NEWS DIMADURA, SUMENEP – Polres Sumenep menyiagakan sekitar 300 personel untuk pengaman aksi unjuk rasa besar-besaran yang digelar Koalisi Rakyat Melawan (KORAMEL) di depan kantor Bawaslu Sumenep, Kamis (5/12/2024). Kapolres Sumenep, AKBP Henri Noveri Santoso, memastikan pengamanan akan berjalan maksimal agar aksi berlangsung aman dan kondusif.
Aksi yang rencana akan dimulai sekitar pukul 09.30 WIB ini melibatkan kurang lebih seribu peserta dari KORAMEL bersama Pemuda dan Rakyat Kabupaten Sumenep.
Pantauan media ini, aparat kepolisian telah bersiaga di sekitar kantor Bawaslu Sumenep sejak pukul 08.00 WIB. Saat berita diturunkan, pukul 10.15 WIB, belum ada massa aksi yang tiba di lokasi.
Dalam surat aksi terkonfirmasi, massa dikabarkan bakal berkumpul di Lapangan Giling sebelum bergerak ke kantor Bawaslu Sumenep dengan membawa atribut seperti spanduk, tenda, pengeras suara, dan selebaran.
Koordinator Lapangan KORAMEL, Ali Faruq, menegaskan bahwa aksi ini adalah bentuk protes terhadap indikasi kecurangan dalam Pilkada Sumenep.
“Kami ingin menyampaikan bahwa demokrasi di Sumenep sedang dalam kondisi darurat. Tuntutan kami jelas: demokrasi bersih dan penegakan hukum yang adil,” ungkapnya, sebagaimana keterangan yang diterima media ini, Eabu (4/1/2024) malam.
Massa juga berencana mendirikan tenda di lokasi aksi sebagai simbol protes hingga tuntutan mereka mendapatkan perhatian dari pihak terkait.
Kapolres AKBP Henri Nover Santoso, tiba di kantor Bawaslu Sumenep sekitar pukul 09.00 WIB. “Untuk menjaga dan memastikan kesiapan personel,” katanya, Kamis (5/1/2024).
Ia menegaskan bahwa pihaknya terbuka untuk berdialog dengan perwakilan massa dan terus memantau situasi agar tetap kondusif.
“Semoga aksi ini berjalan tertib dan damai. Hak menyampaikan pendapat di muka umum dilindungi oleh undang-undang, tetapi kami mengimbau massa untuk menjaga ketertiban dan menghindari tindakan yang melanggar hukum,” ujar AKBP Henri.
Namun sebagai antisipasi, untuk mengamankan aksi unjuk rasa KORAMEL ini, pihaknya telah mempersiapkan mobil Damkar dan Ambulans di area Bawaslu Sumenep.
“Hanya untuk berjaga-jaga. Kami berharap semua pihak dapat menahan diri dan mengutamakan dialog untuk menyelesaikan persoalan ini,” pungkas Henri.***