SakethengPangkèngSastraTareka

7 Panastès Madura tentang Tidur, Salah-satu Akibatnya Bisa Èkarâ-bârâ Oto’

Avatar of dimadura
991
×

7 Panastès Madura tentang Tidur, Salah-satu Akibatnya Bisa Èkarâ-bârâ Oto’

Sebarkan artikel ini
7 Panastès Madura tentang Tidur

Logo DimaduraTARÈKA DIMADURAID – 7 Panastès Madura tentang larangan tidur dalam kondisi dan waktu tertentu di bawah ini merupakan nasehat para sesepuh di Madura yang diucapkan oleh para ortu kepada anaknya secara turun-temurun.

Ya, para orangtua di Madura punya cara tersendiri dalam hal menjaga kesehatan anak beserta keluarga. Mereka seringkali mengingatkan prinsip sehat dan selamat dari segala bentuk penyakit, baik lahir maupun batin, dengan kata-kata Panastès tentang sikap atau cara tidur.

KONTEN PROMOSI | SCROLL ...
Pasang iklan bisnis dimadura
PASANG BANNER, HUBUNGI KAMI: 082333811209

Jika melanggar, maka akibatnya akan seperti yang disebutkan dalam 7 Panastès Madura tentang Tidur sebagaimana berikut. Salah-satu akibatnya bisa èkarâ-bârâ oto’, apa maksudnya?

Panastès Madura 1

Jhâ’ tèḍungan ghu-lagghu, èkarâ-bârâ oto’

Artinya: “Jangan suka tidur pagi, bisa menyebabkan penyakit kulit bisul sebesar biji kacang”

Panastès Madura 2

Jhâ’ tèḍungan marè sobbhu, manna èlèngkaè arè, serret ka rajhekkè

Artinya: “Jangan biasakan tidur sesudah shalat subuh, nanti dilibas langkah matahari, rejeki pun mampet”

Panastès Madura 3

Jhâ’ tèḍungan sorop arè, panyakèdhen

Maksudnya: “Jangan tidur pada waktu matahari hendak terbenam, akibatnya bisa penyakitan”


BACA JUGA: Pangeran Katon dan 3 Lubang Keselamatan


Panastès Madura 4

Jhâ’ tèḍungan rib-maghrib, sèhèr ghâmpang maso’

Maksudnya: “Jangan tidur waktu maghrib, sihir mudah masuk”

Panastès Madura 5

Jhâ’ tèḍungan napang, manna ètompa’ ap-sa’ap

Maksud kata ap-sa’ap di sini punya dua kemungkinan pengertian:

Makna pertama, bahwa orang yang suka tidur dalam kondisi telungkup, saat lelap biasanya akan mudah diganggu oleh makhluk halus dimana ia suka menggunjing orang tidur.

Ap-sa’ap tersebut memang tak kasat mata, tetapi jika ia sudah naik di atas tubuh orang yang tidur nyenyak, orang tersebut biasanya akan sulit bernafas alias sesak nafas.

Salah-satu cara agar terlepas dari tekanan ap-sa’ap, orang tersebut harus segera bangun dan membaca ayat Al-Kursi atau surat-surat pendek dalam Alquran yang ia hafal.

Panastès Madura 6

Jhâ’ tèḍungan maddhu, ma’ lè ta’ èkaap-sa’abhân

Makna kedua dari kata ap-sa’ap terkandung dalam Panastès yang keenam ini. Artinya, “Jangan suka tiduran di pojok, kalau tidak mau terkena penyakit ap-sa’ap”.

Kata èkaap-sa’abhân dalam panastes keenam tersebut lebih bermakna mudah terserang penyakit ap-sa’ap, bukan ap-sa’ap dalam arti makhluk halus seperti yang dijelaskan pada Panastès Madura kelima sebelumnya.

Panastès Madura 7

Jhâ’ tèḍungan loros bâbâna sanggher, tapegghâ’an

“Jangan tidur lurus dengan kayu besar yang terletak pas di bawah atap rumah, bisa sesak nafas”.

Maksud Panastès Madura yang ketujuh ini sebenarnya tidak jauh beda dengan pengertian panastès tentang tidur yang lain.

Dalam kepercayaan orang Madura, setiap sesuatu ada kotheka-nya, atau dalam istilah lain, segala sesuatu mesti punya hati, termasuk rumah.

Sanggher yang terletak di bawah atap rumah merupakan benda paling penting yang harus ada sebagai penyangga kekuatan sebuah bangunan (rumah).

Sekadar asumsi, mengapa sesepuh melarang anak-anak di Madura tidur di bawah sanggher? Maka jawabannya, bisa jadi karena tubuh manusia yang sedang tidur lelap tidak akan mampu menanggung BEBAN HATI sebuah bangunan berupa RUMAH.

Kemungkinan kedua, sebagaimana dugaan penulis, bahwa doeloe, rumah orang Madura tidak sekuat rumah orang Madura zaman ini.

Rata-rata rumah orang Madura pedesaan zaman doeloe terbuat hampir 70 persen dari kayu dan bambu yang mudah roboh.

Nah, paramaos bisa bayangkan bagaimana jika anakmu yang sedang nyenyak tidur lalu dijatuhi kayu osok besar dari atas atap rumah? EngGârâDâm!!

Sekian. Mator sakalangkong.***

Respon (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *