SumenepTomang

Puluhan Pasang Sapi Kerap Bertarung di Arena, Perebutkan Piala Bupati Sumenep 2025

Avatar Of Ari Si
744
×

Puluhan Pasang Sapi Kerap Bertarung di Arena, Perebutkan Piala Bupati Sumenep 2025

Sebarkan artikel ini
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, Membuka Lomba Kerapan Sapi Piala Bupati Sumenep 2025 Yang Diselenggarakan Di Stadion Giling, Sumenep, Pada Minggu (22/6/2025). (Istimewa Dok. Dimadura).
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, membuka Lomba Kerapan Sapi Piala Bupati Sumenep 2025 yang diselenggarakan di Stadion Giling, Sumenep, pada Minggu (22/6/2025). (Istimewa Dok. dimadura).

Cropped Cropped Dimadura Logo2 1 150X150 1NEWS SUMENEP, DIMADURA–Sebanyak 64 pasang sapi kerap dari berbagai daerah di Pulau Madura, Jawa Timur berkompetisi dalam Lomba Kerapan Sapi Piala Bupati Sumenep 2025 yang digelar di Stadion Giling, Sumenep, Minggu (22/6/2025).

‎Ajang tahunan ini diselenggarakan oleh pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, yang tidak hanya menjadi ajang adu kecepatan sapi, tetapi juga simbol pelestarian budaya leluhur masyarakat Madura.

‎Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menegaskan bahwa kerapan sapi memiliki nilai budaya yang sangat tinggi dan harus dijaga kelestariannya di tengah arus modernisasi dan globalisasi.

‎“Kerapan sapi bukan semata soal perlombaan. Ini adalah warisan budaya leluhur yang tidak ternilai dan wajib dijaga keberlangsungannya oleh generasi sekarang maupun yang akan datang,” ujar Fauzi saat membuka lomba.

‎Pemkab Sumenep, lanjut Fauzi, berkomitmen menjadikan kerapan sapi sebagai agenda tahunan yang tidak hanya memperkuat identitas budaya lokal, tetapi juga menjadi daya tarik wisatawan domestik maupun mancanegara.

‎“Kerapan sapi adalah hiburan rakyat yang menyimpan nilai historis dan sosial yang kuat. Dengan kemasan yang lebih modern serta promosi digital, kami ingin ajang ini dikenal secara lebih luas, bahkan hingga ke level internasional,” tambahnya.

‎Ia juga memberikan apresiasi kepada para peternak, joki, serta komunitas pelestari budaya yang terus menjaga tradisi ini tetap hidup dari generasi ke generasi.

‎Sementara itu, Ketua Panitia Lomba, Miskun Legiyono, mengatakan bahwa panitia telah melakukan sejumlah pembenahan, terutama pada fasilitas lintasan pacuan di Stadion Giling.

‎Hal ini dilakukan guna mendukung pelaksanaan dua agenda besar tahun ini, yaitu Piala Bupati Sumenep dan Piala Presiden.

‎“Kami menyambut antusiasme tinggi dari para peserta. Tahun ini, selain dari empat kabupaten di Madura, kami juga menerima peserta dari Lumajang dan Probolinggo. Mereka akan memperebutkan hadiah utama berupa tiga unit mobil dan enam unit sepeda motor,” jelas Miskun.

‎Menurut Fauzi, kerapan sapi telah lama menjadi ikon budaya Madura. Di tengah perubahan zaman, tradisi ini terus bertahan berkat sinergi antara masyarakat, pemerintah daerah, dan pelaku budaya.

‎”Ajang lomba seperti ini pun menjadi momentum untuk memperkenalkan kearifan lokal Madura ke panggung yang lebih luas,”pungkasnya.***