Penulis; Ali Makki *)
GHÂNCARAN – Kepemimpinan Bupati Sumenep saat ini, Achmad Fauzi, telah menimbulkan banyak diskusi dan pertanyaan di kalangan masyarakat, terutama terkait kebijakan pembangunan dan pengelolaan sumber daya daerah. Meskipun banyak program telah diluncurkan, banyak dari kebijakan tersebut tampaknya kurang mempertimbangkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat secara menyeluruh.
Ketimpangan Pembangunan Infrastruktur
Salah satu isu utama yang sering disorot oleh masyarakat Sumenep adalah ketidakmerataan pembangunan infrastruktur. Wilayah pedesaan dan pulau-pulau kecil di Sumenep masih banyak yang tertinggal dari segi infrastruktur dasar seperti jalan, air bersih, dan listrik. Sebaliknya, perhatian lebih banyak difokuskan pada pembangunan di pusat kota, yang sering kali hanya memperindah wilayah yang sudah maju.
Ketimpangan ini mencerminkan adanya ketidakadilan dalam distribusi pembangunan. Padahal, wilayah pedesaan dan kepulauan juga merupakan bagian integral dari Kabupaten Sumenep yang berhak mendapatkan perhatian yang sama. Pembangunan infrastruktur yang baik di daerah terpencil tidak hanya akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru. Bupati dan pemerintah daerah harus segera melakukan pemerataan pembangunan secara lebih adil dan berkelanjutan.
Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Tidak Bijak
Isu lain yang perlu mendapat perhatian serius adalah pengelolaan sumber daya alam, khususnya di sektor pertambangan dan perikanan. Pengelolaan yang tidak bijak sering kali mengabaikan dampak jangka panjang terhadap lingkungan dan kesejahteraan masyarakat lokal. Misalnya, aktivitas pertambangan yang tidak terkontrol telah menyebabkan kerusakan lingkungan yang signifikan, seperti deforestasi dan pencemaran air, yang berdampak negatif pada mata pencaharian masyarakat setempat.
Sebagai pemimpin, Bupati Fauzi harus memastikan bahwa eksploitasi sumber daya alam dilakukan dengan cara yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Regulasi yang ketat dan pengawasan yang efektif perlu diterapkan untuk melindungi lingkungan dan memastikan manfaat jangka panjang bagi perekonomian Kabupaten Sumenep.
Kurangnya Partisipasi Masyarakat dalam Pengambilan Keputusan
Masalah partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan juga menjadi sorotan penting. Banyak kebijakan diambil tanpa konsultasi yang memadai dengan masyarakat, terutama mereka yang paling terdampak. Ketidaklibatan ini mencerminkan lemahnya demokrasi lokal dan kurangnya transparansi dalam pemerintahan.
Bupati harus lebih proaktif dalam melibatkan masyarakat melalui musyawarah, diskusi publik, atau penggunaan teknologi untuk menjaring aspirasi warga. Kebijakan yang dihasilkan dengan melibatkan partisipasi masyarakat akan lebih inklusif dan mencerminkan kebutuhan serta keinginan masyarakat secara keseluruhan.
Pendidikan dan Kesehatan yang Terabaikan
Di sektor pendidikan dan kesehatan, banyak masyarakat mengeluhkan rendahnya kualitas layanan yang mereka terima. Sekolah-sekolah di daerah terpencil sering kekurangan fasilitas dan tenaga pengajar, sementara akses terhadap layanan kesehatan juga sangat terbatas. Padahal, pendidikan dan kesehatan adalah fondasi dasar bagi pembangunan manusia yang berkualitas.
Bupati Sumenep harus menyadari bahwa investasi dalam pendidikan dan kesehatan adalah investasi jangka panjang yang akan menentukan masa depan daerah. Oleh karena itu, alokasi anggaran yang lebih besar dan perhatian serius diperlukan untuk memperbaiki kondisi ini.
Perbaikan Tata Kelola Pemerintahan
Masalah tata kelola pemerintahan yang perlu ditingkatkan juga menjadi sorotan. Banyak laporan mengenai birokrasi yang lamban, praktik korupsi, dan kurangnya akuntabilitas dalam penggunaan anggaran daerah. Ini sangat merugikan masyarakat, karena anggaran yang seharusnya digunakan untuk kesejahteraan umum malah terbuang sia-sia atau disalahgunakan.
Bupati Fauzi harus mengambil langkah tegas untuk memperbaiki tata kelola pemerintahan. Transparansi, pemberantasan korupsi, dan reformasi birokrasi adalah beberapa langkah yang harus diambil untuk memastikan bahwa pemerintah daerah berfungsi dengan baik dan benar-benar melayani kepentingan rakyat.
Menuju Sumenep yang Lebih Baik
Kritik terhadap kepemimpinan Bupati Achmad Fauzi bukanlah sekadar upaya untuk menjatuhkan, melainkan sebuah panggilan untuk perbaikan. Sebagai pemimpin, Bupati Sumenep memegang tanggung jawab besar untuk membawa daerah ini ke arah yang lebih baik. Kritik ini seharusnya menjadi bahan introspeksi dan mendorong pemerintah daerah untuk mengambil langkah-langkah konkret dalam memperbaiki kekurangan yang ada.
Masyarakat Sumenep layak mendapatkan pemerintahan yang adil, transparan, dan peduli terhadap kesejahteraan mereka. Dengan langkah-langkah solutif dan komitmen yang kuat, Kabupaten Sumenep dapat menuju masa depan yang lebih cerah dan sejahtera.