NEWS SAMPANG – Setelah semburan air setinggi 30 meter dari sumur bor milik Rokip di Desa Pandan, Kecamatan Omben, Sampang, akhirnya surut pada Sabtu (3/8), warga kini dihadapkan pada masalah baru—bau gas misterius muncul dari dalam sumur tersebut.
Meskipun semburan air telah berhenti sekitar pukul 18.00, bau gas yang tercium menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga.
Analis Kebijakan Ahli Muda Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setkab Sampang, Abdi Barri Salam, mengonfirmasi bahwa pihaknya segera mengambil langkah cepat dengan berkoordinasi dengan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Timur.
“Arahan dari dinas ESDM, lokasi pengeboran sumur tersebut diminta untuk tetap dipasang pipa,” ujarnya, sebagaimana dilansir JPRM, Senin (5/8).
Barri juga telah meminta Dinas PUPR Sampang untuk memasang pipa di lokasi sumur bor guna mengantisipasi dampak negatif dari gas yang tercium.
“Kami juga sudah sampaikan pada Pj bupati untuk menentukan langkah selanjutnya,” lanjut Barri, menekankan pentingnya penanganan cepat dan tepat terhadap situasi ini.
BACA JUGA:
Barri menjelaskan bahwa meskipun semburan air sudah berhenti, bau gas yang tercium merupakan ancaman baru yang perlu ditangani. Untuk mengurangi risiko, dia menyarankan agar pipa dipasang hingga melebihi atap rumah Rokip, sehingga gas bisa menguap ke udara dan tidak berkumpul di permukaan tanah.
Selain itu, pihaknya telah mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas yang berpotensi memicu kebakaran di sekitar sumur bor, seperti merokok atau memasak.
“Kami sudah mengimbau agar Pemdes Pandan memberitahukan warga agar tidak melakukan pengeboran lagi di lubang yang sama,” ungkapnya.
Saat ini, Dinas ESDM Provinsi Jatim sedang berkoordinasi dengan Badan Geologi untuk melakukan survei ke lokasi guna memastikan keamanan situasi. Sementara itu, hasil laboratorium terkait air dari sampel yang diambil masih menunggu untuk dipastikan apakah aman dikonsumsi.
“Untuk mengetahui kandungan air aman atau tidak dikonsumsi masih menunggu hasil kajian,” katanya.
Peristiwa ini bermula pada Jumat (2/8), ketika warga Desa Pandan dikejutkan oleh semburan air setinggi 30 meter dari sumur bor di depan rumah Rokip. Mohammad Mahmudi, sepupu Rokip, menceritakan bahwa pengeboran sumur tersebut telah berlangsung selama 25 hari.
“Kalau tekanan air yang keluar besar, rencananya mau dipasang paralon,” jelasnya.
Namun, pada sekitar pukul 01.00 dini hari, terjadi kejadian tak terduga. Terdengar suara ledakan dari dalam sumur, dan tali pompa air yang dipasang tiba-tiba kendur, lalu perlahan naik ke atas.
“Kemudian, semua yang ada dalam lubang pengeboran itu terpental ke atas mengikuti semburan air,” tutur pria 40 tahun itu, menggambarkan momen mengejutkan tersebut.***
Respon (1)