NEWS DIMADURA, SUMENEP – Polres Sumenep mencatat ribuan pelanggaran lalu lintas selama Operasi Zebra Semeru 2024 yang berlangsung selama 14 hari, mulai 14 hingga 27 Oktober 2024. Total pelang
Dari total pelanggaran tersebut, 49 kasus ditindak dengan tilang elektronik (ETLE) mobile, 820 tilang manual, dan 6.433 teguran.
Kapolres Sumenep, AKBP Henri Noveri Santoso, S.H., S.I.K., M.M., mengungkapkan bahwa angka ini menunjukkan peningkatan 38% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatatkan 5.290 pelanggaran.
“Pada Operasi Zebra Semeru 2023, tindakan terdiri dari 135 tilang ETLE mobile, 312 tilang manual, dan 4.843 teguran,” ungkap Kapolres Henri dalam keterangan tertulis, Jumat (1/11/2024).
Selama operasi ini, kecelakaan lalu lintas juga mengalami peningkatan. Tercatat 16 kasus kecelakaan, dengan korban meninggal dunia nihil, korban luka berat 7 orang, luka ringan 17 orang, dan kerugian materiil mencapai Rp18.300.000.
“Jika dibandingkan dengan Operasi Zebra 2023, kasus kecelakaan mengalami kenaikan 23% dari 13 kasus, yang melibatkan satu korban meninggal, 13 korban luka ringan, dan kerugian materiil sebesar Rp 41.300.000,” urai Kapolres Henri.
AKBP Henri menegaskan komitmen kepolisian dalam meningkatkan keselamatan dan kepatuhan berlalu lintas di Sumenep.
“Selain penegakan hukum, upaya sosialisasi juga terus kami lakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas dengan aman dan tertib,” tegasnya.
Kapolres Henri lalu mengingatkan masyarakat agar tetap mematuhi aturan lalu lintas, terutama menjelang pemilihan kepala daerah di Kabupaten Sumenep, guna menciptakan situasi yang aman dan kondusif.
Operasi ini diharapkan mendukung suksesnya pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, sekaligus membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya Kamseltibcar lantas yang aman dan nyaman di Kabupaten Sumenep.
“Operasi Zebra Semeru 2024 ini mengedepankan pendekatan edukatif dan persuasif serta penegakan hukum berbasis elektronik dan teguran simpatik,” tandas Kapolres Henri Noveri Santoso.***