NEWS BISNIS, DIMADURA – Komitmen kuat untuk mengembangkan industri rokok lokal di Madura kembali diperlihatkan oleh Makayasa, sebuah brand kretek asli Sumenep yang tengah naik daun.
Owner Makayasa, H. Supriyadi, yang akrab disapa Haji Adi, berkunjung ke kediaman Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, guna membahas masa depan industri kretek lokal dan penguatan ekonomi masyarakat melalui sektor padat karya, Jumat sore (20/6).
Dalam pertemuan hangat itu, Haji Adi memaparkan sejumlah langkah strategis Makayasa dalam mengarungi persaingan industri kretek nasional.
Ia menyampaikan bahwa Makayasa tengah menyiapkan peta jalan ambisius, yakni menyerap hingga 1.000 tenaga kerja lokal di Kabupaten Sumenep.
Tak hanya itu, ia juga menekankan pentingnya brand lokal yang berani tampil profesional, baik dari sisi rasa, kemasan, hingga kualitas produksi.
“Kami sedang merancang packaging racikan tembakau dan kertas linting dengan standar seperti raja-raja rokok Indonesia,” jelas Haji Adi.
Ia menambahkan bahwa dalam hal rasa, Makayasa juga menggandeng peneliti dari Jerman untuk menghasilkan karakter rasa yang bisa diterima oleh segmen masyarakat menengah ke bawah, yang menjadi target utama pasar mereka.
Langkah-langkah tersebut, menurutnya, bukan semata untuk bersaing, melainkan untuk menunjukkan bahwa Madura bisa punya brand rokok sendiri yang berkualitas dan membanggakan.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, secara langsung memberikan dukungan dan apresiasi atas kiprah Makayasa dalam menggerakkan roda ekonomi lokal.
“Saya, hari ini bersama owner rokok Makayasa Kabupaten Sumenep, tentu mengapresiasi keberadaan Makayasa yang hingga hari ini terus eksis dengan industri rokoknya,” ucap Bupati Fauzi.
Ia berharap Makayasa dapat terus berkembang, serta mampu membuka ruang lebih luas bagi masyarakat untuk berkontribusi di dalamnya.
“Semoga seluruh masyarakat di Kabupaten Sumenep diberikan kemudahan dalam menjalankan usahanya. Semoga diberikan jalan terbaik dan terus mengupayakan produksinya dengan baik,” imbuhnya.
Lebih jauh, Bupati Fauzi menyampaikan harapan agar Makayasa dapat menjadi bagian dari upaya besar dalam penyerapan tenaga kerja lokal.
“Sehingga bisa menyerap tenaga kerja dari masyarakat yang ada di Kabupaten Sumenep. Sukses selalu untuk Makayasa,” tutupnya.
Dengan dukungan pemerintah daerah dan keberanian untuk tampil profesional, Makayasa membuktikan bahwa industri rokok lokal Madura tidak hanya hidup, tetapi juga siap bersaing secara nasional.***