TomangSumenep

Sumenep Sumbang Ekspor Bawang Goreng ke Luar Negeri

Avatar Of Dimadura
972
×

Sumenep Sumbang Ekspor Bawang Goreng ke Luar Negeri

Sebarkan artikel ini
Gambar Ilustrasi Bawang Goreng Kualitas Ekspor Istimewa

Logo DimaduraTOMANG, SUMENEP – Untuk pertama kalinya, Pemerintah Kabupaten Sumenep turut menyumbangkan hasil tani bumi Indonesia ke luar negeri. Komoditi ekspor hasil tani tersebut berupa Bawang Goreng Varietas Rubaru.

Peresmian Ekspor Bawang Goreng Varietas Rubaru dilangsungkan secara simbolis oleh Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo di halaman Rumdis setempat, Rabu pagi tanggal 1 November 2023.

Bupati Achmad Fauzi mengatakan bahwa dalam hal ini, Pemkab Sumenep sudah melakukan kesepakatan kontrak selama 5 tahun dengan Koperasi Badan Usaha Milik Petani (BUMP) Kecamatan Rubaru melalui PT PIR (Permata Indah Rubaru).


BACA JUGA: KIM Batuputih Terima Penghargaan KIM Terproduktif se-Indonesia dari Kemenkominfo RI


Dalam sambutannya, Bupati Fauzi mengisahkan perjalanannya saat kunjungan ke Belanda beberapa waktu lalu hingga dirinya tertarik untuk ikut serta menyumbangkan ekspor komoditi hasil tani bumi Sumenep.

Simbolis: Bupati Achmad Fauzi Saat Secara Simbolis Meresmikan Ekspor Pengiriman Bawang Goreng Varietas Desa Rubaru Ke Negara Belanda, Berlangsung Di Halaman Rumdis Bupati Sumenep (Foto: Sumenepkab For Dimaduraid)
Simbolis: bupati achmad fauzi saat secara simbolis meresmikan ekspor pengiriman bawang goreng varietas desa rubaru ke negara belanda, berlangsung di halaman rumdis bupati sumenep (foto: sumenepkab for dimaduraid)

Di Belanda waktu itu, kisah Fauzi, dirinya bertemu dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia. Kepada mereka ia coba memperkenalkan sejumlah hasil kekayaan Bumi Sumekar.

“Ya, salah satunya bawang goreng varietas Rubaru ini. Mereka kemudian langsung meminta untuk tes market, dan ternyata hasilnya baik,” ungkap Bupati Fauzi, saat Upacara Pelepasan Bawang Goreng Varietas Rubaru, Rabu (1/11).

Dari situlah kemudian pihak pengusaha API di Belanda tertarik untuk datang ke Sumenep demi melihat secara langsung produk bawang goreng varietas Rubaru.


BACA JUGA: Inilah 4 Mahluk Gaib Penjaga Situs Keramat di Pulau Gili Labak


“Dinyatakan baik, jadi waktu itu juga kita adakan kesepakatan kontrak kerjasama selama 5 tahun,” ujarnya.

Namun demikian, kontrak kerja selama 5 tahun ini menurutnya harus disesuaikan secara singkron antara kemampuan produksi dan minat pasar. “Harus disesuaikan,” katanya.

Politisi PDI-P ini berharap hasil produksi petani Rubaru dapat menarik minat negara-negara lain di dunia.

“Tidak hanya Belanda, tapi negara-negara lain di seluruh penjuru dunia mudah-mudahan nanti juga kepincut untuk beli,” ucapnya.


BACA JUGA: 20 Nyamana Ghi-bighiyân Bhâsa Madhurâ


Di tempat yang sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep, Arif Firmanto, menjelaskan, kemasan bawang goreng yang diekspor ke Belanda ini sifatnya variatif, mulai dari kemasan 100 kg hingga 500 kg.

Kadis Arif berkomitmen, ke depan pihaknya akan terus mendorong produktivitas petani bawang goreng di Kabupaten Sumenep.

Jika permintaan pasar meningkat, sambung dia, untuk memenuhi kebutuhan tersebut pihaknya mengaku akan mengupayakan kerjasama penanaman dengan 3 kabupaten lain di Madura.

“Ini semua untuk menjamin kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat petani,” pungkasnya.***