NEWS SUMENEP – Kabar duka datang dari keluarga besar Soekarno Marsaid, mantan Bupati Sumenep yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Harian KONI Jawa Timur.
Kabar meninggalnya Kolt. Art. H. Soekarno Marsaid disampaikan putranya, Adit, melalui grup WhatsApp, Senin malam tanggal 2 September 2024.
“Kami atasnama keluarga besar Bapak Soekarno Marsaid menghaturkan permohonan maaf atas segala kesalahan dan hal yang mungkin pernah menyakiti hati semasa hidup ayahanda,” tulis Adit dalam pesan yang diteruskan berkali-kali di salah satu grup Dinas Pendikan Kabupaten Sumenep, Senin (2/9) malam.
Soekarno Marsaid dikenal sebagai sosok yang berdedikasi tinggi dalam memimpin Kabupaten Sumenep.
Ia menjabat sebagai Bupati Sumenep ke-15 dari tahun 1995 hingga 2000.Selama masa pemerintahannya, Soekarno Marsaid mencatat berbagai prestasi, salah satunya adalah upayanya dalam mengembangkan infrastruktur dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut.
Daftar Bupati Sumenep dari Zaman Adipati hingga Kepemimpinan Bupati Fauzi:
1. Pangeran Ario Pakoenataningrat (1871-1901).
Menjadi Bupati pertama pada era modern Sumenep, Pangeran Ario Pakoenataningrat memimpin dengan fokus pada memperkuat tatanan pemerintahan dan struktur sosial masyarakat.
2. Pangeran Adipati Ario Pratamingsokoemo (1901-1926).
Pada masa jabatannya, Pangeran Adipati Ario Pratamingsokoemo mengembangkan hubungan yang erat dengan pemerintah kolonial Belanda untuk menjaga stabilitas daerah.
3. Raden Toemenggoeng Ario Praboewinoto (1926-1929).
Kepemimpinannya ditandai dengan pembenahan sistem administrasi di lingkungan pemerintah daerah untuk meningkatkan efisiensi pemerintahan.
4. Raden Adipati Ario Prawoto Adikoesoemo (1929-1947).
Dalam masa jabatan yang cukup panjang, ia berupaya mempertahankan stabilitas di tengah gejolak politik sebelum dan selama Perang Dunia II.
5. Raden Panji Amijoyo (1947-1949).
Mengawali periode Indonesia merdeka, Raden Panji Amijoyo fokus pada konsolidasi kekuatan lokal dan penegakan kedaulatan di wilayah Sumenep.
6. Raden Panji Moh Ali Pratamingsokumo (1949-1954).
Pemerintahannya ditandai dengan usaha membangun kembali daerah setelah periode kolonial dan agresi militer Belanda.
7. R.M. Roeslan Wongsokusumo (1954-1956)
Memimpin dalam fase awal demokrasi parlementer, berupaya untuk membentuk pemerintahan yang lebih partisipatif di daerah.
8. R.M.A. Roeslan Tjakraningrat (1956-1958)
Pada masa pemerintahannya, Sumenep mengalami peningkatan di sektor pendidikan dan pelayanan publik.
9. K. Achjak Sosrosegondo (1958-1960)
Menghadapi tantangan stabilitas politik, ia bekerja untuk menjaga keteraturan di Sumenep selama masa transisi pemerintahan.
10. R. Surachmad Prawiroredjo (1960)
Meski singkat, masa jabatannya berfokus pada stabilisasi keamanan dan ketertiban daerah.
11. K. Abdoellah Mangunsiswo (1960-1963)
Pemerintahannya berupaya memulihkan ekonomi daerah pasca-orde lama dengan program-program peningkatan produktivitas lokal.
12. Drs. Abdurachman Prawirodjo (1963-1974)
Dengan masa jabatan yang panjang, Abdurachman berfokus pada pembangunan infrastruktur dan peningkatan layanan publik.
13. R.P. Machmoed S (1974-1975)
Dalam masa jabatan yang singkat, ia memulai inisiatif peningkatan layanan pendidikan di Sumenep.
14. R. Soemar’oem (1975-1985)
Era ini ditandai dengan pengembangan sektor pertanian dan usaha kecil sebagai basis ekonomi daerah.
15. R. Soegondo (1985-1995)
Di bawah kepemimpinannya, Sumenep mengalami kemajuan signifikan di bidang pembangunan infrastruktur, termasuk jalan dan fasilitas umum.
16. Soekarno Marsaid (1995-2000)
Selama masa kepemimpinannya, fokus utamanya adalah pada pengembangan infrastruktur serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.
17. K.H. Ramdhan Siraj, SE, MM (2000-2010)
Di bawah kepemimpinannya, Sumenep mulai fokus pada pengembangan pariwisata dan budaya sebagai aset daerah.
18. Drs. K.H. A Busyro Karim, MSi (2010-2021)
Memimpin selama lebih dari satu dekade, ia dikenal dengan program-program pemberdayaan ekonomi masyarakat dan pengembangan potensi lokal.
19. Achmad Fauzi, SH, MH (2021-sekarang)
Saat ini menjabat sebagai Bupati, Fauzi terus melanjutkan program pengembangan ekonomi lokal serta meningkatkan pelayanan publik di Kabupaten Sumenep.
Berpulangnya Soekarno Marsaid meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga serta masyarakat yang pernah merasakan kepemimpinannya.
“Semoga amal ibadahnya diterima di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.”***