WAWANCARA TOKOH, DIMADURA – Sebuah kabupaten di ujung timur Pulau Madura, memiliki banyak cerita dan tokoh bersejarah. Salah satunya adalah sosok D Zawawi Imron, seorang sastrawan nasional yang dikenal dengan julukan “Si Celurit Emas“. Sosok pujangga ini bukan hanya dikenal di tanah kelahirannya, tetapi juga di kancah nasional dan internasional.
Ketika AKBP Noveri Henri Santoso, Kapolres Sumenep, berbicara tentang Zawawi, terlihat kekaguman yang dalam. Ia menyebutkan pertemuannya dengan D Zawawi Imron sebagai momen berharga dan penuh pelajaran.
“Alhamdulillah, saya dipertemukan dengan sosok yang fenomenal. Beliau adalah salah satu aset penting yang dimiliki Sumenep, seorang sastrawan nasional, dan saya merasa beruntung karena beliau berkenan membuatkan lukisan saya beberapa hari yang lalu,” ujar AKBP Henri saat berbincang di Arinna Cafe & Resto bersama jurnalis DPC PWRI Sumenep, Senin malam tanggal 21 Oktober 2024.
Zawawi, dalam pandangan AKBP Henri, adalah tokoh yang tidak hanya besar karena karyanya, tetapi juga karena sikapnya yang tajam namun tetap menyejukkan. Sosok Zawawi yang dikenal ramah dan bijaksana tersebut memiliki karakter yang menginspirasi banyak orang, termasuk AKBP Henri.
Bagi Henri, Zawawi adalah tokoh yang mampu membangun hubungan yang baik antara duniawi dan spiritual, sesuatu yang sangat berharga dalam kehidupan manusia. “Banyak hal yang kami obrolkan, dari hal-hal yang sifatnya duniawi hingga yang berhubungan dengan akhirat. Pada intinya, beliau luar biasa,” kenang Henri.
Sebagai seorang pemimpin, Henri menemukan banyak pelajaran dari Zawawi, terutama mengenai pentingnya membahagiakan orang lain. “Dari beliau, saya belajar bahwa kebahagiaan tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang lain, bahkan untuk alam semesta,” katanya.
Bagi Henri, prinsip ini menjadi spirit yang terus menginspirasi pekerjaannya sehari-hari sebagai Kapolres. Sikap Zawawi yang selalu menjaga hubungan baik dengan masyarakat dan lingkungan sekitar dianggap Henri sebagai cerminan dari seorang pemimpin yang berintegritas.
Pak D Zawawi: “Sosok yang Tetap Dekat dengan Tanah Kelahiran”
Satu hal yang sangat dihargai oleh Henri adalah kecintaan Zawawi pada tanah kelahirannya. “Beliau adalah sosok yang tidak hanya besar di luar, tetapi tetap memilih untuk tinggal dan berkontribusi di daerahnya sendiri,” ujarnya.
Banyak tokoh asal Sumenep yang, setelah sukses di luar daerah, memilih untuk tidak kembali. Namun, Zawawi berbeda. Ia tetap mencintai tanah kelahirannya dan terus berkarya dari Sumenep.
Henri merasa bahwa tokoh seperti Zawawi menjadi inspirasi bagi banyak orang, termasuk dirinya. “Kalau sudah berkualitas, di manapun dia berada, tetap akan dicari orang. Seperti mutiara, meski berada di lumpur, tetap bersinar. Itulah beliau,” tambahnya.
Karya-karya Zawawi, yang penuh makna dan sarat dengan pesan-pesan kehidupan, telah mampu menembus batas geografis, menjadikannya tokoh yang diakui hingga ke dunia internasional.
Pak D Zawawi Imron: “Mampu Mengubah Kesan Madura Lewat Sastra”
Sebagai seorang sastrawan, D Zawawi Imron tidak hanya menghasilkan karya-karya indah, tetapi juga mampu mengubah citra Madura di mata dunia.
“Selama ini, orang luar mengenal Madura sebagai daerah yang keras dan sering dikaitkan dengan carok. Tapi, Pak D Zawawi mampu mengubah kesan itu dengan karyanya,” tutur Henri. Salah satu puisi Zawawi yang terkenal, Celurit Emas, menjadi simbol bagaimana benda tajam, yang biasanya diasosiasikan dengan kekerasan, bisa diubah menjadi sesuatu yang indah dan penuh makna.
