebut.
BACA JUGA: 20 Kata-kata Bijak Inspiratif Bahasa Madura dan Artinya dalam Bahasa Indonesia
“Harapan kita, indeks inovasi di Kabupaten Sumenep ini bagus, mudah-mudahan kita masuk ke kategori yang Sangat Inovatif,” ujarnya.
Dengan persiapan yang matang, pihaknya optimis, BRIDA Sumenep dapat membawa nama baik Kabupaten Sumenep di ajang INOTEK Award Jatim dan IGA, sekaligus demi meningkatkan inovasi dan teknologi di daerahnya.
Sebelum menutup keterangan, Kabrida Benny mengungkapkan bahwa ke depan, BRIDA Sumenep berencana untuk terus mendukung pengembangan kebijakan berbasis riset, termasuk dalam pengembangan pariwisata dengan tema budaya.
“Misalkan Keraton ingin dikembangkan sebagai pariwisata dengan tematik culture, BRIDA akan melakukan kajian untuk mencapai tujuan itu,” tutup Kepala Brida Kabupaten Sumenep, Benny Irawan.***