NEWS ADVERTORIAL – Di tengah kemajuan teknologi, masyarakat pedesaan kini tidak perlu lagi jauh-jauh pergi ke ATM untuk melakukan tarik tunai. Kehadiran agen BRILink di berbagai daerah menjawab kebutuhan tersebut, memberikan akses ke layanan keuangan di berbagai pelosok, termasuk desa-desa terpencil.
Di Desa Jenangger, Subaidi, seorang penduduk setempat, mengungkapkan pengalaman berkesannya saat pertama kali menggunakan layanan BRILink.
“Pernah suatu ketika, saya harus bayar DP beli motor second Rp 3juta. Orangnya nggak mau pakek TF. Bingung, soalnya itu motor katanya kalau nggak deal ketika itu juga, sudah ada yang mau ngambil,” ungkap Subaidi kepada media ini, Senin (12/8).
“Mau ngambil ke ATM harus ke kota, sementara uang cash harus ada ketika itu juga. Nah, pusing sampek rasan-rasan ke tetangga dan saudara, jawabnya juga tak pegang uang segitu. Baru tahu pas yang jual itu bilang, kalau emang ada di bank, suruh ambil ke BRILink. Alhamdulillah, akhirnya motor itu jatuh ke saya, rejeki anak saya,” tuturnya menambahkan.
BACA JUGA:
Sebelum tahu ada BRILink, dirinya mengaku harus pergi ke Kantor BRI Cabang terdekat atau ke Sumenep Kota untuk mengambil uang cash.
“Paling dekat ya ke Cabang BRI di Gapura, kan! Jelas makan waktu dan biaya. Mending ke BRILink aja, bayar admin juga nggak seberapa,” tukasnya.
Salah satu agen BRILink di Kecamatan Batang-Batang, M Taufik Ady Syamsih, owner konter Winda Cell, juga berbagi kisah kepada media ini. Selain menjalankan bisnis kartu perdana, elektronik dan sepeda elektrik, ia juga menyediakan jasa transfer BRILink.
Ia memutuskan untuk membuka agen BRILink karena niat ingin membantu masyarakat sekitar agar lebih mudah mendapatkan akses ke layanan perbankan. “Alhamdulillah rame,” ujarnya singkat, Selasa (13/8).
Pria tajir warga Desa Batang-Batang ini kerap kali membagikan momen bahagia bersama keluarganya di medsos saat healing ke luar negeri.
“Alhamdulillah, intinya kita harus berani untuk memulai usaha, mulai dari bawah, sabar dan, niatkan usaha kita itu untuk membantu orang lain. Insya Allah, kebaikan itu akan kembali kepada kita juga,” tuturnya.
Terpisah, Pemimpin BRI Branch Office Sumenep, Heru H, beberapa waktu lalu mengungkapkan bahwa jumlah agen BRILink di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur kini sudah lebih dari 3.500 agen.
“Jadi masyarakat tidak perlu khawatir lagi, meskipun kantor BRI tutup pada hari libur atau malam hari. Agen BRILink ada di semua daerah, termasuk kepulauan seperti Masalembu, Sapeken, Kangean dan lainnya. Sementara di daratan, dari Pasongsongan hingga Pragaan, semua tempat ada BRI,” jelas Pinca Heru beberapa waktu lalu, di acara PHS 2024.
Inisiatif pengembangan dan penyebarluasan BRILink ke wilayah-wilayah pedesaan ini menurutnya memang untuk memberikan kemudahan dan akses yang lebih luas bagi masyarakat.
“Untuk menjembatani jarak, agar masyarakat terbantu. Jadi dengan agen-agen yang ada, bapak-ibu bisa melakukan transaksi kapan saja dan apa saja, seperti beli pulsa, bayar listrik, transfer, cek saldo, tarik dan ambil tunai, ya itu dan lain-lain,” pungkasnya.***