Bagi Henri, ini adalah sumbangsih besar Zawawi bagi tanah kelahirannya. Dengan sentuhan sastra, Zawawi berhasil memperkenalkan Madura dari sudut pandang yang berbeda, memperlihatkan keindahan budaya dan kedalaman filosofinya. “Ini bagi saya sungguh luar biasa,” tegasnya.
Sumenep di Mata Kapolres Henri
Selain kekagumannya terhadap Zawawi, Henri juga merasa nyaman dan betah selama bertugas di Sumenep. “Saya merasa nyaman di sini, masyarakatnya sangat ramah, welcome, hospitality-nya luar biasa,” ungkapnya.
Henri merasa bahwa masyarakat Sumenep memiliki keunggulan dalam menjunjung tinggi etika dan menghargai perbedaan. Hal ini, menurutnya, sangat penting dalam menjaga keberagaman dan kebersamaan.
Pengalaman bertugas Henri cukup luas. Ia memulai kariernya di Jawa Tengah setelah lulus dari Akademi Kepolisian (Akpol) pada tahun 2004. Dari sana, kariernya melesat, dengan berbagai penugasan di Polres Kebumen, Polres Goa, dan bahkan di Mabes Polri.
Pengalaman inilah yang membuatnya mampu beradaptasi dengan berbagai budaya dan karakter masyarakat yang berbeda-beda. Sumenep, bagi Henri, menjadi salah satu tempat yang istimewa karena keramahan masyarakatnya dan kekayaan budayanya.
Menghargai Keberagaman
Henri lahir di keluarga yang berasal dari beragam latar belakang. Ibunya berasal dari suku Batak, sementara ayahnya dari Jawa.
Ia dibesarkan di berbagai tempat di Indonesia, mulai dari Medan hingga Padang, dan pernah merasakan kehidupan di lingkungan Bugis ketika bertugas di Sulawesi Selatan. Pengalaman inilah yang membuatnya sangat menghargai perbedaan dan keberagaman.
“Saya lahir di Medan, besar di Padang, pernah di Sulawesi Selatan, dan kini di Sumenep. Bertemu dengan bermacam-macam bangsa membuat saya belajar tentang pentingnya menghargai perbedaan,” jelas Henri.
Keberagaman ini juga tercermin dalam keluarganya yang harmonis. Henri dan istrinya, Agnes Suryani, dikaruniai empat putra yang tampan, salah satunya bernama Faiq Zahier Santoso.
Profil Kapolres Sumenep AKBP Henri Noveri Santoso
Henri lahir di Kota Padang Sidimpuan pada tanggal 6 November 1979. Ia merupakan alumni Akademi Kepolisian tahun 2004 dari Batalyon Tatag Trawang Tungga. Dalam perjalanan kariernya, Henri telah menduduki berbagai jabatan strategis di lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia, di antaranya:
1. Pama Polda Jateng (2005)
2. Pama Polres Kebumen (2005)
3. Ka SPK 2 Polres Kebumen Polda Jateng (2005)
4. Kanit Reskrim Polsek Gombong Polres Kebumen Polda Jateng (2006)
5. Danton Tar Akpol Polri (2008)
6. Pama PTIK Polri (2010)
7. Pama Polda Sulsel (2011)
8. Kanit Turjawali Satlantas Polrestabes Makassar (2011)
9. Kasat Lantas Polres Bone Polda Sulsel (2012)
10. Kasat Lantas Polres Pinrang Polda Sulsel (2014)
11. Kabagops Polres Gowa Polda Sulsel (2015)
12. Paur Subbagren Bagrenmin Divpropam Polri (2016)
13. Kanit C Ro Paminal Divpropam Polri (2017)
14. Kanit A Ro Paminal Divpropam Polri (2019)
15. Pamen Divpropam Polri (2019)
16. Kasubbid Mulmed Bidhumas Polda Jatim (2021)
17. Kasubdit 3 Dit Reskrimsus Polda Jatim (2021)
18. Kasubdit 5 Ditreskrimsus Polda Jatim (2022)
Pada 28 Desember 2023, AKBP Henri Noveri Santoso resmi menjabat sebagai Kapolres Sumenep Polda Jawa Timur. Harapan besar tertuju pada kepemimpinannya, dengan keyakinan bahwa Henri akan membawa kemajuan bagi Kabupaten Sumenep dan Polres Sumenep khususnya.***