NEWS DIMADURA, SUMENEP –Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur memperingati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) 2024 dengan aksi menanam 2.000 bibit pohon pada Selasa, 5 November 2024.
Kegiatan ini diselenggarakan bekerja sama antara DLH Kabupaten Sumenep dan Medco Energi Oil dan Gas.
Acara tersebut dihadiri oleh Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Sumenep, Hj. Dewi Khalifah, jajaran DLH, serta perwakilan Forkopimda Kabupaten Sumenep.
Penanaman ribuan bibit pohon dilakukan di dua lokasi utama, yakni kawasan Taman Adipura Kecamatan Kota dan Hutan Kota di Desa Torbang, Kecamatan Batuan.
Plt. Bupati Sumenep, Dewi Khalifah, menyampaikan bahwa pelestarian flora dan fauna membutuhkan tindakan nyata dan komitmen berkelanjutan.
“Kegiatan seperti ini akan terus digalakkan oleh Pemerintah Kabupaten sebagai upaya menjaga keberlangsungan lingkungan hidup,” kata Dewi Khalifah, yang akrab disapa Nyai Eva.
Ia menyoroti keberadaan spesies lokal yang terancam punah di wilayah Sumenep, seperti Burung Kakatua Jambul Kuning di Kepulauan Masalembu dan Kucing Busok di Pulau Raas, sebagai contoh spesies yang perlu dilestarikan.
Ia juga mengajak masyarakat untuk turut serta menjaga kelestarian alam.
“Mari kita jadikan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional 2024 ini sebagai momen untuk meningkatkan kesadaran menjaga lingkungan,” imbau Nyai Eva.
Selain penanaman bibit pohon, peringatan ini juga dimeriahkan dengan pelepasan ratusan burung perkutut sebagai simbol kepedulian terhadap keanekaragaman hayati.
Sementara itu, ditempat yang sama Kepala DLH Kabupaten Sumenep, Arif Susanto, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut meliputi penanaman sekitar 500 pohon berbunga di Taman Potre Koneng dan 1.500 pohon keras di kawasan Hutan Kota Desa Torbang.
Penanaman ini diharapkan dapat menjadi langkah adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim.
“Selain memperindah lingkungan, penanaman pohon ini juga bertujuan untuk mendukung adaptasi terhadap dampak perubahan iklim. Kami berharap pohon-pohon ini akan tumbuh subur dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat,” ujar Arif.***