HeadlineLembagaSumenepTomang

Soal Kasus Pelecehan, Sikap Rektorat UNIBA Madura Dinilai Kian Perkeruh Situasi

Avatar Of Dimadura
985
×

Soal Kasus Pelecehan, Sikap Rektorat UNIBA Madura Dinilai Kian Perkeruh Situasi

Sebarkan artikel ini
Potret Kampus Uniba Madura (Dor
Potret Kampus UNIBA Madura (Doc. Dimadura)

Cropped Cropped Dimadura Logo2 1 150X150 1NEWS DIMADURA, SUMENEP – Sikap rektorat Universitas Bahaudin Mudhary (UNIBA) Madura dalam menangani kasus dugaan pelecehan seksual terhadap mahasiswi LL dinilai justru semakin memperkeruh situasi. Kuasa hukum korban mengungkap sejumlah fakta yang memperlihatkan keberpihakan kampus terhadap terduga pelaku.

Muhammad Sutrisno, asisten pengacara LL, menyampaikan bahwa korban adalah mahasiswi baru yang masih polos dan belum lama menyelesaikan masa orientasi ketika insiden dugaan pelecehan terjadi.

Tampilkan Bisnis Anda di Sini | SCROLL ...
Kirim Karya Bahasa Madura
Contact Me at: 082333811209

“Korban dan pelaku ini tidak memiliki hubungan spesial, hanya sebatas senior dan junior,” ungkapnya kepada wartawan, Kamis (16/1/2025).

Ia balik menyayangkan sikap rektorat UNIBA Madura yang terkesan tidak netral dan cenderung melindungi terduga pelaku.

“Pihak kampus seperti membela YP. Seharusnya tidak ada istilah anak emas dan anak tiri. Kampus harusnya adil,” katanya.

Lebih lanjut, Sutrisno mengungkapkan bahwa kampus hanya mendengar satu sisi dan sempat ingin memanggil korban tanpa pendampingan hukum. “LL menolak datang tanpa kuasa hukumnya karena khawatir mendapat tekanan,” katanya.

Kalau mau bicara soal kehadiran, lanjut dia, maka yang pantas dipertanyakan seharusnya adalah kehadiran rektor UNIBA Madura saat LL melapor ke Polres Sumenep.

“Saat korban melapor, kampus tidak mendampingi. Tapi setelah ramai, rektor justru datang ke Polres. Ini ada apa, kenapa?” heran Sutrisno.

“Padahal, kami juga mendapat informasi ada keterkaitan keluarga antara rektor dengan anggota kepolisian di sana,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Sutrisno juga mempertanyakan tekait sikap terduga pelaku, YP, yang enggan memenuhi panggilan penyidik.

“Kalau memang tidak bersalah, harusnya hadir dan memberikan klarifikasi. Tapi yang terjadi justru sebaliknya, YP menghindar,” tegasnya.

Atas dasar itu, ia pun menuding bahwa pihak kampus telah membentuk opini negatif tentang korban. “Awalnya kami berniat baik agar kampus menindak secara internal, tapi setelah viral, korban justru ditekan,” tegas dia.

Akibat penanganan pihak kampus yang demikian, kondisi mental korban LL saat ini menurutnya semakin tertekan. Apalagi, dirinya mendapatkan selentingan kabar bahwa nama LL kini telah masuk dalam daftar hitam kampus UNIBA Madura. “Kami mendapat informasi bahwa kuliahnya akan dipersulit,” tukasnya.

Sebelum menutup keterangan, ia menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengawal kasus ini dengan penuh tanggung jawab.

“Kami siap mendatangi kampus jika mereka berkomunikasi dengan cara yang sesuai hukum,” pungkasnya.

Sementara itu, pihak UNIBA Madura membantah tudingan tersebut. Wakil Rektor I, Budi Suswanto, menyebut bahwa kampus tetap mengikuti prosedur hukum.

“Perkara ini sudah di kepolisian, biarkan berjalan sebagaimana mestinya,” ujarnya kepada sejumlah wartawan, Jumat (10/1/2015).

Budi juga memaparkan kronologi berdasarkan pengakuan YP. Ia menilai hubungan mereka terjalin atas dasar suka sama suka dimana hal itu bermula saat Ospek.

Kepada wartawan, Budi menyebut ada beberapa kejanggalan dalam kasus ini, termasuk di antaranya, kenapa korban meminta perlindungan ke Dinas Sosial padahal kampus, kata dia, punya Pusat Pelayanan dan Perlindungan Kekerasan Seksual (PPKS).

“Kalau ada masalah, mahasiswa bisa menghubungi saya langsung. Tapi kenapa kasus ini tidak sampai ke meja rektorat?” pungkasnya.

Kasus ini masih dalam penyelidikan polisi, sementara korban dan kuasa hukumnya berharap ada keadilan bagi LL.***

Foto Bersama Fosgama Selesai Buka Puasa Bersama Di Kairo Mesir (Dokumentasi/Dimadura.id)
Komunitas

News Dimadura, Sumenep – Forum Studi Keluarga Madura Mesir (Fosgama), yang terdiri atas mahasiswa asal Sumenep yang sedang menempuh studi di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, mengadakan acara buka puasa bersama…