News, Dimadura–Anggota DPRD Kabupaten Sumenep Madura, M Muhri mengatakan, masyarakat tunggu update terbaru kasus kebakaran di MWCNU Lenteng. Sementara Polisi hingga saat ini masih terus melakukan penyelidikan.
Hasil penyelidikan sementara, akibat peristiwa yang terjadi di Dusun Tambak Desa Jambu itu, MWCNU Lenteng ditaksir mengalami kerugian sebesar Rp6 juta.
Kerugian tersebut lantaran sejumlah tumpukan material kayu milik MWCNU setempat ludes dilahap si jago merah, Jumat dini hari tanggal 5 Mei 2023, sekitar pukul 02.30 WIB.
Baca Juga:
- Puluhan Masyarakat Temani 4 Warga Gersik Putih Penuhi Panggilan Polisi
- Kuasa Hukum Gema Aksi: Ini Lucu, Warga Menyandera Alat Berat?
Untuk mengetahui pelaku berikut motif dugaan kasus pembakaran di MWCNU Lenteng ini, tim laboratorium forensik (Labfor) Polda Jatim bahkan turun langsung melakukan olah TKP, Sabtu (6/5) lalu.
Hingga saat ini, pihak Kepolisian Resort (Polres) Sumenep juga masih menunggu hasil penyelidikan dari tim Labfor Polda Jatim.
“Masih belum mas, kita masih menunggu hasil dari tim Labfor,” terang Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti Sutioningtyas kepada media ini, Senin (8/5) kemarin.
Akan tetapi, sambung Kasubag Humas Widi, tim dari Satreskrim Polres Sumenep bersama Kepolisian Sektor (Polsek) Kecamatan Lenteng hingga kini masih terus melakukan penyelidikan.
“Tetapi Satreskrim Polres Sumenep dan Polsek Kecamatan Lenteng tetap melakukan penyelidikan,” ungkap mantan Kapolsek Sumenep Kota ini.
Baca Juga:
Sementara itu, Ketua Fraksi PKB di lingkungan DPRD Kabupaten Sumenep, M Muhri, meminta pihak kepolisian agar segera mengungkap motif kasus dugaan pembakaran properti milik MWCNU Lenteng.
“Karena kantor MWCNU tersebut merupakan tempat masyarakat NU saat melakukan konsolidasi dan rutinitas keagamaan,” terangnya.
Yang jelas, lanjut Muhri, tidak hanya masyarakat NU Lenteng yang hingga kini menunggu hasil penyelidikan polisi, tetapi masyarakat NU Sumenep secara umum juga menunggu kepastian update informasi dari insiden tersebut.
Pihaknya mengaku terus menerima banyak aduan dan desakan dari masyarakat NU Sumenep agar turut mengawal kasus ini hingga terang.
Baca Juga:
“Jadi kami berharap pihak kepolisian dapat segera mengungkap siapa dalang dan bagaimana motifnya,” harap mantan aktivis PMII Guluk-guluk itu.
Muhri berharap warga Nahdlatul Ulama, khususnya nahdliyyin yang ada di Kabupaten Sumenep supaya tetap tenang, tetapi juga harus kompak dan waspada agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.
“Tetap tenang, tapi tetap kompak dan solid. Semoga ini menjadi yang terakhir dan tidak sampai terjadi di kantor NU yang lain, kita tetap waspada,” pesannya.***