AdvertorialSumenepTomang

Inovasi Pengelolaan Limbah B3, DLH Sumenep Mulai Siapkan Peluncuran Aplikasi Siraja 2025

Avatar of dimadura
791
×

Inovasi Pengelolaan Limbah B3, DLH Sumenep Mulai Siapkan Peluncuran Aplikasi Siraja 2025

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi Kolase Foto Simbol dan Limbah B3 (Istimewa)
Ilustrasi Kolase Foto Simbol dan Limbah B3 (Istimewa)

Logo dimadura.idNEWS SUMENEP – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, segera mengimplementasikan aplikasi inovatif untuk pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Aplikasi yang dikenal sebagai Siraja (Sistem Pelaporan Kinerja) ini dijadwalkan akan mulai diterapkan pada tahun 2025.

Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pemantauan serta pelaporan limbah B3, yang sejalan dengan kebijakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

KONTEN PROMOSI | SCROLL ...
Pasang iklan bisnis dimadura
PASANG BANNER, HUBUNGI KAMI: 082333811209

Kepala DLH Sumenep, Arif Susanto, melalui Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, Deddy Surya, menjelaskan bahwa aplikasi Siraja akan memberikan kemudahan bagi DLH dalam memonitor dan melaporkan limbah B3 secara real-time.

Gambar Ilustrasi Login Aplikasi Siraja (Istimewa/Dokumen dimadura.id)
Gambar Ilustrasi Login Aplikasi Siraja (Istimewa/Dokumen dimadura.id)

“Dengan aplikasi ini, DLH Sumenep dapat memantau langsung limbah B3 dari semua instansi yang terhubung, termasuk yang memiliki Tempat Penampungan Sementara (TPS) limbah B3,” kata Deddy dalam keterangannya, Selasa (15/7).

Siraja dirancang untuk mengakses informasi mengenai jumlah dan jenis limbah B3 di berbagai lokasi, kapan saja dan di mana saja. Aplikasi ini tidak hanya memantau besaran limbah B3, tetapi juga mengatur jadwal pengangkutan limbah, serta menyediakan informasi rinci tentang jenis-jenis limbah yang dihasilkan oleh berbagai instansi.

“Semua data limbah seperti jenis dan jumlahnya akan tercatat dengan baik di Siraja Limbah B3. Misalnya, limbah infeksius seberat 50 kilogram dan limbah non-infeksius seberat 20 kilogram,” terang Deddy.


Maos Jhughân


Penerapan aplikasi Siraja diharapkan dapat memperbaiki sistem pemantauan limbah B3, mengurangi risiko pencemaran lingkungan, dan meningkatkan keselamatan masyarakat. Dengan akses yang lebih mudah dan data yang lebih akurat, DLH Sumenep bisa mengelola limbah B3 dengan lebih efektif dan responsif.

Inovasi ini merupakan langkah maju dalam pengelolaan lingkungan hidup di Sumenep, menunjukkan komitmen Pemkab dalam menjaga kelestarian lingkungan dan kesehatan publik. Implementasi aplikasi Siraja menjadi bukti nyata upaya pemerintah daerah untuk menghadapi tantangan pengelolaan limbah B3 secara terpadu dan berkelanjutan.

“Melalui aplikasi ini, kita berharap Sumenep bisa menjadi teladan dalam pengelolaan limbah B3 bagi daerah lain, mendorong penggunaan teknologi untuk solusi lingkungan yang lebih baik,” tukasnya penuh harap.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *