LembagaOrganisasiRomaSumenep

PWRI Sumenep Siapkan Calon Jurnalis Kota Keris, dari Dasar hingga Tantangan di Lapangan

Avatar Of Dimadura
515
×

PWRI Sumenep Siapkan Calon Jurnalis Kota Keris, dari Dasar hingga Tantangan di Lapangan

Sebarkan artikel ini
Khidmat: Potret Acara Pelatihan Jurnalistik Dpc Pwri Sumenep Di Aula Jhâghâ Tèmbâ Uniba Madura (Foto: Mazdon/Dimadura)
KHIDMAT: Potret Acara Pelatihan Jurnalistik DPC PWRI Sumenep di Aula Jhâghâ Tèmbâ UNIBA Madura (Foto: Mazdon/Dimadura)

Cropped Cropped Dimadura Logo2 1 150X150 1NEWS DIMADURA, SUMENEP – Menjadi jurnalis bukan sekadar menulis berita, tetapi juga memahami nilai informasi, menjaga integritas, dan siap menghadapi tantangan di lapangan. Dengan semangat membangun generasi jurnalis muda yang kritis dan profesional, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) Kabupaten Sumenep menggelar pelatihan jurnalistik di Aula Jhâghâ Tembâ Universitas Bahauddin Mudhary (UNIBA) Madura, Sabtu 15 Maret 2025.

Pelatihan ini menghadirkan dua pemateri berpengalaman, Subaidi (Jurnalis Unews.id) yang membahas dasar-dasar jurnalistik serta Abd Wakid (Pemimpin Redaksi Sinergimadura.com) yang berbagi pengalaman menghadapi berbagai tantangan di dunia jurnalistik.

Sebelum penyampaian materi, peserta diberikan kesempatan untuk menampilkan bakat mereka. Awla Nisa dari MAN Sumenep membacakan puisi “Mata Luka Sengkon Karta” karya Peri Sandi Huizche, sementara Laila Sesar dari SMAN 1 Gapura membawakan puisi bahasa Madura berjudul “Dhara Campor Mardha” karya Arach Jamali. Sesi pembuka semakin khidmat dengan tilawah Al-Qur’an oleh Agus Reyhan Maulana dari SMKN 1 Kalianget.

Subaidi membuka sesi materi dengan membahas konsep utama jurnalistik, mulai dari prinsip 5W+1H, nilai berita, hingga teknik penulisan yang baik dan akurat. Ia menekankan pentingnya tanggung jawab jurnalis dalam menyampaikan informasi yang dapat dipercaya.

“Menjadi jurnalis berarti memahami bahwa setiap berita memiliki dampak besar bagi masyarakat. Akurasi dan integritas adalah prinsip utama,” ujarnya.

Sementara itu, Abd Wakid berbagi kisah-kisah nyata tentang perjalanan kariernya sebagai jurnalis. Ia menyoroti berbagai tantangan di lapangan, termasuk ancaman yang kerap dihadapi wartawan, tekanan dari berbagai pihak, serta pentingnya menjaga sikap profesional.

“Jurnalis adalah saksi sejarah yang mengabadikan peristiwa untuk dunia. Tapi di balik itu, ada risiko yang harus dihadapi, dari tekanan pihak tertentu hingga ancaman langsung di lapangan,” tegas Wakid.

Untuk memperdalam pemahaman peserta, sesi praktik jurnalistik menghadirkan pemutaran film dokumenter tentang perjuangan seorang jurnalis foto yang meliput peperangan. Setelah pemutaran film Civil War, peserta diminta menuliskan kesan dan analisis mereka sebagai latihan menulis dengan sudut pandang jurnalistik.

Ketua DPC PWRI Sumenep, Rusydiyono, menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen organisasi dalam mencetak jurnalis muda yang berintegritas dan kompeten.

“Kami ingin menumbuhkan semangat jurnalistik sejak dini. Semoga dari pelatihan ini, lahir jurnalis-jurnalis muda yang kritis, profesional, dan berani menyuarakan kebenaran,” ujarnya.

Pelatihan ini ditutup dengan sesi diskusi interaktif dan pemberian sertifikat kepada peserta. DPC PWRI Sumenep berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut dan semakin luas menjangkau generasi muda di Kota Keris. ***

Bupati Sumenep Dr. H. Achmad Fauzi Wongsojudo, Sh., Mh., Bersama Wabup Kh. Imam Hasyim, Forkopimda Dan Para Petani Di Tengah Sawah Desa Poreh, Kecamatan Lenteng, Dalam Kegiatan Gerakan Tanam Padi Serentak, Kamis (08/05/2025).
Sumenep

NEWS SUMENEP, DIMADURA – Pemerintah Kabupaten Sumenep terus memperkuat sektor pertanian sebagai langkah strategis dalam menghadapi krisis pangan. Bupati Dr. H. Achmad Fauzi Wongsojudo, SH., MH., memimpin langsung tanam padi…