Dari Nol hingga 8 Cabang BRILink, Ini Kisah Owner ANAS TRANSFER Bangkit dari Keterbatasan
NEWS SUMENEP, DIMADURA – Tak ada yang instan dalam hidup, termasuk dalam membangun usaha jasa keuangan seperti BRILink. Adalah pria asal Paberasan, Sumenep, yang kini dikenal sebagai pemilik jaringan layanan ANAS TRANSFER.
Di balik kesuksesannya membuka delapan cabang BRILink, tersimpan kisah panjang perjuangan yang dimulai dari nol, bahkan tanpa modal.
“Saya berangkat dari nol, modalnya juga nol. Bertahap ya, jadi benar-benar dari nol semua,” kisahnya, membuka obrolan dengan suara tenang namun mantap. Senin (16/6).
Jatuh Bangun Meraih Mimpi
Jauh sebelum berkecimpung di dunia jasa keuangan, ia mencoba berbagai jalan. Pernah menjadi pedagang sepatu di Taman Bunga, menjajakan jam tangan di sekolah, bahkan sempat menitipkan gorengan di kantin demi uang saku.
“Saya mulai usaha itu sejak kelas 2 SMK karena keterbatasan ekonomi keluarga. Orangtua saya petani. Jadi, saya harus cari uang sendiri untuk jajan, bensin, dan sekolah,” katanya, mengenang masa-masa sulit.
Usai lulus, ia sempat membuka toko kecil di Kepanjin, lalu menjajal dunia network marketing, dan menjadi distributor es.
Hingga suatu saat, ia tertarik menjadi mitra Pos. Namun karena pengiriman paket tak sejalan dengan target, ia banting setir ke jasa transfer uang.
“Ternyata lebih maju jasa kirim uangnya. Maka saya cari tahu cara menjadi agen BRILink, dan sejak itu usaha ini berkembang,” tuturnya.
Ia membuka gerai pertamanya sekitar April-Mei 2017 di desanya sendiri, Paberasan, tepat di dekat Pasar Jangara.
Kini, bisnisnya telah merambah ke Parsanga, Pamolokan, Marengan Daya, Gapura, Baban, Kalianget Barat, hingga Batuan.
Proses mendapatkan mesin EDC dari BRI diakuinya cukup cepat, hanya sekitar satu bulan sejak pengajuan.
Meski ia lupa detail target awalnya, namun menurutnya, “Biasanya yang dilihat dari lokasi, kesiapan outlet, dan target. Kalau targetnya tercapai, biasanya satu bulan sudah dapat mesin.”
Terima Kasih untuk BRI
Tak lupa ia menyampaikan apresiasinya kepada BRI yang telah membimbing dan memperkuat branding usahanya.
“Branding dan bimbingan dari BRI itu luar biasa. Jauh lebih tinggi dibanding agen bank lainnya. Itu yang memudahkan saya membuka cabang dan cepat dikenal masyarakat,” katanya.
Ia juga menilai tim BRI sangat aktif dalam memberikan pendampingan. “Mereka selalu siap membimbing, baik lewat grup maupun komunikasi langsung saat ada kendala,” imbuhnya.
Motivasi dan Pesan untuk Generasi Muda
Kini di usia 31 tahun, dengan tiga anak dan satu istri, ia masih terus belajar dan berbenah. Ia mengaku belum merasa sukses, namun tekadnya sudah bulat sejak remaja.
“Kalau berbisnis itu mudah, mungkin semua orang akan pilih berbisnis. Tapi ini jalan yang berdarah-darah. Jatuh bangun, nangis sendiri itu sudah biasa,” katanya
Ia menutup kisahnya dengan pesan mendalam untuk para generasi muda.
“Temukan mimpi, jangan pernah lupa tujuan awal. Karena satu-satunya bahan bakar kita dalam berusaha adalah terus berusaha. Harus siap mental, siap diuji, dan terus konsisten. Perjalanan ini tidak mudah, tapi mimpi adalah kompasnya,” ucapnya.***
Follow akun TikTok dimadura.id untuk update video berita terbaru.
Follow