NEWS PROFIL, DIMADURA – Mentalitas instan yang semakin menjangkiti generasi muda menjadi ancaman serius bagi masa depan Indonesia. Nanda Wirya Laksana, developer muda asal Madura, menilai maraknya judi online (judol) dan pinjaman online ilegal (pinjol) sebagai bukti nyata bahwa pola pikir instan telah mengakar dalam masyarakat.
“Jika ini dibiarkan, mental generasi muda kita akan rusak. Mereka akan terbiasa dengan pola pikir instan, ingin kaya tanpa usaha, dan akhirnya terjerumus dalam utang atau kriminalitas,” jelasnya kepada media ini, Kamis (6/2/2025).
Bagi Wirya, rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi akar dari berbagai permasalahan bangsa, termasuk korupsi yang terus merajalela. Ia menegaskan bahwa membangun SDM berkualitas adalah satu-satunya cara untuk membawa Indonesia keluar dari lingkaran ketertinggalan.
“Korupsi itu terjadi karena kualitas SDM yang rendah. Kalau pola pikir masyarakat sudah maju, mereka akan memahami pentingnya integritas dan tanggung jawab,” imbuhnya.
Sebagai seorang developer yang bergerak di bidang properti, Wirya memahami betul bagaimana pentingnya inovasi dan nilai tambah dalam setiap proses pembangunan. Ia melihat bahwa Indonesia masih terlalu bergantung pada ekspor bahan mentah tanpa strategi hilirisasi yang jelas.
“Negara Barat bisa menjual satu barang kecil dengan harga jutaan dolar. Sementara kita? Berapa ton batu bara dan berapa liter minyak sawit yang harus kita jual untuk mendapat satu juta dolar?” tutur tokoh muda ini.
Menurutnya, keberhasilan Jepang dalam menjadi kekuatan ekonomi dunia harus menjadi inspirasi bagi Indonesia. Negara tersebut, meskipun minim sumber daya alam, mampu membangun ekonomi berbasis inovasi dan teknologi.
Untuk itu, Wirya menekankan bahwa investasi terbesar yang harus dilakukan bangsa ini adalah di sektor pendidikan. Ia percaya bahwa semangat kerja keras dan belajar harus ditanamkan sejak dini agar Indonesia memiliki SDM yang siap bersaing.
“Pendidikan itu investasi jangka panjang. Kalau dari kecil sudah dibiasakan untuk belajar dengan giat dan bekerja keras, kita akan punya generasi yang siap bersaing,” jelas dia.
Selain pendidikan, ia juga menyoroti peran guru dalam membentuk karakter dan kualitas SDM masa depan. Bagi Wirya, peran tenaga pendidik sangat menentukan arah bangsa, sehingga seleksi dan pelatihan guru harus benar-benar diperhatikan oleh pemerintah.
“Guru adalah ujung tombak kemajuan bangsa. Kalau kualitas guru rendah, bagaimana bisa mencetak generasi yang unggul?” katanya, menutup keterangan.
Sebagai generasi muda yang turut berkontribusi dalam pembangunan, Wirya mengajak pemerintah dan masyarakat untuk tidak tinggal diam menghadapi ancaman mentalitas instan.
Dengan membangun SDM yang unggul dan berorientasi pada inovasi, developer muda Madura, Nanda Wirya Laksana, optimis Indonesia dapat keluar dari ketergantungan terhadap ekspor bahan mentah dan mulai bersaing di kancah global.***