NEWS DIMADURA, SUMENEP– Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur tengah menghadapi kendala serius dalam pengelolaan sampah.
Delapan dari total 20 armada truk pengangkut sampah milik instansi tersebut dilaporkan tidak bisa dioperasikan karena mengalami kerusakan dan belum mendapatkan perbaikan.
Kepala DLH Sumenep, Arif Susanto, menjelaskan bahwa kondisi armada yang tidak optimal berdampak pada efektivitas pengangkutan sampah di sejumlah wilayah.
“Dari 20 unit truk amrol, hanya 12 yang saat ini masih beroperasi. Sisanya dalam kondisi rusak,” kata Arif saat ditemui di Kantor DLH, Kamis (24/4/2025).
Selain truk amrol, menurutnya, DLH juga mengoperasikan delapan unit mobil pengangkut lainnya. Namun, hanya lima yang masih aktif, sedangkan tiga unit lainnya juga mengalami kerusakan.
Tak hanya itu, dari 22 unit kendaraan roda tiga yang dimiliki, sebagian juga dilaporkan tidak dalam kondisi layak pakai.
Sejumlah kendaraan yang mengalami gangguan saat ini diparkir di area Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kecamatan Batuan sambil menunggu perbaikan lebih lanjut.
Arif menambahkan, pihaknya telah merancang pengajuan anggaran untuk perbaikan seluruh armada tahun ini. Namun, kebijakan baru pemerintah pusat dalam bentuk Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi belanja dalam pelaksanaan APBN dan APBD membuat rencana tersebut harus ditinjau ulang.
“Dengan terbitnya Inpres itu, belum ada anggaran khusus untuk pemeliharaan armada. Tapi kami tetap komitmen untuk mengajukan ulang agar bisa segera diperbaiki,” ujarnya.
DLH Sumenep, lanjut Arif, terus berupaya mengatasi tumpukan sampah yang kian meningkat.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk berperan aktif menjaga kebersihan lingkungan dengan membuang sampah pada tempat yang telah disediakan.
“Masih banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan. Kami berharap kesadaran kolektif tumbuh agar kebersihan kota ini dapat terjaga,” pungkasnya.***